Cherry Blossoms

314 70 21
                                    

Saat itu musim semi di tahun lalu. Seohyun berjalan di sepanjang jalan yang kanan dan kirinya berjejer pohon-pohon yang bunganya sedang bermekaran. Seohyun datang sendirian untuk menghadiri festival bunga Cherry Blossoms. Seohyun mengenakan sepatu mary jane berwarna hitam kesukaannya. Dengan parka berwarna cokelat dan atasan berwarna peach. Dia berjalan sendirian menikmati jejeran bunga-bunga yang bermekaran.

Baekhyun tersenyum dari jauh dan melambaikan tangan pada Seohyun. "Hai, kau ke sini juga rupanya." Sapa Baekhyun mendekat dengan senyum khasnya yang manis dan lembut.

"Kau juga. Kupikir kau tidak akan datang."

"Ya, aku jelas datang. Aku sedang mencari inspirasi untuk novel terbaruku."

Seohyun tahu Baekhyun adalah penulis novel best seller. Novel-novel Baekhyun yang romantis dan cenderung sendu berjejer di toko-toko buku Korea dan beberapa negara Asia lainnya. Novel-novelnya selalu laris dan ditunggu para penggemarnya.

"Novel terbarumu tentang apa?" tanya Seohyun seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku parka cokelatnya.

"Aku menulis cerita tentang kamu," Baekhyun tersenyum jail.

Kedua mata Seohyun membelalak. "Cerita tentang aku?"

Baekhyun terbahak. "Ya, aku pinjam nama kau sebagia tokoh utama dalam novelku."

"Apa?"

"Bolehkan aku pinjam namamu?" Baekhyun mengedipkan mata.

"Haha, boleh. Asal bagi hasil ya." Seohyun terkekeh.

Baekhyun suka mendengar tawa Seohyun. Menurutnya Seohyun memiliki tawa yang istimewa. Di satu sisi tawa Seohyun terdengar horor tapi di sisi lainnya tawa Seohyun begitu manis. Seperti madu.

"Jangankan bagi hasil, bagi hati pun aku mau kalau denganmu." itu bukan kalimat pertanyaan, itu pernyataan Baekhyun yang keluar dari kedua daun bibirnya yang sesuai dengan harapannya.

Bukan rahasia lagi kalau Baekhyun sudah jatuh hati pada Seohyun, tapi gadis ini selalu saja menghindari kenyataan kalau Baekhyun telah jatuh hati padanya. Bukan karena dia tidak menyukai Baekhyun, tapi—dia masih belum bisa melepas bayang-bayang pria lain. Pria yang selama ini menjadi pengisi hatinya.

"Kau tahu bedanya kau dan Cherry Blossoms?"

Seohyun terkikik geli. "Ya, jelas beda. Aku manusia, Cherry Blossoms kan bunga." Jawabnya polos.

"Benar." Ucap Baekhyun singkat.

"Hanya itu?" Seohyun menatap berharap Baekhyun menjawab lebih panjang.

Baekhyun mengangguk.

"Tapi yang jelas dan lebih jelasnya lagi Cherry Blossoms hanya mekar pada musim semi, tapi kau selalu mekar di setiap musim, Seohyun." Kalimat yang meluncur dari kedua daun bibir tipis Baekhyun itu terdengar hangat dan menyentuh hati Seohyun. Pria ini selalu memberikan kesan hangat yang menghangatkan setiap sudut hati Seohyun yang dingin.

"Kau ini pandai sekali menggombal."

"Haha, aku tidak pandai menggombal tapi aku pandai bertutur kata untuk mengatakan isi hatiku."

Mereka saling bersitatap untuk beberapa lama. Saling tersenyum dan Seohyun merasa tiba-tiba dia kikuk.

"Seohyun," panggil Baekhyun, Seohyun menoleh tanpa menjawab.

"Sampai kapan kamu menutup hatimu untukku? Sampai kapan kamu menyiksa dirimu untuk tetap bertahan dengan kesendirian. Kau tahu, Chanyeol tidak akan memilih untuk tetap menyendiri sepertimu. Dia dengan mudah dapat memilih wanita manapun yang diinginkannya."

Hati Seohyun terasa ditusuk mendengar perkataan yang meluncur dari kedua daun bibir Baekhyun. Seohyun menelan ludah. "Aku tidak mengharapkan dia. Aku hanya ingin menikmati kesendirianku."

"Aku harus menunggu berapa lama lagi?"

Seohyun dan Baekhyun saling tatap. Namun, suara kegaduhan memecahkan tatapan mata mereka. Seohyun melihat Chanyeol yang mengenakan topi untuk menutupi wajahnya dari kejaran para fans dan paparazzi. Tanpa sengaja, Chanyeol menatap Seohyun dan Baekhyun secara bergantian, dan dia melanjutkan kembali perjalanannya untuk menjauhi fans dan paparazzi yang berusaha mendapatkan foto-fotonya.

Dia akan selalu menjadi incaran makhluk-makhluk bumi. Harusnya aku sadar bahwa Park Chanyeol mungkin tercipta bukan untukku.

***

Akan diup setelah komentar mencapai 30++

okay^^

My Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang