"Aku mau pulang," kata Seohyun setelah siang berganti malam. Sun Hye meminta Seohyun mengajaknya ke rumah untuk bertemu Luhan.
"Tidak boleh." Kata Chanyeol agak kecewa. "Luhan sering menginap di apartemenku."
"Luhan kan pria, aku wanita. Masa wanita menginap terus di apartemen pria." Gerutu Seohyun.
"Memangnya kenapa? Ya, kecuali kalau kita melakukan aktivitas."
Sebelah dahi Seohyun mengernyit. "Aktivitas?"
"Ya, aktivitas bermesraan." Chanyeol tertawa renyah.
Seohyun menyilangkan kedua tangannya di atas perut. "Aku harus pulang, oppa tidak ada yang mengurus."
Alasan Luhan tidak ada yang mengurus membuat Chanyeol melunak juga. Meskipun dia sebenarnya berniat mencegah Seohyun pulang dengan mengunci pintu apartemennya. Tidak peduli kalau ada paparazzi yang tahu dan gosip tentang dirinya kembali menyebar layaknya virus. Toh, Seohyun itu kan asistennya sekaligus mantan kekasihnya.
"Besok kau harus ke sini lagi."
Seohyun mengangguk.
"Aku antar pulang ya."
Seohyun menggeleng. "Tidak usah. Sun Hye akan ke sini, dia bilang mau menjenguk oppa."
"Suh Hye?" sebelah alis Chanyeol melengkung.
"Iya."
"Oh, dia itu menyukai Luhan. Tapi, entah kenapa Luhan sepertinya kurang tertarik pada Sun Hye."
"Aku tahu dari cara dia menanyakan oppa. Aku tahu kalau dia mengkhawatirkan oppa dan menyukai oppa."
"Iya, tapi oppamu itu keras kepala sekali. Jarang ada wanita secantik Sun Hye menyukai Luhan." Dia tersenyum mengejek.
"Oppaku itu tampan." Pembelaan Seohyun.
"Tapi, aku lebih tampan kan?" Chanyeol mengedip-ngedipkan matanya.
"Hueeek!"
***
Pertemuan antara Luhan dan Sun Hye agak kaku. Seohyun melihat Luhan yang tampak enggan untuk bertemu Sun Hye. Padahal benar kata Chanyeol—Sun Hye itu cantik.
"Silakan, tehnya diminum." Ucap Seohyun seraya meletakkan dua cangkir ke atas meja.
"Terima kasih."
"Oppa, aku malam ini akan keluar dengan Baekhyun."
"Baekhyun?" seloroh Sun Hye yang seketika tampak menyesal karena telah terkejut mendengar Seohyun akan keluar dengan Baekhyun.
Seohyun dan Luhan menatap curiga Sun Hye.
"Maksudku, Baekhyun itu cukup terkenal. Novelnya bagus dan aku suka." Sun Hye tersenyum kikuk.
"Jangan pulang terlalu malam ya." Pesan Luhan sebagai oppa yang baik.
Seohyun mengangguk. Dia tersenyum kepada Sun Hye, meskipun agak kesal karena—tampaknya wanita ini mengenal Baekhyun lebih dari hanya sekadar tahu.
Setelah Seohyun keluar. Sun Hye tampak bingung untuk memulai cerita darimana. Dia tidak pernah sebingung ini. Dia mencuri-curi pandang pada Luhan yang masih tampak dingin saja hingga Sun Hye berpikir kucing pun enggan dekat-dekat dengan Luhan.
"Aku mengenal Baekhyun dan ibunya dengan baik." Sun Hye memulai.
Luhan menoleh pada Sun Hye. Bibir Sun Hye terbuka namun keragu-raguan membuat bibirnya kembali terkatup.
Terdengar helaan napas Sun Hye. Dengan segenap kekuatannya dia kembali berkata. "Apa Seohyun kekasih Baekhyun?"
"Bukan. Mereka hanya berteman."
"Oh, kukira mereka berpacaran."
"Memangnya kenapa kalau mereka berpacaran?" tanya Luhan sinis.
"Oh, tidak. Maksudku, Baekhyun..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Love
Fanfictioncerita diprivate follow terlebih dahulu ya untuk bisa membaca keseluruhan cerita ^^