Ini cuma sebuah novelet yang hanya tediri dari beberapa chapter ^^ dan akan aku tamatin hari ini juga ^^ Tolong dibaca ya sampai selesai karena seminggu lagi cerita ini akan aku hapus sebagian :)
***
"Apa kabar?" tanya Baekhyun. Dia memasukkan tangannya ke dalam jaket tebal musim dinginnya.
"Baik." Baekhyun menatap langit disusul Seohyun.
"Kupikir kita tidak bisa bertemu malam ini. Kudengar sekarang kau bekerja sebagai asisten pribadi Park Chanyeol ya."
"Hanya untuk sementara." Seohyun menatap Baekhyun. Baekhyun tersenyum, matanya masih menatap langit.
"Bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu?" tanya Baekhyun.
"Boleh."
Baekhyun menunduk untuk menatap Seohyun. "Seohyun, meskipun kau tak pernah membuka hatimu untukku, aku tetap mencintaimu. Dan cintaku tetap tidak berubah."
Seketika Seohyun merasa bersalah. Salah karena dia tak pernah membuka pintu hatinya untuk Baekhyun. Karena yang dia tahu, kunci hatinya dibawa oleh pria bernama Park Chanyeol. Dan hanya pria itulah yang mampu kembali membuka hatinya.
"Dalam ceritaku, aku adalah pangeranmu dan kamu adalah ratuku. Kamu akan tetap menjadi ratuku meski hatimu bukan untukku."
Seohyun hanya menatap mata pria berwajah imut itu. Dia mengatakan sesuatu yang dalam tapi senyumnya tak pernah hilang.
"Aku punya ini," Baekhyun mengeluarkan buku catatan kecil berwarna biru muda dengan motif angsa. "Simpan ini dan bacalah nanti setelah kau mendengar kabarku."
Dahi Seohyun mengernyit. "Apa itu?" Seohyun menatap heran buku catatan kecil di tangan Baekhyun itu.
"Ambil saja."
Seohyun meraih buku itu dari tangan Baekhyun.
"Ingat, jangan dibaca sekarang. Tapi, nanti setelah kau mendengar kabar dariku."
"Kabar apa?" tanya Seohyun penasaran.
"Tunggu saja nanti," jawabnya dnegan tatapan mata jail.
"Aku harus pulang sekarang. Kau juga harus pulang. Aku antar ya."
"Tidak usah. Aku mau pergi ke toko obat dulu untuk oppa."
"Aku temani."
Seohyun kembali menggeleng. "Wajahmu pucat, sebaiknya kau cepat pulang Baekhyun." Seohyun yakin kalau kabar dari Baekhyun adalah kabar baik. Jadi, dia pikir dia akan mendapatkan kabar baik dari Baekhyun.
"Baiklah."
Namun, sebelum pergi Baekhyun mendekatkan wajahnya pada Seohyun dan mengecup lembut kening Seohyun. Kedua mata Seohyun terbelalak. Dia terkejut dan kebingungan.
"Selamat malam." Ucap Baekhyun seraya pergi meninggalkan Seohyun dalam keheningan malam yang berselimutkan salju.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Love
Fanfictioncerita diprivate follow terlebih dahulu ya untuk bisa membaca keseluruhan cerita ^^