Promise

5.2K 549 56
                                    


"Siapa?" Tanya Suga.
"Kau baru dipecat Tuan. Kang kan?" Suga menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Pas! Sepertinya kau akan mendapatkan pekerjaan baru.

_______________________________________

"Pekerjaan? Dengan siapa kita bekerja kali ini? " tanya Suga
"Rap Monster, kau tahu? Jawab Hosoek sambil membaca e-mail dari layar monitornya.

"Aku tidak tahu. "
"Apa! Serius kau tidak tahu dia?"
"Sejak kapan aku peduli dengan siapa aku bekerja?" Suga bangkit dari tidurnya dan berjalan gontai ke dapur untuk mengambil minum.
"Sejak tadi, kau tadi bertanya kan kali ini kita bekerja dengan siapa? "Hoseok berjalan ke arah Suga dan menyodorkan beberapa lembar kertas hasil print ke pada Suga. "Bacalah! " perintah Hosoek.
.
.
.
______

Malam itu cahaya bulan berhasil menyinari ruangan rawat Jimin. Tenang, sesekali gorden bergoyang akibat hembusan angin.

"Mama..!" Panggil Jimin
"Ma~.." Jimin mengarah kesofa dan melihat Yoochun tertidur pulas disofa "Oppa! Yah~~Oppa.. Kapan kau kembali?" bentak Jimin, namun tak ada sahutan dari Mama maupun kakaknya. Berkali-kali Jimin memanggil namun gagal, tak ad respon.

"Ngah~~ apa ini.. Aku.. Aku... Kenapa mereka tidak dapat mendengar suara ku dan- ". Belum sempat dia menyelesaikan ucapannya dia kaget mendapati tubuhnya yang masih terbaring diatas tempat tidur, bahkan dia dapat melihat Monitor ICU yang masih menyala. Jimin membulatkan matanya, menutup mulutnya tanda ekspresi betapa kagetnya dia. Tubuhnya masih terbaring tak sadarkan diri, namun dirinya kini berdiri tegak didepan tubuhnya. Yah.. Jiwa Jimin keluar dari tubuhnya. "Apa aku sudah mati? " Jimin cepat berlari kearah monitor ICU dan mendapatkan garis-garis masih bergerak naik turun teratur disana. Menandakan masih ada detak jantung disana. "Aku masih hidup, lalu kenapa ini. " Jimin menangis.

" Mama, Oppa.. Bantu aku kembali, bagaimana cara ku kembali ke tubuh ku". Tak ada respon. Jimin bingung sambil menatap ke arah Mama, kakak dan tubuhnya, dia bingung apa yang terjadi padanya, tapi dia ingat kalau seminggu yang lalu dia mengalami kecelakaan hebat. "Aku koma, dan sekarang Jiwa ku keluar dari tubuhku. " Jimin bergumam sendiri, menggeleng kepalanya, tak percaya dengan apa yang terjadi padanya.

.
.
.
________

Namjoon mengutak-atik laptopnya sembari menyeruput kopi hitam. Dia tampak serius dengan pekerjaan. Kemudian ponselnya menyala, tertera nomor asing pada layar ponselnya, Namjoon langsung mengangkat saluran teleponnya.

"Bagaimana apa kalian mau bekerja dengan ku? " Tanya Namjoon.

"Kami terima Tuan". Jawab seseorang dari saluran telepon.

"Baiklah, besok temui aku dikantor, aku akan segera mengirimkan alamatnya. "

"Baik Tuan, kalau begitu sampai bertemu besok. "

Namjoon memutus saluran telepon dan kembali sibuk dengan laptopnya.

.
.
.
_________

"Psst.. Psst!!". Bisikan samar-samar seseorang berhasil diterima oleh pendengaran Jimin. Jimin masih bingung atas hal yang menimpanya, dia masih terduduk dilantai kedua lututnya menopang dagunya, Jimin menangis.

"Psst.. Hey.. Apa kau dengar aku?"
Jimin terlonjak kaget mendapati seorang gadis berpakaian siswa SMA tersenyum Indah didepannya, wajahnya pucat sekali, rambutnya hitam lurus, namun terlihat manis. "Kau siapa! " seru Jimin.

"Aku.. Aku Min Yoonji". Sahut gadis berseragam sekolah itu.

"Bukan, bukan namamu, maksudku kau makhluk apa?" tanya Jimin masih dengan ekspresi bingungnya.

Sun In The Dark  ~ Yoonmin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang