Dalam tatap sang hazel, aku menyadari ada hal yang beda...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tik. Tik. Tik. Tik. Tik.
Oh, itu hanya suara jarum jam yang terdengar sangat teratur. Tapi bagiku itu bagaikan melodi yang sangat mengerikan. Bahkan jarum jam saja bisa berdetak dengan irama yang teratur. Mengapa tidak dengan jantungku???
Detaknya tidak normal terkadang. Terkadang lebih sering membuat sesak dan sulit untuk bernafas.Tidak, aku tidak akan mengatakan kepada siapa-siapa. Cukup untuk berpura-pura baik baik saja, toh nyatanya aku memang baik baik saja,
Aku tidak masuk rumah sakit lagi sekian lama, hanya terkadang merasakan jatungku berdetak lebih cepat saja. Ya, hanya seperti itu. Dan aku kira itu tidak maslah. Karena orang normal pun juga pernah merasakannya.Ah, untuk apa aku menceritakan soal detak jantung???. Lupakan lebih baik membahas tentang keadaanku saat ini. Suara bising disekitarku tak mampu mengeluarkan diriku yang tersedot jauh dari suniaku sendiri. Ini ramai, tetapi aku merasa sepi. Ya, ini aku yang lebih baik diam dan menyendiri.
Aku lebih suka bergumul sendiri dalam pikiranku,tapi jangan salah. Aku bukan perempuan yang aneh dan anti sosial,aku masih peduli dengan lingkunganku dan orang orang yang ada disekitar ku. Tetapi ketika aku berada ditempat dan suasana yang baru atau ditengah keramaian, aku lebih memilih untuk diam.
Entah mengapa aku seperti ini,padahal waktu dulu aku masih kecil aku terkenal sangat lincah dan cerewaet sekali mungkin usia bisa mempengaruhi tingkah laku seseorang, mungkin saja aku membuktikannya.
Aku memasang earphone ditelingaku, mendengarkan lagu yang lama atau mungkin sudah bukan eraku lagi. Tetapi aku mencintai lagu lagu lama yang sering diputar oleh daddy saat aku masih kecil. Aku menggoyang goyangkan kepalaku dan mengikuti alunan musik yang sedikit beat. Suara masa lalu kelamku bersamaan dengan suara hujan yang lengkap memenuhi masa laluku terdengar jelas ditelingaku meskipun aku memasang earphone.
"Alice's...."
Terdengar samar ada yang memanggilku, tetapi aku masih sibuk dengan kegiatanku, sampai aku menyadari ada sebuah telapak tangan hangat yang menyentuh bahuku pelan. Aku melepaskan earphone yang terpasang ditelingaku dan melihat kesosok lelaki yang dewasa dan tersenyum kepadaku itu adalah daddyku.
"daddy... "
Daddyku kembali tersenyum. Ya ampun daddyku sangat tampan sekali meskipun usianya menginjak setengah abad. Mungkin ia masih cocok menyandang usia 40-an. Mommy beruntung sekali masih memiliki daddy,terlebih aku yang beruntung karena mewarisi kecantikan dan ketampanan dari orang tuaku.
"pesawatnya akan berangkat sayang, kamu bersiaplah" daddy mengingatkan.
Helaan nafas berat keluar dari nafasku dari indra penciumanku. Apakah aku harus secepat ini berpisah?. Rupanya aku masih tidak rela, rasanya aku masih ingat berada didalam gendongan mommy dan daddy. Rasanya aku masih ingin tidur bersama mereka. Ah, waktu memang berlalu begitu cepat sekarang aku sudah menginjak usia 22 tahun.
"bagaimana jika aku membatalkan keberangkatan ini? "aku mulai merajuk manja.
Aku melihat daddy memajukan bibirnya melihat sikapku,serta menyipitkan matanya.
" kau sudah berjanji sugar, "
Sebelum aku menjawab datang seorang perempuan yang mendekatiku dan daddy, dia membawa seorang remaja laki laki yang usianya berada tujuh tahun berada dibawahku. Aku memandang mereka yang melemparkan senyum kepadaku. Ah, entah berapa lama llagi aku melihat senyum mereka.
Ya mommy dan adik semata wayangku itu kini berada didepanku. Aku melihat mommy yang masih terlihat begitu cantik. Lingkaran kantung matanya yang begitu jelas tercetak dibawah matanya. Menandakan bahwa ia kekurangan tidur dan aku tau jika mommyku itu sering menangis diwaktu malam tidak akan merelakan aku pergi.
"sayang, apa tidak sebaiknya kita mengikuti Alice's? Aku masih tidak rela. Aku tidak akan rela membiarkan dia pergi. "
" mom! " aku berdiri dan tanganku terulur untuk memeluk mommy. Aku bisa merasakan bahu mommy bergerak. Astaga ya tuhan dia menangis lagi. Aku tidak bisa melihat dia terus menangisiku.
"aku pasti merindukan kalian,terlibih kau anak nakal."aku mengacak ngacak rambut milik adik semata wayangku karina.
"jika liburan datang nanti kami akan mengunjungimu" teriak karina karena kesal padaku.
"nanti akan kuberikan tour gratis untuk kalian" padahal aku lupa jalan disana. Dulu aku sering kesana bersama mommy dan daddy mengunjungi daddy kean dan mommy key yang berada disana.
Termasuk. Dia
Ya, dia bagaimana ya kabarnya sekarang? Ia bahkan seperti ditelan bumi dalam duniaku.
Oprator bandara sudah berbunyi waktunya perpisahan yang tak ingin terjadi berlangsung. Aku harus berpisah dengan orang yang sangat aku cintai.
Dua, ya dua tahun aku akan melewati hari hari tanpa orang tuaku.
Tunggu kedatanganku RUSIA!!!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Woow enak gak bacanya. Gua update buat kalian daaannnn jangan lupa VOTE AND COMENT! Jgn lupa udh yaaa kepala gua capek
Dah cium acuu:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice's For Sad Love
RomansaHujan Ia kan selalu datang meskipun telah jatuh kesekian kalinya. Ya, itu tepat sekali. Sepertiku yang akan selalu datang meskipun ku terjatuh lagi Wajib follow aku ini sebelum membaca nya.