Suara sirene ambulance dimalam yang dingin. Aliran listrik yang memasuki tubuhku dari dada. Suara orang-orang yang mengelilingi tubuh ku. Aneh. Aku bahkan tidak dapat membuka mataku, seluruh tubuhku kaku, tidak bisa digerakkan.
"naikkan tegangannya, kita kehilangan dia..." teriak seseorang didekatku.
Tidak lama kemudian, detak jantungku mulai menurun kemudian berhenti. Orang-orang menutup mulutnya, menatapku dengan iba.
Dan disanalah aku berdiri, disebelah tubuh tak bernyawa bernama Glen. Tubuh itu kemudian diangkut diatas ambulance, meninggalkan kerumunan orang dibelakangnya. Perlahan, jalanan mulai kembali sepi.
"betapa menyedihkannya" kata seorang anak laki-laki berumur 7 tahun dari belakangku. Aku berbalik dan mulai melihatnya. Raganya tidak menyentuh permukaan tanah, seakan badannya lebih ringan dari sehelai bulu. Ia memakai celana sependek lutut, memakai kemeja berwarna putih dan memakai rompi. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana.
"hidup manusia itu memang tidak bisa ditebak ya" anak laki-laki itu mulai tidur diatas udara.
"apa maksudmu?"kataku
"kau tahu, disini kau akan merasa hidup seorang manusia akan berakhir bahkan sebelum kau sempat berkedip. Mungkin beberapa hidup manusia telah direnggut saat kita sedang berbincang disini"
"disini?"tanyaku dengan bingung
"alam diantara hidup dan mati. Tempat dimana kau tidak dapat kembali kedunia karena badanmu telah mengalami kerusakan yang parah, namun nyawamu juga tidak dapat kealam lain karena beberapa alasan."
"maksudmu arwah kebingungan?"
"ya benar, istilah yang menarik."
"kau berbicara seolah-olah kau ini bukan manusia"kataku meremehkan
"oh... aku memang bukan manusia. Kau bisa menyebutku sesuatu yang mencabut nyawa seseorang. Namun spesifiknya, aku bertugas mengambil semua ingatan orang-orang yang dicabut nyawanya. Tapi menemukan arwah kebingungan sepertimu membuatku muak."
"mengapa kau muak? Kau hanya harus mengambil ingatanku kan?"
"apakah kau bodoh selama tinggal didunia? Biar kujelaskan pekerjaanku. Setelah nyawa dikeluarkan dari tubuh seseorang, seluruh ingatannya masih terlintas didalam alam ini. Dan, aku yang bertugas untuk mengambil ingatan itu dan mengirim arwahnya kealam baka. Namun arwah yang kebingungan berbeda. Arwah yang kebingungan tidak memiliki ingatan apa-apa."
"apa maksudmu?" kataku
"apakah kau mengingat cara kematianmu?"
"oh bagaimana dengan orangtua mu? Apakah kau mengingatnya?"
Aku mematung. Aku bahkan tidak mengingat sejengkal apapun dalam hidupku.
"sekarang kau mengerti?"
"jadi apa yang akan aku lakukan?"
"kau akan terjebak disini sampai akhir dunia atau kau akan dimakan oleh makhluk lain"katanya santai.
"sampai jumpa, mungkin aku akan dipecat lagi"
Anak itu meninggalkanku ditengah ruangan kosong ini
"tunggu... mari kita buat perjanjian" teriakku
"jadi perjanjian apa yang dapat dilakukan oleh anak manusia kepada ku"katanya dengan mata merah menyeramkan dengan semangat dibelakangku.
Aku melangkah kebelakang menjauhinya.
"kau akan mengembalikan ku kedunia, aku akan mencari alasan mengapa aku bisa menjadi arwah kebingungan. Sebagai gantinya, kau dapat mengambil semua ingatan yang tersisa saat aku mati. Bagaimana?"
Pernyataan tersebut membuatnya tertawa terbahak-bahak mengembalikan wajah usia anak 7 tahunnya.
"kau adalah anak yang cukup menarik. Aku akan menerima kesepakatan itu. namun waktu mu hidup dunia akan ditentukan oleh 9 kebohongan, apabila kau telah berbohong selama 9 kali, kau akan mati. Tapi jika kau mati sebelum kau memenuhi perjanjian kita, aku sendiri yang akan memakan arwahmu. Perjanjian yang dibuat oleh sesuatu sepertiku adalah mutlak dan tidak dapat dibatalkan dan diganggu oleh siapapun"katanya menyeringai, menunjukkan wajah aslinya kembali
"apakah kau siap"katanya
Aku mengangguk
Ia kemudian mengambil nafas yang dalam. Wujudnya berubah menjadi bayangan yang besar. Ia menghembuskan nafas kearahku. Arwahku serasa tercabik-cabik, dan penglihatanku didunia itu kian memudar.
Aku harus memakai 9 kebohongan ini dengan sebaik-baiknya. Aku tidak akan kembali kealam itu.