18

368 35 6
                                    

Author Pov*


Setelah Laura meninggalkan Rendy, Laura mencari-cari keberadaan Rangga yang Ia tidak tahu entah dimana.
Laura cemas, pasalnya hampir ratusan kali Laura menelfon Rangga, tak satupun panggilan yang Rangga terima.

Laura bingung, hampir 2 jam Ia mencari. Akhirnya Laura memilih untuk pulang, mungkin saja Rangga pulang ke rumah.
Tapi tidak biasanya Rangga seperti ini. Rangga akan selalu mengabari Laura kemanapun Ia akan pergi.

Setibanya di rumah Rangga, Laura menghampiri si mbok, Laura berniat untuk menanyakan Rangga yang sudah pulang atau belum.

"Mbok! Rangganya udah pulang belum?"

"Aduh Non, dari tadi saya nggak liat tu Den Rangga. Mungkin masih di luar kali."

'Tumben' batin Laura.

"Yaudah mbok, makasih yaa" ucap Laura lalu pergi meninggalkan mbok di dapur.

Laura menunggu di ruang keluarga, mungkin saja Rangga sebentar lagi akan pulang pikirnya.

"Aduhh... si Rangga mana yaa?" Gumam Laura.

Laura tetap menunggu, ia bahkan tak berniat untuk mandi dan meninggalkan tempat yang di dudukinya sekarang. Jam menunjukan pukul 7 malam, namun Rangga tak kunjung pulang.

"Non, makan dulu. Keburu dingin" ucap mbok tiba-tiba.

"Ngga ahk mbok, nunggu Rangga dulu" tolak Laura halus.

"Yaudah non, saya permisi dulu"

Mbok pergi berlalu dari Laura yang berkutat dengan ponselnya, kini bukan 100 panggilan yang ia lakukan. Ini hampir 1000 panggilan, namun tak kunjung Rangga mengangkat untuk sekedar memberi tahu ia di mana.

Laura bosan, dan Ia memilih untuk menonton televisi.
Tak terasa sekarang sudah jam 9 malam, namun Rangga belum juga pulang.

"Rangga di ma-"

"Aku pulang!!" Ucap Rangga tiba-tiba.

"Rangga! Lo dari mana aja sih??"

Rangga diam tak menjawab.

"Rangga!! Gue tanyain juga"

"Gue males ngomong! Gue ngantuk" ucapnya lalu pergi.

Hati Laura sakit, Ia tak percaya yang ia ajak bicara itu Rangga. Rangga beda.
Rangga kenapa?
Pertanyaan itu yang selalu terngiang di pikirannya.

Laura menuju dapur dan mengambil makanan.
Makanan Laura? Bukan. Itu untuk Rangga.
Laura menuliskan sesuatu di kertas lalu diletakkannya diatas nampan nasi yang Laura bawa.

TOK! TOK!

"Rangga! Rangga!"

Tak ada jawaban.

"Ngga! Aku bawain makanan nih untuk kamu."

Sama saja tak ada jawaban.

Hufffttt...

"Ya udah deh.. aku letak di depan pintu yaa!! Kalau kamu lapar ambil aja!! Good night"

Itu adalah kalimat terakhir Laura sebelum ia melangkah pergi ke kamarnya.
Setelah Laura masuk kamar, Laura menghempaskan tubuh mungilnya lalu terlelap.

Tak lama setelah Laura masuk ke kamar.

Ceklek

Knop pintu terbuka. Keluarlah Rangga dari kamarnya dan mengambil nampan yang dibawakan Laura.

Rangga melihat ada surat di atasnya, Rangga yang penasaran pun langsung membuka surat itu

Gue tau mungkin lo lagi capek, iya kan? Gue gak tau tadi lo kemana, gue nungguin elo tau gak sihhh?? pegel ni pantet gue.
Dimakan ya makanannya, gue tau kok lo gak suka makan di luar, jadi gue bawain makanan buat lo.
Mudah-mudahan lo gak cuek lagi ya sama gue.
Selamat makan Serangga
Good Night:*:v

PATIENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang