36

273 28 2
                                    

Author Pov*

"Hiks..hiks"

"Udah dong Lau, jangan nangis kayak gini" ucap Siska.

"Tau, lo kan jadi jelek. Mata udah bengkak, hidung merah berair. Ish!" Tambah Alya.

Siska menatap tajam Alya.

"Apa?!" Tanya Alya

"Diam lo"

"Hiks..hiks" isak tangis Laura semakin menjadi.

Laura melihat Rangga dan Maura, awalnya ia tegar. Laura mencoba untuk tetap kuat, Laura gak boleh nangis. Tapi setelah mereka kembali kerumah Laura, Alya mengingatkan kejadian tadi kepada Laura. Alya sama bencinya dengan Laura kepada Maura, tujuan Maura belum jelas untuk apa. Tapi Alya mau Laura sadar, namun berujung dengan tangis Laura sekarang.

"Lau?"

"A-apa kalau gue gak nangis, semua bisa seperti semula?" Tanya Laura parau.

Mereka diam, mereka tidak tahu harus menjawab bagaimana. Alya dan Siska menatap iba ke arah Laura.

"Kenapa diam? Enggak bisa kan?" Tanya Laura lagi.

"Tapi Lau, lo gak harus kayak gini" ucap Siska.

"Gue tau Sis, apa gue gak berhak untuk bahagia?"
"Gue nangisin takdir gue Sis, apa cuma gue yang harus rasain ini? Gak bisa di bagi-bagi apa?"

"Lau, please.." ucap Siska memelas.

"Gue gak tau Sis..hiks.. gue ini manusia atau bukan sih? Gue cuma ngalamin pahitnya doang"

"Ada kebahagian yang lagi sembunyi di balik kepahitan lo" ucap Siska lagi.

"Hahah" tawa hambar Laura.
"Kalau emang ada, gak mungkin nasib gue kayak gini"

"Lau, sadar!"

"Iya gue sadar. Gue gak pantes untuk bahagia, bahkan orang-orang terdekat gue satu per satu menjauh"
"Mulai dari Maura, Rangga, pasti bentar lagi kalian kan?"

"Lau!" Bentak Siska

"Apa?" Tanya Laura parau.

"Please.. jangan kayak gini" ucap Siska lembut kembali,
"Nobody people same, everyone has their own character"

Sejenak mereka terdiam, Alya sudah tak tahan lagi dan membentak Laura.

"Apa dengan cara lo nangis bisa kembali seperti semula!!!"

Laura tersentak, dia pun tak bisa menjawab. Laura semakin menangis dan terus menangis.

"Enggak kan Lau!!! Lo boleh nangis, tapi ini udah gak wajar. Lo memang gak dapatin kasih sayang dari seorang laki-laki, tapi gue sama Siska sayang sama lo, Mami, Papi, termasuk Rendy yang udah nyemangatin lo meskipun caranya kasar"

Laura diam, ia membenarkan kalimat Alya barusan.

"Apa guna lo nangis?"

"Lo masih punya kita Lau" ucap lembut Siska.

"Gue gak tau harus gimana"

"Lo cuma harus lupain cinta menyakitkan itu" kata Alya.

"Lo ngomong aja yang gampang" tentang Laura.

"Lau.." ucap Siska mengingatkan agar ia tidak berlebihan.

"Apa?! kalian gak bisa ngertiin perasaan gue, karena kalian gak ngalamin. Iya kan?!"

"Gue kecewa sama lo Lau, jadi lo gak anggap kita siapapun gitu? Emang gue gak ngalamin perasaan lo saat ini, tapi gue ngerti gimana posisi lo. Gue paham!" Ucap Alya lagi.

"Lau, kita ada buat lo. Kita tau gimana rasa sakit hatinya lo. Kita juga tau apa yang lo alamin ini berat Lau, tapi gue sebagai sahabat lo cuma bisa nenangin lo doang. Gue sama Alya gak bakal ninggalin lo apapun keadaan lo. Cinta gak cuma di dapatkan dari seorang lelaki Lau, cinta orang tua lo, cinta persahabat gue sama Alya ke elo. Meskipun kita gak terlalu deket kayak lo deket sama Maura. Tapi kita siap jadi tameng buat lo Lau. Lo juga sering bantuin kita waktu kelas 10, gue ingat kok Lau, dari situ gue anggap lo sahabat gue. Dan gak mungkin gue sama Alya tinggalin lo sendirian. Gue janji"

"Makasih ya. Gue sayang kalian" ucap Laura seraya memeluk kedua teman yang sudah Laura anggap sebagai sahabat mungkin.

"Gue juga" ucap Alya dan Siska bersamaan.

"Gue gak mau tau, lo semua nginep disini. Titik!" Perintah Laura tak terbantahkan dalam keadaan sunggukan.

"Mulai deh mulai.. elap dulu tu ingus, baru gue mau. Hahahahah" tawa mereka pecah. Laura beruntung masih ada yang bisa menerima dirinya disaat seperti ini.

"Baju kita Lau?" Kini Alya yang bertanya.

"Pakai mobil gue, kita jemput" ucap Laura santai.

"Berangkat! Gerah ni gue" ucap Siska

Laura, Alya dan Siska turun ke bawah menuju garasi mobil Laura. Mereka pergi dengan canda tawa dan tingkah absurd Alya.

Laura dan Siska sekarang sudah mengerti sikap Alya yang bijak jika itu masalah hati, namun sekejap berubah dengan tingkah konyolnya guna membuat orang sekitarnya tersenyum.

Alya dan Siska sama tenangnya melihat senyum Laura bangkit lagi.

'Gue gak bisa biarin ini terjadi ke elo Lau' batin Alya dan Siska bersama.

'Gue gak bakal ilangin masa-masa indah gue karena elo Ngga!' Batin Laura.

'Dari sini gue belajar, mana sahabat yang bener-bener sahabat. Thanks Al, Sis' batin Laura lagi.

~~~

Keesokan harinya, Laura, Alya begitupun Siska sudah bersiap untuk pergi kesekolah. Seperti yang mereka janjikan, Alya dan Siska menginap dirumah Laura, jadi mereka akan sepakat untuk berangkat bersama.

"Laura!!! Sarapan dulu! Ajak temannya!!" Teriak Maminya dari bawah.

"Ck! Si Mami kebiasan tereak-tereak" ucap Laura sambil menuruni anak tangga.

"Mami lo nelen toa masjid kali" ucap Alya menyusul Laura.

"Sotoy lo!" Ujar Siska mendahului Alya.

Mereka bertiga makan dalam tenang. Mereka memakan nasi goreng yang sudah di buat oleh Maminya Laura.

"Aduh Mami, enak banget! Bungkus boleh?" Ujar Alya, sementara Siska sudah menggelengkan kepalanya. Alya sungguh memalukan baginya.

"Gausah di bungkus sayang, sering-sering aja datang kesini" jawab Maminya sambil terkekeh.

"Ok sip Mami"

"Papi mana Mi?" Tanya Laura.

"Masih tidur, kasihan dia semalam lembur, pulang aja jam 3 subuh"

"Poor Papi" ucap mereka serempak.

Mereka melanjutkan memakan makanan mereka, tiba-tiba

Ting! Tong!

"Biar Mami aja yang buka" ujar Mami.

Mami membukakan pintu dan membawa seseorang yang didapatinya di depan rumah mereka.

Ketika Mami menuntun orang itu, pandangan Laura, Alya dan Siska pun tak luput dari orang itu. Siska yang sudah menggenggam ujung garpu dengan keras, sementara Alya yang menganga dengan nasi goreng di mulutnya. Bagaimana dengan Laura? Entahlah, ekspresi Laura sulit untuk di tebak.

"NGAPAIN LO DISINI??!!"

Ucap mereka serempak.



__________________________________________

Siapa sih??
Penasaran Gak?
Chapter ini Khusus buat tag friendship nya..
So chapter selanjutnya... adadeh:v
Stay tune guys.. sorry semala gak update.. eror wp nya...
TBC😊

SorryTypo:v
Vote and Comment dibutuhkan:v

PATIENT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang