Paham aja deh apa mau aku.. Wkwk
.
.
."Lisa yaa!!!!!!!!!! " seseorang berteriak heboh dan mengguncang badan ku dengan brutal membuat ku terkesiap.
"Kau!! Aku kan hanya beri waktu dua jam untuk bersiap ,tapi kau malah melamun dan menghabiskan kan waktu tiga jam di kamar mandi. Aku kira kau telah mati! Aku menunggumu di luar. Tak kau beri minum pula!! Untung aku sayang"
Seseorang itu masih saja terus mengoceh. Membuat ku belum sadar dengan apa yang terjadi.
Aku membulat kan mata ku. Mencoba fokus pada objek di depan ku yang tengah sibuk mengoceh.
"Lisaaa aku cium kau kalau masih saja begini! " objek itu masih berteriak pada ku.
Aku tersentak saat dia mendarat kan ciuman singkat di bibir ku. Aku sadar.
"Yakkk jungkook mesum!! " aku berteriak heboh. "Rasakan! Itu hukuman karena membiarkan aku menunggu tiga jam di luar " jungkook meleletkan lidah nya.
Seketika aku sadar. Aku melihat ke sekeliling. Aku di kamar mandi. Tidak di gereja.
Aku melihat jungkook dengan kaus polos berwana merah maroon, tidak dengan tuxedo putih.
Aku melihat kamar mandi yang kosong, tidak gereja yang ramai.
Aku melihat diri ku sendiri yang tengah bersandar pada tembok. Tidak melihat eunha dengan gaun panjang nya.
Astaga.. Apa yang telah terjadi..
"Kau sedang apa kook ?" aku bertanya guna memastikan sesuatu.
"Kau hanya aku? Aku menunggu mu bodoh tiga jam!! Kita akan ke busan sekarang tapi kau malah melamun. Pesawat akan segera berangkat!! " jungkook berteriak tepat di wajah ku."Kita ke busan? Kau dan aku? " aku masih terus saja bertanya. Aku hanya ingin memastikan bahwa ini bukan fatamorgana
"Iya sayanggg!!!! " jungkook menahan emosi nya.
"Kau tidak menikah kook? " akhirnya aku mengucapkan kata2 ini..
"Hah?! "Jungkook tak kalah terkejut nya.
"Aku menikah? Dengan siapa? Hahahah lalis.. Lalis... Ada ada saja. Lelucon mu Bagus" jungkook tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut nya yang kram.
Aku terdiam.
"Lagi pun kalau aku menikah pasti itu dengan mu" ucap jungkook sambil mengahapus air mata nya akbiat tertawa hebat.
Pipi ku memerah.
"Ck!! Malah bercanda!! Lisa cepat kita harus segera pergi. Aku tunggu di mobil " jungkook keluar kamar mandi tergesa meninggalkan aku yang masih tersenyum.
###
Mobil yang aku tumpangi dengan jungkook mengarah ke sebuah gereja. Apa ini? Aku baru saha yakin pada diri ku sendiri bahwa itu hanya hayalan kub saja.
Tapi sekarang aku harus di hadap kan dengan kenyataan lagi. Tidak aku tidak siap
"Lisa ppali yaa! Ayo turun! " jungkook melepas seatbelt nya.
Aku tersadar dan hanya mengangguk. Dengan langkah berat aku berjalan. Rasa nya kaki ini tak dapat bergerak.
"Lisa cepat acara nya akan di mulai aku terlambat nanti! " jungkook masih saja menarik ku.
Oh tuhan.. Ini bukan mimpi buruk lagi. Ini kiamat ku!!
Dengan tarikan jungkook aku masuk ke dalam gereja yang tampak ramai ini.
Kami mngambil tempat di barisan bangku pertama.Aku sudah siap saat jungkook akan meninggal kan ku, dan dia berjalan menuju altar. Taoubdua malah duduk du samping ku sambil menyematkan jari nya.
"Apa yang kau lakukan di sini! " tanya ku dengan suara bergetar. Aku harus kuat.
"Duduk di samping mu bodoh! " ucap nya cuek
"Aku tau juki!! Harus nya kau berada di altar! Bukan di samping ku! " ucapanku membuat dia melongo. Sedeti kemudian dia tertawa tertahan.
"Hhh ada apa dengan kau lis? Tentu saja aku tidak berada di altar. Lagi pun-" kata jungkook terputus saat musik gereja mengalun dan itu membuat ku kembali menitikan air mata. Aku siap sekarang.
Pintu gereja terbuka dan nampak lah eunha berjalan dengan gaun putih panjang di badan nya.
Senyuman nya menunjukan 'aku lah pemenang nya ' dia berjalan menuju altar dengan buket bunga putih di tangan.
Dia berlalu membuat para hadirin bertepuk tangan. Saat dia hendak melewati kami, aku sudah menutup mata ku. Aku siap jika jungkook di bawa bersama dia menuju altar .
Dia berheti di depan bangku kami. Aku semakin merapatkan mata dan menangis pelan. Aku siap aku kuat.
Hingga...
"Terima Kasih ya jungkook, lisa. Kalian sudah mau datang. Padahal hari ini kalian kan akan ke busan. Aku senang semoga kalian cpet menyusul ku ya" ucap eunha sambil tersenyum.
"Ya sama sama eunha. Doa kan saja" sebuah rangkulan membuat ku membuka mata. Itu jungkook.
"Aigoo lisa jangan menangis. Aku saja yang menikah tidak menangis" ucap eunha terkekeh. Kemudia pergi melanjutkan perjalanan nya menuju altar.
Tidak. Bukan jungkook disana. Tapi ada pria lain yang mengenakan tuxedo putih menatap euha dengan Cinta dan Kasih syang.
"Kau kenapa? Aigoo lisa bukan kita yang menikah tapi kau yang terharu. Wah bagaimana jika kita yang menikah pasti kau akan terisak" ucap jungkook sambil menyeka air mata ku.
Aku melihat laki2 itu menyibak penutup kepala eunha dan mencium nya lembut, dengan gerakan cepat aku menengok ke samping dan jungkook masih berada di samping ku, dengan jari tangan yang masih bertautan.
.
.
.
.
.End
Hhh gimana gais?? Paham gak cerita nya? Jadi tuh semua nya itu cuma hayalan lisa saja...
Wkwkwk yang mau bonus chap.. Tenang akan ada kok..
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever •LK• ☑️ || Book Debut
Short Story[private] || End Katanya musuhan, tapi suka cemburuan. Katanya musuhan, tapi gak boleh punya doi. "Sebenarnya kita ini musuh jenis apa sih?" J&L