"Yak gadis manja!!! Kau jangan menagis lagi!! Eomma bakal memarahi ku kalau dia tau!! " ucap anak laki laki berumur 13 tahun itu panik.
Bukan nya berhenti menangis gadis kecil ber umur 12 tahun itu malah menambah volume tangis nya.
Tak habis pikir namja ber nama jungkook itu menggunakan cara terakhir
"Lisa ku jangan menangis,,, aku akan memebelikan es krim untuk mu ya.. Kau harus jadi lisa yang kuat, biar aku beri pelajaran bambam yang telah menjatuhkan es krim mu "
Ucap jungkook seraya memeluk lisa. Lisa terdiam dan mengarahkan wajah ny ke jungkook.
" jangan pukul bammie,, kasian" ucap lisa sambil mengeleng lucu.
Jungkook menghela napas " baiklah..tapi kau tida boleh menangis lagi ne?"
Lisa menganguk meng iyakan.
¥##
Jungkook tersadar dari lamunan nya.dia mengingat memori kecil tentang dia dan lisa. Jungkook menatap ke arah rumah yg ada di depan nya.Tampak penghuni kamar di lantai dua itu sedang menyisir surai nya.
Dia lisa,gadis yang selalu di cap manja oleh jungkook.tapi seperti itu tidak berlaku lagi,kini lisa sudah dewasa dan menjadi wanita karier yg cukup sukses.
Dia cantik,baik dan ramah.bahkan ia sudah menjadi ceo di perusahaan nya sendiri.bahkan gadis cengeng itu tidak menagis saat ia mendinorkan darah untuk jungkook bulan lalu,karena jungkook jatuh saat bermain sepeda gunung.
Lain hal nya waktu dulu,hanya luka gores saja dia sudah menangis.tapi sekarang dia sudah kuat.lebih kuat dari apa yg jungkook pikir.
####
"Lisa bisa bantu eomma?" eomma masuk ke kamar lisa. "Ah nee eomaa,wae?" tanya lisa sambil menutup labtop kerja nya.
"Kau tau jungkook sakit,lalu eomma pikir kau bisa membuat kan sup ayam lagi untuk nya" ucap eomma sambil terseyum
"Apa?! Sakit lagi? Eomma...dalam sebulan ini sudah tiga kali dia sakit dan sudah kali pula aku membuat sup ayam!" ucap lisa frustasi
Heeii kami musuh ingat itu..
"Tapi sayang kau kan tau klo jungkook tidak akan makan, klo iti bukan sup ayam kau. " eomma masih saja membujuk lisa.
Lisa menghela napas berat.
"Nee"
###
"Hei jungkook!!! " ucap lisa sambil masuk ke kamar jungkook. "Sakit lagi? "
Tanya lisa sambil membuka bekal yang ia bawa.
"Seperti yg kau lihat lisa" ucap jungkook lemas. "Lisa diam dan hanya duduk di samping ranjang jungkook.
"Jungkook,, kau tidak bisa memaksa kan diri untuk terus bekerja, dalam sebulan ini kau sudah tiga kali sakit, ini tidak baik jangan paksakan dirimu jika dirimu tidak kuat. "
Ucap lisa sambil meniupi sup ayam jungkook.
Lisa menyuapi jungkook begitu telaten, lisa tidak tau jungkook sedang memperhatikan nya.
"Yak nona,, kau begitu peduli pada ku? " ucap jungkook sambil menaik turunkan alis nya. Menggoda.
"Ck! Berhenti bermain pada ku, aku tidak dalam mode bermusuhan sekarang. Aku serius. " ucap lisa sambil terus menyuapi jungkook.
Jungkook hanya tersenyum .
Setelah selesai menyuapi jungkook lisa mengecek suhu tubuh nya "ck!! Panas sekali! 38 derajat kuki!!! Dan kau masih memakai baju tebal ?"
Tanya lisa panik melihat jungkook memakai selimut dan sweater tebal.
" ganti! " kata lisa sambil membuka lemari pakaian dan memberikan kaus putih tipis.
"Tapi aku tidak kuat.. Lemas sekali rasa ny" ucap jungkook sedikit memelas.
Lisa membulatkan mata nya. "Lalu aku yg harus mengantikan kau baju begitu? " kata lisa sedikit terkejut.
Jungkook tersenyum, memberikan smrik nya.
"Aniyo! " tegas lisa. "Ayolah lis sekali ini saja... Aku benar-benar tak kuat" kata jungkook yg memberikan aegyo terbaik nya.
Lisa memutar mata malas. "Sekali ini saja ok" jungkook tersenyum senang mendengar nya.
Denang cepat lisa menarik sweater jungkook lalu teridam, dia melihat... Emm absnya jungkook
"Yak jungkook perut mu rata sekali, tidak seprti hanbin oppa"
"Yak apa kau bilang?! Lihat saja nanti aku akan membuat abs yg Bagus dan kau akan tertarik pada ku"
"Ya semoga saja tuan jungkook! "
Dia, jungkook telah membenarkan ucapannya dulu, sekarang jungkook sangat atletis.
Lisa menggelengkan kepala nya.
Setelah selesai mengantikan baju jungkook lisa terdiam di dekat wajah jungkook, karena jungkook menahan pergerakan lisa.
Lama mereka bertatapan dekat seperti itu. Hingga jungkook mulai mengikis jarak antara mereka. Semakin dekat.
Bahkan lisa sidah tidak merasa kan kaki nya berpijak lagi. Lisa sudah menutup mata nya.
Semakin dekat.
Heii kalian musuh!!
Semakin dekat hingga..
Bunyi hp lisa menghentikan semua. Mereka segera kembali ke posisi awal. Canggung
"Emm aku angkat dulu" ucap lisa tersenyum kikuk dan di angguki jungkook.
Jungkook menatap lisa yang mengakat telfon.
"Nee "
"Kau tunda sejam lagi"
" tidak bisa aku sedang sibuk sekarang"
"Nee"
"Aku sedang ada urusan dan tidak bisa di tinggal kan
"Tunda sejam lagi "
"Arra"
Lisa mematikan hp nya. "Maaf kuki aku harus segera pergi, aku pupa ada meeting penting dg klien eropa saat ini"
Lisa tampak khawatir" kau tidak apa aku tinggal kan? Sejam ato dua jam lagi aku akan kembali " ucap lisa cepat.
"Tak apa lisa aku tak masalah" jungkook tersenyum, dia senag lisa sangat khawatir pada nya.
" Bagus aku pergi dulu nee" lisa mengacak rambut jungkook dan berlalu menutup pintu kamar jungkook.
"Aku ada urusan yang tidak bisa di tinggal kan"
Jungkook tersenyum, lisa sangat peduli pada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever •LK• ☑️ || Book Debut
Short Story[private] || End Katanya musuhan, tapi suka cemburuan. Katanya musuhan, tapi gak boleh punya doi. "Sebenarnya kita ini musuh jenis apa sih?" J&L