Boom komen nya kakak... Vote nya boleh dong.. Bukan apa-apa.. Tapi kaya nya gak ada respon cerita aku.. Aku sedih nii.. Padahal dah mau mendekati ending.. Gak mau maksa juga. Tapi kalain gak bakal susah buat mencet Bintang dipojok kiri kan?
Aku dah bacot.. Langsung aja yaaa.
####
Lisa full pov
Ini mimpi buruk.
Ku harap aku akan terjaga. Dan semua nya berakhir lagi. Normal seperti biasa. Aku tahu aku salah. Sangat salah. Menekan semua perasaan yang memang sudah ada di hati .
Aku bodoh.
Aku bodoh untuk menolak perasaan yang mungkin coba dia sampai kan. Aku selalu membuat sugesti sendiri bagaimana aku menyangkal perasaan yang mulai tumbuh
Aku kecewa
Aku kecewa dengan diri ku yang seolah acuh akan keberadaan nya di samping ku. Aku kecewa karna aku tak menyadari perasaan nya. Bukan tak menyadari tapi menang sengaja tak di sadari.
Aku menyesal
Aku menyesal. Aku tak dapat lagi bersama nya. Dia akan pergi jauh. Dari ku. Dia akan meninggal kan aku. Sendirian.
###
Setetes air mata terus saja membanjiri pipi ini. Aku terlihat bodoh di antara kerumunan orang-orang yang tampak bahagia. Semua orang. Bahkan jungkook juga.
Mungkin dia sudah menerima perjodohan ini.
Apa hak ku? Aku hanya musuh nya yang memiliki rasa suka padanya.
Dan bodoh nya aku tak merespon kala dia mencoba meng kode ku.Ini pantas aku dapat kan.
Air mata sialan ini terus saja jatuh menetisi gaun putih ku. Tak ada seorang pun yang menyadari bagai mana kacau nya aku saat ini.
Alunan musik gereja terdengar. Ahh ini saat nya. Jam berikutnya jelas jungkook sudah pergi dari ku.
Aku menghapus air mata yang terus saja mengalir.
Perasaan menyesal, kecewa, bodoh, berkecamuk di dalam pikiran ku.
Jam berikutnya dia tak akan pernah menunggu ku di depan gedung kantor.
Jam berikutnya dia tak akan pernah menyuruh ku untuk datang ke kafe
Jam berikut nya dia tak akan pernah ada di samping ku saat duduk di tepi sungai han
Jam berikutnya dia tak akan pernah menyusahkan aku untuk membuat sup ayam kala dia sakit.
Aku akan sangat merindukan ini.
Kenapa. Kenapa untuk kedua kali aku sperti ini? Apa salah ku? Dua orang yang kucintai pergi dari ku. Apa mungkin aku memang pantas sendiri?
Pintu gereja terbuka menampakkan diri nya yang berbalut gaun putih panjang di tubuh nya. Cantik sekali. Senyum Indah. Menyarat kan bahwa 'aku lah pemenang nya'.
Sebuket bunga putih berada di tangan nya. Mata tertuju pada altar di mana musuh ku, sekaligus Cinta ku berada dengan tuxedo putih di badan atletisnya.
Kedua insan itu tersenyum. Saling menatap penuh Cinta.
Air mata sialan ini. Tak bisa ku bendung. Biarkan saja. Aku gak peduli. Harus nya aku tak nekat datang. Pabo.
Itu nama tengah ku.
Pendeta pun mulai mengucapkan janji yang tak dapat aku dengar dengan jelas.
Harus nya. Harus nya itu aku.
Harus nya yang berjalan dengan gaun putih panjang itu aku.
Harus nya yang menatap dia dengan penuh Cinta dia dengan tuxedo putih itu aku.
Harus nya aku yang memegang buket bunga putih itu.
Harus nya aku yang berjalan tengah kerumunan itu.
Aku melihat bagai mana jungkook menyibak penutup wajah eunha, penuh kelebuntan dan Cinta.
Jungkook mendekat kan wajah nya pada eunha. Tepuk tangan kembali terlacak di Indra pendengaran ku.Harus nya aku yg di beri tepuk tangan itu.
Semakin dekat hingga jungkook mencium lembut bibir eunha. Perasaan Cinta dan sayang mengalir di antara nya
Tepuk tangan riuh kembali terdengar harusnya aku yang mendapat kan ini semua.
Harusnya aku yang mendapatkan ciuman itu.
Pandangan ku mengabur. Seseorang mengguncang tubuh ku tepat saat jungkook melepas ciuman nya terhadap eunha.
.
.
.Kalian mau nya gimana? Ending di sini atau lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever •LK• ☑️ || Book Debut
Cerita Pendek[private] || End Katanya musuhan, tapi suka cemburuan. Katanya musuhan, tapi gak boleh punya doi. "Sebenarnya kita ini musuh jenis apa sih?" J&L