A sequel of Perfect-Han Jisung
Please read Perfect first so You'll understand the story
A boy who just need to protect a girl for his friend.
Setelah kematian Jisung, Felix pindah ke Amerika karena urusan papanya. Jisung meminta Felix untuk menjaga...
Hae gaez! Saya kembali lagi dengan update sequel. Jadi di sequel ini akan fokus ke Olivia dan Felix aja. Enjoy!
"Olivia!"
Gue yang lagi duduk di tangga depan pintu rumah gue menoleh. Gue bangun dari duduk dan menghampiri Felix.
"Yuk" ____________________
"First period lo apa?" "Spanish 3. Lo?" -Felix. "Pre calculus" "Yaudah.... Bye. Gue ke kelas dulu" -Felix. "Kasih tau gue nanti kalo udah dapet jadwal nya" "Iya..."
Gue dan Felix pun berpisah.
Skip
Bel udah bunyi. 1st selesai.
"Felix!"
Anak itu menoleh kemudian menghampiri gue.
"Jadwal Lu apa aja?" -Felix. "Coba gue mau liat jadwal Lu"
Kita pun tukeran.
"Kita punya 2 period terkahir bareng" "Gue mau ganti aja" -Felix. "Ganti jam nya barengan sama gue. Kecuali spanish sama psychology. Level spanish kita kan beda dan kelas psychology yang gue punya kelas AP. Lo punya nya psychology yang reguler kan?" "Iya. Yaudah nanti gue minta. Kemana Btw mintanya?" -Felix. "Biasanya nunggu seminggu dulu. Nanti wali kelas Lu bakal nanya dan ngasih kertasnya. Tapi kalo mau bareng in jam nya sama gue, ke konseler aja" "Oh oke. Ummm see you at lunch" Felix pergi meninggalkan gue sambil lambai tangan.
"Olivia" seseorang menepuk pundak gue. "Eh!? Jisung. Ngagetin aja" "Maaf Hehe..... Btw kelas kamu apa aja?" -Jisung.
Gue memberikan kertas gue.
"Aku punya 2nd, 4th, sama 6th bareng kamu" -Jisung. "Okay....." "Mau ke kelas bareng?" -Jisung. "Sure"
Gue sama Jisung pergi ke kelas PE.
Btw ini jadwal gue
Pre Calculus Physical Education Spanish 2 English honor 3 AP Psychology Geography Physics honor
"Btw, maaf ya soal Jisung" -Jisung. "How do you know?" "Hailey kasih tau" -Jisung. "Oohhh" "Maaf.... tapi mau nanya aja. Emang kenapa bisa?" -Jisung. "Sakit kanker usus" "Ohh... Okay.. I'm not gonna ask you anything about him anymore" -Jisung.
Lunch.......
"Makanannya enak gak?" -Felix. "Kadang Junk food, Lix. Makanya gw kadang suka ogah makan makanan sekolah. Lo udah bayar buat makan lunch?" "Udah sih.... gw cuma curious aja makan hari apa" -Felix. "Ngantri aja yuk. Kebetulan gw lupa bawa bekal"
Gue dan Felix pun ke atrian. Yang bikin gue sebel itu pas ada murid yang nyerobot antrian. Biasanya murid yang sering dipanggil Dean Student.
"Apaan dah pada nyerobot!" -Felix. "Tau tuh. Kesel banget tau gak sih gue ngeliat nya mereka lagi mereka lagi" "Kayak besok gak bisa makan aja" -Felix.
Makan siang hari ini pizza dan kentang goreng. Setelah bayar, gue dan Felix duduk.
"I told you, it's Junk food" "Ah it's fine. Nanti masih bisa makan di tempat lain abis pulang sekolah. Temenin ya" Felix ngangkat alisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WOI anjir! Ganteng amat dah.
"Apaan sih! Itu alis biasa aja! Gak usah diangkat angkat" gue memukul bahu nya. "Mau ya? Mau ya?" -Felix. "Iya..... demi sahabat gue"
"Olivia!!"
Ke empat temen genk gue tiba tiba dateng ke meja gue.
"Maaf ya harus denger ini" -Lilly. "Turut berduka ya" -Hailey. "Turut berduka cita ya" -Grace. "Please accept my condolence" -Lucy. "Iya, Gapapa kok" "Btw dia siapa?" -Hailey. "Dia pacar baru lo?" -Grace. "Bukan. Dia sahabatku, baru pindah. Kenalin, namanya Felix" "Hai" suara deep nya Felix keluar. "Hai Felix...."
"I'm Lilly" "I'm Grace" "I'm Hailey" "I'm Lucy"
"Nice to meet you" -Felix. "Ganteng banget Anjay" Lucy membisik ke gue. "I heard that" -Felix. "Oh my God!" -Lucy. "I know I am" -Felix. "Gak usah kepedean!" "What did you just say to him?" -Hailey. "I speak Indonesian to him" "Oohhh.... is he Indonesian?" -Lilly. "Korean" -Felix. "Aaahhh...." -Hailey. "Kita duduk sini ya" -Grace.
Skip kelas geography.
"Dengerin apa, Lix?" Gue mengambil earphone sebelah kirinya. "Chen sama Punch-everytime. Ost nya Descendant of the Sun" -Felix. "Tau aja lagu Fav gue" "Mana gue tau" -Felix. "Hehehehe gue baru suka sih. Kemarin baru denger" "Hhhmmmm"
"Olivia...." Gue menoleh, "Oh... hai, Darwin" "Tumben manggil Darwin" -Jisung. "Gapapa" "Dia siapa?" -Jisung. "Dia siapa, Liv?" -Felix. "Ummm.... dia Jisung" "Jisung?" Felix menatap gue bingung kemudian menatap Jisung. "Kenapa?" -Jisung. "Hmmmm dia Felix, sahabatku waktu di Indonesia" "Marga lo apa?" -Felix. "Kim (?). Kenapa nanya?" -Jisung. "Dia Temen genk nya Jisung soalnya" "Ooohhh.... gue duduk sini ya" -Jisung. "Neeee" -Felix.
Kursi di kelas ini 4 meja berhadapan, jadi ya Jisung ikut ke meja kita.
"Kamu kok gak pernah cerita tentang dia ke aku?" Felix ngomong bahasa Indonesia ke gue. "Ya ngapain gue ceritain tentang dia? Gak penting" "Lo Deket sama dia?" -Felix. "Dia yang berusaha Deket sama gue" "Kok bisa?" -Felix. "Meneketehe" "Muka muka nya kayak suka sama lo" -Felix. "Emang" "Haaaaaaaa" Felix gasp. "Napa lo?" "Dia beneran suka sama lo?" -Felix. Gue menggangguk, "kapan mengungkap in nya?" "Dia bilang pas gue masih pacaran sama Jisung. Dia cuma bilang, gak nembak. Dia udah tau kalo gue punya pacar"
Santai elah Lix.
"Lagipula gue gak naksir dia sama sekali" lanjut gue. "Bener?" -Felix. "Iyaaaa"
Ternyata enak ya ngomongin orang pake bahasa asing, jadi orang yang di omongin kagak ngerti. ________________________
"Mau makan dimana?" -Felix.
Gue sama Felix masih liat kanan kiri mencari restoran.
"Oh iya, gue inget! Ada restoran Polandia di daerah jalan ini. Ikut gue" gue menarik tangan Felix.
"Masih jauh? Kita udah nge lewatin terminal L lho" -Felix. "Deket elah. Ah! Ta-da! Sudah sampai!"
"Thank you" -Felix. "Mau pesen apa?" "Apa yang enak?" -Felix. "Gue gak tau selera Lu kayak apa, tapi gue bakal pesen in Lu makanan yang BEST seller" "Gimana kalo mesen side dish aja, biar hemat" -Felix. "Hhhmmm oke oke. Gue liat liat dulu"