2. Movie night

505 62 1
                                    

  Weekend telah tiba, YEAY! Siapa yang tidak senang?

Btw Felix udah ganti jadwal lho dan jam nya bisa disamain sama gue!!

Pre Calculus
Physical Education
Psychology
English honor 3
Spanish 3
Geography
Physics honor

  Di malam minggu yang bosan. Gue bingung mau ngapain. Gue tuh orang nya gabut An amat ya. Apa ke rumah Felix aja? Biasanya dia siap sedia kalo soal makanan. Dia kan banyak makanan.
  Gue langsung turun ke bawah, ke dapur ambil cup noodles. Abis itu kabur ke rumahnya Felix.

  "Felix~" gue memasuki kamarnya.
  "Aaaakkkkk!!!!"
  "AKKKKKKKK!!!" Gue ikut ikutan teriak.
  "Ngagetin aja sih lu! Bukannya ngetok dulu kek. Masuk gak pake Assalamualaikum" -Felix.
  "Biasanya juga mau nyelonong aja kan gue?"
  "Kayak tuyul tau gak" -Felix.
  "Eh! Enak aja sama sama in gue sama tuyul"

  Felix mengalihkan pandangannya ke meja belajar nya.

  "Ada apa kesini?" -Felix.

  Gue menghampiri Felix. Gue menyerahkan cup noodles nya. Felix menatap gue.

  "Apa?" -Felix.
  "Panas in dong" gue nyengir dan mengetuk cup noodles nya ke bahu Felix.

Felix pasrah dan mengambil cup noodles nya. Gue menepuk nepuk bahu nya tapi di tepis Felix.

"Ngapain coba minta air panas disini? Emang Gk ada air panas apa di rumah lo?" -Felix.
"Pengen disini aja" gue melihat lihat kumpulan DVD nya Felix.
"Papa lo kemana?" -Felix.
"Pulang malem mulu. Daripada bosen di malam minggu, mending kesini" gue menemukan DVD pilihan gue, "ah ketemu!"

Gue duduk di sofa kamar Felix. Gue melihat Felix hendak keluar.

"Oh Felix"

Felix berhenti seketika.

"Air dingin juga ya, please"

Felix membuang nafas kasar dan merobek robek plastik cup noodles. Lucu deh sumpah liat dia ngomel.
Sembari menunggu Felix selesai masakin cup noodle gue, gue nyalain DVD di kamar Felix. Ini film pasti bakal seru dan romantis.

6 menit kemudian........

Felix masuk kamar.

"Nih" Felix ngasih mie cup ke gue. Sama air putih nya juga.
"Makasih, chef"
"Hhhmmm" Felix balik ke meja belajarnya lagi.

Sambil nonton, gue menyantap mie gue.

  "Makan tuh jangan bunyi" -Felix.
  "Mana enak makan mie gak ada suara seruputnya. Gak nikmat dan gak lengkap. Bukan makan mie itu namanya"
  "Hmmm serah" -Felix.

  "Aaaaahhhhh!!!! Terima aja dong! Terima cinta nya dia!!!" Gue mengomentari film nya.
  "Percuma ngomong, dia gak denger" -Felix.
  "Komen aja deh!"

  Felix cuma nahan ketawa.

Gue menaruh cup noodles gue di meja tidur, kemudian menghampiri Felix.

"Ngapain lo Deket Deket?" Felix menjauhin wajah nya karena gue mendekatinya.
"Lix"
"Apaan?" -Felix.
"Lo punya nasi gak?"

Raut muka Felix langsung berubah kesel. Dia bangun dari duduknya dan keluar dari kamar.

"Jangan terlalu banyak yaa"

Setelah gue menghabiskan semua makanan, Felix ikut nonton bareng gue. Felix dan gue duduk di satu sofa yang kecil.

"Kenapa ya setiap ending film romantis harus ciuman?" Gue ngomong sendiri.
"Ya biar bagus aja. Artinya Happy Ending" -Felix.
"Hhhmmm.... Happy Ending ya?"
"Kalau ending film romantis emang bagusnya ciuman" -Felix.
"Kayak gue sama Jisung dong"
"Maksud lo?" -Felix.
"Bukan Happy Ending sih. Tapi ending nya gue sama Jisung itu ciuman"
"Hhhmmm"
"Seharusnya ending nya pelukan. Pelukan itu lebih berarti"
"Ciuman juga lebih berarti" -Felix.
"Iya sih..... Okay.... I like both"

Akhirnya film nya abis.

"Lix" gue menengok ke arahnya.
"Hah?" -Felix.
"Ada film lagi gak?"
"Film apa?" -Felix.
"Horor gitu"
"Ini bukan malam Jumat" -Felix.
"What's the matter?"
"Huuufftttt.... sure. Mau film apa?" -Felix.
"The conjuring 2"

Felix bangun dari duduknya, yang buat gue sekarang Gk merasa sempit lagi. Lega rasanya. Btw tempat duduk bekas pantatnya Felix panas lho :v

Felix mengganti DVD nya abis itu berjalan ke sofa.

"Minggir" Felix memukul lutut gue pelan. Gue geser sedikit.

Film pun mulai.......
  Serem lho......

Author POV

  "Ih! Itu di tarik tarik!" Olivia mencicit. Badan dia makin mundur dan mentok di pundak Felix.

  Felix yang menyadari itu kaget tapi dia membiarkannya. Padahal hatinya dugeun dugeun.

  "Tutup mata aja kalo takut" -Felix.
  "No! Kalo tutup mata gak tau dong kelanjutannya" -Olivia.
  "Lo udah nonton ini kan?" -Felix.
  "Iya sih. Tapi tetep aja!" -Olivia.

  Felix memilih diam.

  "AAAAAKKKKHHHHH!!!!!"

  Olivia mengumpat di dada Felix.

  "Wwhooaaa Chill, Olivia" -Felix.
  "Gue takut......." -Olivia.
  "Ya terus ngapain nonton?" -Felix.
  "Gapapa. Biar seru aja" -Olivia.
  "Dasar....." -Felix.

  Felix memeluk Olivia dengan tangan kirinya dan melanjutkan nontonnya.

  "Setannya udah ilang blom?" -Olivia.
  "Hah? Apa? Gue gak denger" -Felix.
  Olivia mengangkat kepalanya, "setannya udah ilang?"
  "Udah" -Felix.

  Olivia kembali ke posisi semula.

  Setelah itu, Olivia santai santai aja nontonnya. Masih takut takut dikit sih. Tapi gak se lebay tadi.

  Tapi tidak semenjak kedua pendeta harus balik ke rumah lagi.

  "Aauuuu!!!!" Itu scene bagian mata pendeta cowo nya kena semprot air.

  "Jangan bunuh diri!" -Olivia.

  "AAAKKKKKKHHHHHH!!!!" -Olivia.
  "Valak doang" -Felix.
  "Serem tau mukanya!" -Olivia.
  "Kan sering muncul di internet" -Felix.
  "Sama aja. Sama sama Serem. Gak ada bedanya. Apalagi kalo di film nya. Ihhh!!!" -Olivia.
  "Hahahaha..... ya Gapapa lah. Namanya juga setan" -Felix

  Olivia memilih menutup mukanya. Lama kelamaan mata dia sayu dan langsung ketiduran di pundak Felix.

  Film udah selesai. Felix baru tau kalo Olivia tidur pas film udah selesai.

  Dddrrrttttt

  "Papa?" -Felix.

  "Halo?"
"Halo Olivia"
  "Ini Felix om. Olivia ada di rumah aku abis nonton film. Dia ketiduran sekarang"
"Oohh.... oke. Kalo gitu bisa bawa Olivia pulang? Kunci ada di dia dan om lupa bawa kunci"
  "Bentar saya cek dulu di kantong dia"

  Felix merogoh rogoh saku nya Olivia.

  "Ketemu!"

  "Ada om. Saya bawa Olivia ke bawah dulu ya"
"Oke. Makasih Felix"
  "Sama sama om"

  Felix menaruh Hp nya Olivia di kantong piyama nya. Felix bangun dari duduknya kemudian mengangkat Olivia ala bridal style.

  "Berat amat sih lo, Liv" guman Felix.

  Padahal waktu di Ancol gendong Olivia non stop -author

  Felix menuruni tangga dengan hati hati.

  "Hai, om" -Felix.
  "Eh, Felix"
  "Ini om kuncinya" Felix memberikan kuncinya.
  "Terima kasih nak"

  Papa menaiki tangga ke pintu rumah dan membuka kuncinya.

  "Silahkan"

  Felix memasuki rumah lalu berjalan ke kamar Olivia.

  "Kebo amat sih" guman Felix.

  Felix mengelus rambut Olivia kebelakang.

  "Tidur yang nyenyak ya, cantik" -Felix.

  Felix mengeluarkan Hp Olivia yang ada di kantong dan menyelimuti Olivia.

  "Bye"

  Felix matiin lampu.

Bersambung

Bestfriend [LEE FELIX] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang