9. Bonus part-Somi POV

311 45 0
                                    

  Hai! Ada yang kangen Somi? Somi dan teman teman juga kangen kalian.

  Apa kabar kalian yang di JIS?

  Well, semenjak Olivia balik ke USA, Felix pindah ke USA, Jisung passed away, awalnya merasa sepi aja. Kayak ada yang kurang gitu. Jisung is the loudest. Dia itu berisik minta ampun dan tingkahnya lucu. Ini akibatnya deket mulu sama Minho. Felix si meme hidup. Olivia yang pemberani. Sekarang keseruan itu udah gak ada. Meskipun ada BangChan yang juga suka aneh dan kocak, Minho yang suka Gk jelas, Changbin yang ternistakan, tapi tetep aja bakal kurang kalo Gk ada mereka bertiga (Olivia Felix Jisung).

Kita udah melewati masa masa itu selama satu bulan dan kami mulai membaik. Kita have fun bareng lagi. Kita udah merelakan semuanya. Sometimes kita juga telfonan sama Olivia dan Felix.

  Oh iya. Hubungan aku sama Hyunjin? Kita udah mau satu tahun. Mwehehehe... kadang dia juga ngajak aku jalan keluar. Yang paling tak terlupakan itu waktu dia culik aku ke puncak. Itu karena waktu itu aku masih belum tau jalan jalan di Indonesia. Jalan tol disini beda jauh sama yang di Korea. Jadi aku mikirnya Hyunjin itu nge lewatin jalan yang banyak Kebon nya. Ternyata oh ternyata dia ke jalan tol buat ke puncak -_-

  "Sampai" Hyunjin memarkirkan mobilnya.
  "Kita dimana?"
  "Kamu akan tau. Yuk turun" -Hyunjin.

  Kita berdua turun dari mobil. Tempat ini banyak bukit bukit. Udaranya pun dingin. Hyunjin Gk bilang kalo ini dingin. Mana aku cuma pake baju pendek.

  "Ayo" Hyunjin merangkul aku erat erat. Aku memeluk diriku sendiri karena kedinginan. Aku bukannya kode minta jaket ya.

  Tangan Hyunjin turun dan kemudian merangkul pinggangku. Oke. Jatung? Kamu apa kabar? Pipi? Kamu Gk memerah kan? Hyunjin menarikku biar lebih dekat lagi sama dia.

  "Hyunjin" panggilku.
  "Ya?" -Hyunjin.
  "Jakarta kan panas. Kok hadir dingin gini sih? Terus kenapa Jakarta juga ada bukit?"
  "Hahahaha nanti nanti ya aku bilangin kita dimana. Pas kita udah duduk di meja aku kasih tau" -Hyunjin.

  Kita udah masuk ke restoran. Nama restorannya puncak Pass restaurant. Berarti restoran yang pas ada di puncak ini. Paling atas dong? Jadi Jakarta masih punya bukit?

"Kamu mau pesen apa?" -Hyunjin.
"Hhhhmmmm aku mau dessert aja" kataku sambil melihat lihat list menu dessert nya. Banyak yang enak. Jadi mau semua. Duh kan laper mata.

"Aku mau Hollandse Poffertjes aja" ini dessert Belanda yang aku suka.
"Yaudah. Itu aja?" -Hyunjin. Aku mengangguk.

Hyunjin memanggil pelayannya.

"Kamu mau minum apa?" -Hyunjin.
"Air mineral aja"

Setelah selesai memesan, kita diem dieman. Aku cuma melihat sekitar. Malam ini ramai.

"Hyunjin, kasih tau aku" aku baru ingat kalo dia janji bakal kasih tau kita dimana.
"Kasih tau apa?" -Hyunjin.
"Kita dimana?"
"Kita di puncak" -Hyunjin.
"Puncak? Jakarta?"
"Hahahaha... bukan" -Hyunjin.
"Hah!? Terus dimana?" Aku memasang muka panik.
"Puncak itu di Cianjur, sayang. Di Jawa Barat" Hyunjin ngomongnya santai.

Aku menganga.

"It takes two hours to go here" Hyunjin menunjukkan Google Maps nya.

Ya pantas aja tadi perjalanan lama banget. Kesel? Rada rada. Takut? Gak begitu sih. Makanya itu aku bingung kok Jakarta ada tempat kayak begini?

"Kok kamu gak bilang?"
"Biar surprise" -Hyunjin.
"Tapi gak gini juga"
"Aku butuh tempat romantis. Lagipula besok libur kan? Santai aja" -Hyunjin.

Bestfriend [LEE FELIX] COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang