part 8* Sakit

299 20 1
                                    

'Terkadang rasa gundahmu hadir bukan hanya karna masalah yang sedang kau hadapi. Melainkan bahasa rindu Allah yang gagal kau fahami'

.....

Dipagi hari entah mengapa suasana terasa sunyi hujan mencekam datangnya sang mentari dan anginpun berhembus mengiringi. Kegelisahan turut menyelimutinya hati nazira sepanjang malam matanya enggan terpejam walau kantuk telah mendera angin malam seolah enggan untuk membiarkannya terlelap hari ini.

Dilain tempat seorang pria muda sudah disibukan dengan segudang kegiatannya. Walaupun hujan turun dengan derasnya pria muda itu tetap melangkah dengan semangatnya. Hingga dering handphone pun di saku celana menghentikan langkahnya.

Pria tersebut mengangkat panggilan telepon dari handphone milik si gadis ceroboh itu. Belum sempat mengucap salam tiba tiba terdengar suara yg sangat memilukan

"Na..zi..ra to..long.. bu..nda" ucap wanita dengan susah payah

"Maaf bu handphone anak anda tertinggal..saya.." belum sempat fahrul melanjutkan perkataannya telepon sudah terputus secara sepihak.

Firasatnya mengatakan telah terjadi sesuatu yg buruk padanya ia pun langsung bergegas melaju kencang dengan mobilnya menembus derasnya hujan dan segera meminta bantuan pada pihak kampus untuk mencari alamat gadis tersebut.

Setelah setengah jam kemudian hujan sudah reda dan sampailah fahrul didepan sebuah rumah bercat putih yg cukup mewah. Ia pun langsung bergegas mengetok pintu namun setelah sekian lama tak kunjung ada yg menjawab. Fahrul mencoba memastikannya kembali hingga datanglah pak rahman menghampirinya dan mengatakan bahwa majikannya ada di dalam rumah.

Dengan spontan fahrulpun langsung mendobrak pintu rumah itu dan masuk mencari keberadaan si pemilik rumah disetiap sudut ruangan. Hingga ditemukanlah wanita yg dicarinya dalam keadaan tidak sadarkan diri tergeletak di kamarnya.

Dengan cekatan fahrul langsung mengecek denyut nadinya. Pa rahman yang sedari tadi dibuat bingung oleh fahrulpun langsung panik melihat keadaan majikannya.

"Tolong temani saya ibu ini harus segera ditangani, saya akan membawanya ke rumah sakit" tegas fahrul mengingat keadaannya sudah sangat kritis.

Sesampainya di rumah sakit nazira yg sedang berjalan dilobi rumah sakitpun terkulai lemas saat melihat seseorang yg sangat disayanginya orang yang sangat berjasa salam hidupnya datang dengan keadaan terbaring lemas digendongan dokter fahrul.

"Bunda.." tangis nazira sudah tak terbendung. Nazira langsung bergegas mengikuti bundanya hingga ke depan ruang IGD

"Saya akan segera menanganinya" ucap fahrul

"Bunda..."

"Neng zira yang tenang.nyonya akan segera ditangani oleh pak dokter" ucap pak rahman menenangkan.

"Apa yg sudah terjadi pa.. bunda kenapa??" tanya nazira dengan isak tangisnya

"Bapak juga gak tau neng tiba tiba nyonya sudah tidak sadarkan diri dikamarnya..neng yg sabar ya doakan nyonya semoga baik baik saja.."

Nazira menghapus air matanya dan mencoba menenangkan dirinya. Setelah setengah jam fahrul keluar dari ruangan.

"Bisa kita bicara sebentar." ucapnya pada nazira yg kini sedang tertunduk lesu.

"Bagaimana keadaan bunda saya.??apa dia baik baik saja"ucapnya dengan suara serak  hidung merah hebat

"Ibu anda terkena serangan jantung  dan sekarang kondisinya sangat kritis.
Beliau harus mendapatkan penanganan khusus"

Nazira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang