Part 7*Sholawat Untuk Tania

764 31 72
                                    

Waktu menujukan pukul 09.00 WIB namun sayang dinda dan bundanya masih terjebak kemacetan. sepertinya hiruk piruk permasalahan kemacetan di indonesia memang tidak pernah ada akhirnya,  sudah hampir dua jam mobil mereka terjebak kemacetan. hal tersebut tentu membuat dinda dan bundanya merasa jenuh terlebih lagi dengan suara klakson mobil yang saling beradu tentu hal itu membuat kepala mereka semakin pusing dibuatnya.

suara sirine ambulace mulai terdengar nyaring ditelinga dinda, selain itu banyak orang yang berlalu lalang turun dari kendaraannya. firasatnya mungkin benar bahwa di depan sana pasti telah terjadi kecelakaan

"bund sepertinya didepan ada kecelakaan deh??" Perkataan dinda mengagetkan bundanya yang hampir terlelap 

"bun?? aku boleh keluar yah.." ucap dinda sambil menggoyangkan tubuh bundanya.

"jangan nak bahaya.." bundanya memperingatinya. namun entah kenapa hati dinda semakin gelisah. ia benar benar penasaran dengan kecelakaan yang terjadi didepan sana

"please bund..dinda mohon.dinda janji dinda bakal langsung balik kesini lagi kok bund" ucap dinda memohon pada bundanya

"baiklah..tapi janji hanya sebentar??"

"iyah bunda..dinda janji" dindapun keluar dari mobilnya kecelakaan tepat terjadi di ujung jalan dekat sebuah pagar pembatas. sebuah mobil sedan berwarna merah terperosok kedalam jurang yang kurang lebih kedalamannya hampir tiga meter. dua korban meninggal di tempat kejadian yaitu seorang perempuan dan laki laki.

dinda penasaran dengan kedua mayat yang telah tertutupi kain putih itu. dindapun mencoba meminta izin pada sang petugas untuk bisa melihat mayat tersebut. setelah ia mengantongi izin dari petugas dindapun mendekati mayat tesebut dan perlahan membuka kain penutup mayat 

"abang derry.." dinda menjerit histeris saat melihat mayat abangnya yang berada dihadapannya. dinda tak kuasa menahan tangisnya ketika melihat keadaan abangnya yang meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan cairan merah pekat telah memenuhi seluruh bagian tubuh abangnya itu. setelah apa yang dilakukan abangnya  kemarin di depan masjid memang membuat dinda shok dan sangat ketakutan tapi cdihatinya  dinda tidak pernah merasa benci sedikitpun pada abangnya itu

"maaf mba korban harus segera dievakuasi"

dindapun menjatuhkan tubuhnya yang sudah terkulai lemas namun alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang bayi perempuan yang selamat dari kecelakaan tersebut. bayi malang itu menangis sangat memilukan. bayi malang itu adalah keponakan dinda yaitu Tania yang baru saja berumur 3 bulan dan mayat wanita tadi adalah ibunya tania. dinda menghampiri bayi yang sedang berada digendongan seorang pria yang menyelamatkannya.

"maaf mas boleh saya menggendong bayi itu.." 

"dia keponakan saya dan dua orang mayat tadi adalah kakak saya orang tua dari bayi itu." pinta dinda lirih. pria itu pun memberikan bayi malang tersebut pada dinda.

tak lama kemudian bunda datang dengan wajah cemas

"dinda kamu gak apa apa nak?kenapa nangis dan siapa bayi ini sayang.?" ucap bundanya khawatir 

"bunda." dinda sudah tak kuasa menahan semuanya iapun menangis dalam dekapan bundanya. bayi malang yang ada dalam dekapannya sudah tidak sadarkan diri 

"tenang sayang..kita bawa bayi ini kerumah sakit ya."

.........

"baik bund  nazira segera ke rumah sakit sekarang"  nazira menutup teleponnya dengan panik ketika ia mendapat kabar bahwa adik dan bundanya ada di rumah sakit. ia takut terjadi hal buruk pada kedua orang yang sangat disayanginya.

Nazira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang