alasan

359 84 17
                                    

"tunggu!!"

mina berlari kecil untuk mengejar mark, membuat lelaki itu berhenti tanpa menoleh kearah mina.

hingga saat ini mina berada di hadapan mark.

"mark lo-"

"plis berhenti min"

mark memotong pembicaraan mina. kemudian ia terdiam sejenak, sebelum akhirnya menghela nafas dengan berat.

"gue gak mau lo liat keadaan gue yang kayak gini"

seolah tidak peduli, mina malah dengan berani memegang kedua sisi bahu mark.

"itu ngga penting, mark. yang terpenting sekarang tuh luka lo harus diobatin dulu biar ngga infeksi."

sebelum lelaki itu mengiyakan, mina sudah lebih dulu menarik mark dan membawanya kerumah mina yang hanya berjarak 7 rumah dari rumah mark.

"tunggu sini bentar ya"

gadis itu menyuruh mark untuk menunggu didepan pagarnya kemudian masuk kedalam rumah untuk mencari kotak p3k.

saat kembali, ia melihat mark jongkok didepan pagar rumahnya. lalu mina menempatkan dirinya untuk duduk disamping mark.

tanpa berkata apa-apa, mina langsung mengarahkan dagu mark untuk menghadap padanya. hal itu membuat mark sedikit terkejut.

kemudian dengan telaten dan pelan-pelan mina membersihkan luka di wajah mark. lelaki itu pun hanya bisa terdiam dan memandangi wajah mina yang serius mengobatinya.

setelah semua selesai, kini mina mencoba memasang plester untuk menutupi luka mark. namun lelaki itu merasa ada yang aneh.

"bentar-bentar"

perkataan mark itu membuat pergerakan mina terhenti dan memasang wajah tanda tanya.

"gaada plester yang lain? masa gambar hello kitty gini sih?"

benar juga, mina baru sadar kalo ia hanya punya plester gambar hello kitty di kotak p3k nya. kemudian gadis itu tertawa.

"duh gimana dong? tinggal yang ini doang mark wkwkwk. udah pake aja dulu. besok kan bisa ganti lagi."

yasudah kalau begitu mark hanya bisa pasrah. dan sekarang mina tengah berusaha menahan tertawanya sembari memakaikan plester pada mark.

"ketawa aja min gausah ditahan gtu" ujar mark dengan nada kesal, membuat mina makin tersenyum lebar.

"siapa yang nahan ketawa sih? gr"

"lah itu ngapain senyum-senyum"

"kan senyum markkk bukan ketawa"

"serah deh"

dan kali ini mina tak bisa menahan tawanya lagi. dia merasa lucu saja melihat mark memakai plester hello kitty pada sudut bibir dan hidungnya.

namun bukannya mark kesal karena ditertawakan, dia justru malah terdiam melihat mina yang sedang tertawa. tanpa sadar mark menyunggingkan sebuah senyuman.

sadar ditatap seperti itu oleh mark, mina langsung menghentikan tawanya dan balik menatap mark. kemudian matanya tertuju pada pipi kanan mark yang memerah seperti bekas tamparan.

tangan mina terulur untuk memegang pipi kanan mark, lagi-lagi pergerakannya terhenti karena mark yang menahan tangan mina.

tanpa diduga mark malah mengarahkan tangan mina untuk menyentuh pipinya. mark juga membuat tangan mina untuk mengelus pipi kanan mark.

mina hanya diam dan membiarkan tangannya bergerak dipipi mark.

"masih sakit?" tanya gadis itu dengan pelan.

mark yang ditanya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"orangtua gue udah cerai 5 tahun yang lalu. sekarang mama balik ke negara asalnya di canada dan nikah sama orang sana. gue kangen sama dia, min. tapi dia tega ninggalin gue disini, ngebiarin gue tinggal sama papa yang suka mukulin gue, bentak-bentak gue, lebih milih kerjaan daripada gue. kadang gue ragu, apa bener gue anak kandungnya?"

saat ini mina lebih memilih untuk diam dan mendengarkan mark melanjutkan ceritanya.

"sekarang lo tau kan kenapa gue slalu keluar rumah jam segini? itu karna gue ngerasa lebih nyaman diluar daripada didalam rumah. gue gatau harus kemana lagi. akhirnya gue milih ke taman, dan pada saat itu gue ketemu sama lo dan lucas. gue merasa bersyukur."

mendengar itu mina tersenyum kecil ke arah mark. sedangkan mark kini menatap mina dengan tatapan yang lembut.



"can i hug you?" tanya lelaki itu dengan suara yang rendah.




belum sempat mengiyakan, mark sudah lebih dulu memeluk mina dengan erat.

3:00 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang