Skenario 8: Menghilang

1.1K 174 22
                                    

Shinsa-dong, 7:13 am

Yewon menyusuri jalanan di daerah Shinsadong pagi itu. Ia mempercepat langkahnya untuk segera sampai di restoran ayam, tempat favorit Yoongi yang biasa Yoongi kunjungi setiap pagi. Dalam hati ia berdoa supaya ia bisa menemukan pria itu disana. Pasca insiden pemukulan waktu itu, ia dan Yoongi benar-benar hilang kontak. Yoongi tidak bisa ditemukan dimanapun. Di kampus, di ruang klub, di studionya juga tidak ada. Ini sudah hari ketiga mereka tidak bertemu atau saling memberi kabar. Baiklah, meskipun begitu Yewon tetap mencoba menghubungi Yoongi dan sesekali mengirim pesan seperti oppa, apa kabarmu? Oppa, jangan lupa makan malam, atau Oppa, apakah kau baik-baik saja? Namun percuma, Yoongi sama sekali tidak memberi jawaban apapun. Kenyataan bahwa walau bahkan setelah kejadian itu, Yewon tidak bisa bohong bahwa hatinya akan selalu condong ke arah pria itu, Min Yoongi. Meski Yewon sudah menyaksikan sendiri betapa liar nya pria itu, Yewon tidak bisa berbohong bahwa ia sangat merindukannya.

Langkah Yewon terhenti di depan pintu masuk restoran. Lagi-lagi ia berdoa supaya Tuhan memberikan kemudahan untuknya bertemu dengan Yoongi hari ini. Ia menghela nafas sebentar, kemudian tangannya meraih kenop pintu masuk. Aroma ayam menyeruak di indera penciumannya. Perlahan ia memasuki restoran, mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan mencoba untuk menemukan Yoongi disana. Raut kekecewaan tergambar jelas di wajah cantiknya ketika ia tidak menemukan apa yang ia cari. Yewon menghela nafas sekali lagi dan berjalan ke arah kasir untuk memesan sesuatu. Benar, ia akan membeli ayam untuk Yoongi dan mencoba mencari Yoongi di studionya, sama seperti kemarin.

"Bibi, aku ingin ayam, sosis darah dan kue beras pedas seperti biasa", kata Yewon mengucapkan pesanannya.

"Wah... Kau datang lagi hari ini gadis manis...", sapa bibi penjual ayam ramah.

"Apa dia ikut? Aku tidak melihatnya beberapa hari ini", lanjutnya lagi.

Yewon menggeleng dan tersenyum kecut. Bibi itu sudah tahu perihal dirinya dan Yoongi. Perihal Yewon yang menguntit Yoongi setiap hari ke restorannya, menu kesukaan Yoongi yang biasa Yoongi pesan, dan Yewon yang selalu memesan menu makanan sama persis dengan milik Yoongi. Bisa di bilang bahwa bibi ini adalah salah satu saksi hidup kisah Yoongi dan Yewon.

"Aku juga sedang mencarinya, Bi", kata Yewon pelan.

"Apa semua berjalan dengan baik?", tanya bibi lagi setengah khawatir.

"Hhh..." Yewon hanya menghela nafas dan menggeleng sekali lagi.

"Aigoo... Kau tidak boleh menyerah begitu saja. Jika kau menyukainya, maka cari dan temukan dia. Mungkin saja dia juga sedang menunggumu", kata bibi tadi memberi saran sembari memberikan beberapa kantong plastik berisi makanan yang Yewon pesan.

"Terimakasih bibi, besok aku akan datang lagi".

Yewon menghela nafas sebentar dan berbalik menuju ke arah pintu keluar restoran. Ia melirik jam tangannya dan meringis pelan ketika tahu bahwa hari sudah mulai siang dan mungkin saja ia tidak bisa menemukan Yoongi di studionya. Buru-buru Yewon melajukan langkahnya. Ia tidak ingin terlambat atau rasa rindu nya semakin tidak bisa terbendung lagi.

♥♥♥

Genius Lab, 8:13 am

Yoongi duduk termenung di kursi putar kesayangannya. Di depannya ada beberapa perangkat yang biasa ia gunakan untuk mengkomposisi lagu. Penampilan Yoongi tampak berantakan. Rambutnya berantakan, kantung matanya terlihat semakin besar, pakaian tidurnya juga lusuh. Tangannya memegang bolpen dan banyak kertas yang telah di remat tampak berserakan di lantai.

Pasca insiden pemukulan itu, Yoongi banyak mengurung diri di studio. Yoongi tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Pria itu hanya berdiam diri disana, merenung dan merindukan Yewon dalam kesunyiannya. Ia menuangkan semua luapan emosinya pada kertas-kertas itu. Tapi bukannya mencipta sebuah karya atau lagu, yang ia tulis hanya nama Yewon saja. Berkali-kali otaknya melakukan hal yang sama seperti memikirkan Yewon, menulis namanya di kertas hingga penuh, lalu membuang kertas itu ke sembarang arah.

LOVE SCENARIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang