;- Almost

93 15 3
                                    

"entahlah, sepertinya aku tak pernah mengenal wajah dan sifat busuk nya"

"oh ahaha" katanya tertawa garing.

Kriek!

Pintu kamar terbuka, aku dan Dokyeom tentu saja langsung menghampiri sumber suara.

"oh? Seungcheol hyung? Ada apa?"

"saatnya untuk ke Pledis"

"jakkaman jakkaman" balasnya lalu Seungcheol menutup pintunya.

"apa kau keberatan jika kau harus pulang?"

"ah, kau mau pergi ya?"

"mian"

"kalau begitu aku ingin membereskan barangku dulu" kataku lalu mengambil tasku dan meletakkan ponsel ku kedalam tasku.

"jalgeyo" kataku lalu membuka pintu kamar Dokyeom.

Tanpa tersadar, aku tak bisa pulangㅠ.ㅠ

Banyak namja disana, aku takut akan melewatinya.

Aku pun membuka pintu kamar Dokyeom lagi, "mwoya?"

"antarkan aku" kataku sambil meringis.

"waeyo?"

"banyak namja. Aku takut"

"mengapa harus takut? Mereka tidak akan menggigit mu"

"antarkan aku" kataku sambil memasang wajah yang hampir menangis.

"arraseo"

Kami pun berjalan keluar dari kamar Dokyeom dan berhenti di depan 12 namja tadi.

Museowo:( (takut)

"oh? Eunhee-ssi?"

"ireonha-yo?"

"neomu yeppeuda"

"annyeong haseyo. Bong Eunhee imnida" kataku membungkuk.

"sopan sekali. Kau lahir tahun berapa?" tanya Dino, mungkin?

"98. Apa kau member yang namanya Dino? Aku tak tahu itu"

"ne. Majjayo" (ya, benar)

"berarti kita seumuran! Oh my god!" kata salah satu member mengangkat tangannya.

Aku yang tak mengerti maksutnya pun melihat wajahnya yang sedang menatap dingin dan menurunkan lagi tangannya

"Seungkwan imnida. Boo Seungkwan..." katanya menarik tanganku dan menyuruhku untuk manjabat tangannya

"ah Seungkwan-ssi"

Lalu ia berjinjit disebelahku dan membisikan aku sesuatu, "tadi aku ingin ber high five denganmu, pabo-yya"

Wrong ?;-lsmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang