Wisuda

27 2 0
                                    

Hari ini aku wisuda. Lebih dari apa pun, artinya hari ini aku akan bertemu Alif lagi. Mungkin yang terakhir kalinya sebelum nantinya aku dan Alif akan lama tidak bertemu. Aku senang akan bertemu Alif. Meskipun kemarin-kemarin kita bertengkar lagi.

Tadinya, rancanaku adalah Alif datang ke Bandung h-2 aku wisuda. Jadi kita bisa jalan-jalan dulu di Bandung berdua. Tapi Alif ada panggilan wawancara kerja dan mendadak harus ke Jakarta. Kufikir tak apa-apa kalau besoknya Alif berangkat ke Bandung pagi-pagi. Jadi aku bisa jemput dan dia bisa menungguku gladi bersih sambil istirahat. Tapi masalah lain muncul.

Sehari sebelum hari wisuda, ternyata Alif harus mengurus sesuatu yang tak bisa ditunda. Jadi dia baru bisa ke Bandung siangnya. Padahal aku sudah bilang aku akan sibuk diatas pukul dua belas hari itu. Lalu kami bertengkar lagi karena bukan hanya itu, Alif juga harus langsung pulang sorenya setelah aku wisuda. Besoknya Alif ada wawancara kerja lanjutan. Lagi-lagi, semua yang aku rencanakan gagal. Tapi aku bisa apa?

Sebenarnya, daripada kesal karena rencanaku berantakan, aku lebih tak ingin membuatnya menunggu lama. Kalau Alif berangkat pukul dua belas, artinya ketika Alif sudah sampai aku masih di Gymnasium mengikuti rangkaian acara gladi bersih. Aku takut Alif kesal menungguku. Tapi Alif menunggu juga.

"Huu lama banget sih ade. Aku sampe diliatin orang tau."

Daripada marah, Alif malah protes sambil bercanda.

Setelah wisuda, aku mengantar Alif pulang. Tak ada makan-makan dengan keluargaku seperti waktu Alif wisuda. Keluargaku juga langsung pulang setelah membawa barang-barang dari kosanku. Menyisakan bantal dan beberapa baju di dalam koper. Alif hanya makan denganku sebelum pulang. Sambil bertengkar lagi karena aku lupa bawa uang dan Alif buru-buru. Ditambah efek aku lelah setelah wisuda.

Padahal aku rindu. Tapi lagi-lagi tak banyak yang terjadi di hari terakhir aku dan Alif bertemu. Rasanya seperti iklan. Meskipun kalau iklan yang ini tak apa-apa kalau diulang-ulang terus.

Alif pulang. Keluargaku pulang. Kamarku sudah kosong. Aku juga ingin pulang. Setidaknya di rumah ada Zolla, Orca, dan Sugar. Biasanya mereka disini. Tapi sudah pulang duluan juga.

Sepi.

Tapi masih ada hal-hal yang harus ku lakukan besok dan lusa. Lalu pulang.

Kapan kita bertemu lagi setelah ini, Lif?

125 miles ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang