Jaehyun misuh misuh setelah menerima telpon dari ayahanda Zhong.
Ayahanda bilang, dia besok siang dia akan sampai di Indonesia.
Jaehyun yang niatnya mau nongkrong dulu sama temen-temennya langsung membatalkan niatnya dan langsung ingin pulang.
"Kenapa Jae?" tanya Hyunbin yang dari tadi jalan sama Jaehyun ke parkiran.
"Gila bokap gue besok nyampe. Gue harus nyari 20 orang pembantu dimana!??" pekik Jaehyun frustasi.
Hyunbin kaget. Dia bingung kenapa harus nyari 20 pembantu? Dan kenapa mendadak gini? Selama ini Hyunbin main ke rumah Jaehyun juga gak ada yang salah dari rumah super besarnya itu.
"Emangnya kenapa sih? Adek-adek lo sakit? Kan emang di rumah lo ga ada pembantu?"
Jaehyun mengusap wajahnya frustasi.
"Hyun, ijinin sama yang lain. Gue harus pulang." pamit Jaehyun yang langsung berlari meninggalkan Hyunbin yang masih kebingungan.
Jaehyun sampai di rumah dan mendapati ketiga adiknya yang berada di ruang tengah. Masih ssma seperti yang biasa ia lihat, Lucas dan Chenle yang sibuk main game di pc yang mereka beli khusus untuk main game dan Lucys yang nontonin mereka dengan tabung Chittato.
"Dek, coba di pause dulu gamenya." ucap Jaehyun sambil berjalan mendekati mereka.
"Nanggung bang," hela Lucas.
"Iya, bentar lagi Chenle menang nih. Yihiyyyyyy." Chenle kembali dengan lumba-lumbanya.
"Enak aja. Ga akan gue biarin lo menang! Rasakan ini!"
"Matiin bentar! Ayahanda mau kesini!"
"Apa!?" pekik Lucas, Lucys, dan Chenle bersamaan.
Lucas dan Chenle langsung nge pause gamenya. Dan berbalik untuk menghadap Jaehyun yang berdiri di sebelah Lucys.
"Beneran bang?" tanya Lucys ragu.
"Iya, makanya gue bingung ini mau nyari pembantu di mana coba?"
"Lah, kapan berangkatnya emang?" tanya Lucas.
"Ayahanda ga bilang. Dia cuma bilang besok siang bakal nyampe."
Ketiga bersaudara itu menepuk jidat mereka bersamaan. Lalu ruang tengah itu hening seketika. Hening.
Hening.
Hening.2 menit kemudian....
"Sewa orang aja bentar bang." usul Lucys.
Jaehyun menatap Lucys sambil berfikir.
"Mau nyewa siapa?"
"Kalo ayahanda di sini sampe seminggu?"
Tanya Lucas.Jaehyun mengangguk mengiyakan. Mencari 20 orang pembantu dalam waktu kurang dari 12 jam bukan hal yang mudah.
"Seadanya aja deh bang, panggil pembantu lama kita yang tinggal di gang Damai deket rumahnya Jihun. Gue masi kenal sama wawak itu." jelas Lucas.
"Wawak mana!?" pekik Jaehyun yang tidak bisa mengingat mantan pembantunya yang dimaksud Lucas.
"Wawak itu, Wak Markonah."
"Mark maksud lo? Cas, gue lagi gak becanda please." ucap Jaehyun kesal.
Lucas tambah kesel.
"Namanya emang Markonah ogeb! Ayo kesana sekarang!" seru Lucas yang langsung bangkit nyari jampernya."Lah gamenya?" tanya Chenle.
"Matiin!" ucap Lucys dan Lucas barengan.
Chenle langsung ciut dan mematikan pc Lucas, lalu ia main di pc nya sendiri.
"Chenle ga mau ikut?" tanya Lucys yang udah berdiri mau ngikut Lucas sama Jaehyun.
"Emang boleh?"
"Bolehhhhhh" jawab Jaehyun dari depan pintu kamarnya.
Chenle langsung sumringah dan mematikan pcnya.
Di garasi yang ukurannya mencapai dua kali lapangan basket itu, Jaehyun dan Lucas malah gelut.
Jaehyun yang sudah memasuki Lamborghini Evantador berwarna merahnya dan Lucas yang udah nangkring di motor Varionya.
"Bang! Ngapain lo?" teriak Lucas yang berhenti tepat di depan mobil Jaehyun.
"Naik motor aja! Ntar mobil lo lecet masuk gang Damai!" teriaknya lagi, takut Jaehyun gak denger.
Jaehyun yang takut mobil yang baru ia beli sebulan yang lalu ity lecet, langsung keluar mengikuti saran Lucas.
Jaehyun langsung lari-lari ke barisan motor dan menaiki motor Cbx nya.
Jaehyun boncengan sama Chenle, dan Lucas sama Lucys. Maunya Lucys tadi dibonceng Jaehyun aja, karna malu kalo dibonceng Lucas naik motor. Pasti jadi perhatian banyak orang, yang mengira mereka pacaran dan punya wajah yang mirip. Tapi Lucys juga males dibonceng naik motor yang dinaiki Jaehyun.
Ribet emang si Lucys ini.
__________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Zhonk Family
RandomYuk intip kegaduhan yang terjadi di kediaman keluarga Zhong. Start 14 Maret 2018 • • • Dibuat sebagai bentuk kecintaan aothor kepada NCT. Terlebih untuk Jaehyun, yang selalu membuatku menoleh meski aku sudah sangat jauh darinya. Untuk Lucas, yang me...