👑- 12

385 42 12
                                    

Jaehyun dan ketiga adiknya sudah siap dengan pakaian yang rapi. Tapi tidak serapi seperti akan pergi ke kondangan. Dengan pakaian casual mereka juga bisa rapi. Dan entah mungkin efek sedarah, mereka keluar kamar masih-masing dengan outfit yang warnanya senada.

Jaehyun dengan jeans putih dan kaos birunya. Chenle dengan celana kotak-kotak biru dan kaos hitam lengan panjangnya, tapi digulung. Si kembar Lucas dan Lucys yang sama-sama memakai kemeja biru lengan pendek dan jeans hitam.

"Ah sial lo pasti ngintipin gue kan!" ketus Lucas saat melihat Lucys keluar kamar.

Lucys langsung menatap Lucas dan merubah raut wajahnya karena menemukan kesamaan pada dirinya dan Lucas. Lucys menghela nafas jengah dan balik ke kamar.

"Woi buruan udah telat ini!" teriak Chenle yang sedari tadi memerhatikan kedua kakaknya itu dari bawah.

"Iya iya!" teriak Lucas.
"Udah ayo, cuma ke bandara doang lagian." sambungnya yang langsung menuruni tangga. Mau tak mau Lucys juga mengikutinya.

Entah perintah siapa, semua asisten rumah tangga sementara ini langsung baris saat mereka berjalan. Dan saat mereka di ambang pintu, Jaehyun noleh lagi kebelakang. Nyari keberadaan ketua asisten ini. Wak Markonah.

"Tuan nyari saya?" tanya wanita yang belum begitu tua itu sambil mengangkat kepalanya.

"Bi nanti bersihin aja semuanya ya. Jangan sisain satu debu pun. Ayahanda jeli banget matanya." pesan Jaehyun.

"Siap, tuan." balas Wak Markonah.

"Oh iya itu mobil di depan siapa yang nyiapin?" tanya Jaehyun begitu sadar di halaman rumahnya ada mobil lain selain mobilnya.

"Loh, bibi ga tau tuan. Laki-laki badannya kaya bodyguard gitu. Bibi kirain itu emang supir disini." jawabnya.

Jaehyun hanya mengangguk lalu menyusul adik-adiknya yang sudah keluar. Setelahnya ia takut setengah mati. Terlebih lagi melihat raut wajah bingung ketiga adiknya. Mereka memikirkan hal yang sama.

"Udah naik aja gapapa." ujar Jaehyun yang langsung membuka pintu mobil
Ke empat bersaudara itu kini tengah duduk di kursi tunggu dengan perasaan yang gugup. Gugup karna mereka kesini tanpa bodyguard. Makanya Jaehyun lagi mikir keras alasan apa yang bisa ia gunakan nanti jika ibunya bertanya.

Tiba-tiba ke empat bersaudara itu dikejutkan dengan hadirnya orang-orang berjas hitam yang berjalan kearah mereka.

"Gue gatau!" tekan Jaehyun dengan suara yang cukup pelan saat ketiga adiknya menatapnya meminta penjelasan.

"Selamat siang tuan Jaehyun, tuan Lucas, nona Lucys, dan tuan muda Chenle." sapa salah seorang pemimpin mereka yang memakai kacamata hitam.

Keempat bersaudara itu masih bengong dan enggan menjawab sampai pria yang menyapa mereka menurunkan kacamatanya.

"Lama tidak berjumpa, tuan-tuan dan nona." ucapnya.

Jaehyun semakin melebarkan mulutnya tak percaya mister Hoya ada di depannya. Begitu juga Lucys yang masih hapal betul wajah kepala bodyguardnya dulu.

"Mister Hoya!" seru Chenle setelah ia bersusah payah mengingat pria yang sering menemaninya bermain saat ia sd dulu.

Lucas masih bengong juga karna... DIA MERASA HILANG INGATAN SETELAH DIPINDAH KE HONGKONG.

"Tuan Lucas, aku senang bisa melihatmu lagi." ucap mister Hoya sambil tersenyum manis.

"Si si siapa yang.." pertanyaan Jaehyun terputus saat mister Hoya tersenyum dan berdecak.

"Ayo berdiri, presdir sudah sampai." potongnya yang langsung berbalik untuk menyambut dua orang yang berjalan dengan beberapa bodyguardnya.

Keempatnya langsung berdiri dan merapikan pakaian mereka masing masing lalu tersenyum selebar mungkin. Karna mereka tau tuan besar matanya sangat jeli bahkan dari jarak yang masih cukup jauh.

"Ummm.. Mister Hoya?" panggil Jaehyun yang membuat Hoya sedikit menoleh kebelakang.

"Am i in a problem?" lanjut Jaehyun yang hanya ditanggapi dengan sebuah senyuman oleh mister Hoya.

"Selo bang, mami ga akan nyalahin kita kok." ucap Lucas yang mendengar pertanyaan kakaknya tadi.

"Iya koh, paling papi ngasi hukuman sedikit doang." tambah Lucys.

Chenle yang berdiri paling ujung tidak perduli dengan percakapan ketiga kakaknya. Ia sibuk tersenyum memandang mami dan papinya yang berjalan dengan kerennya.

"Mamiiiiiiii!" teriak Chenle yang langsung berlari memeluk maminya. Chenle sekangen itu sama maminya.

Jaehyun langsung berjalan untuk memeluk papinya duluan lalu disusul Lucas dan Lucys.
.
.
.

Im so thankfull if there is someone who still wait for this 💚💚💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zhonk Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang