👑- 10

362 49 1
                                    

Rumahnya wawak yang Lucas maksud itu bener-bener di belakang rumahnya Jihoon. Makanya Lucas langsung belok ke halaman rumah Jihoon sambil teriak-teriak manggilin Jihoon. Ga tau malu emang Lucas ini.

"Apaan sih teriak-teriak! Lo kira rumah gue ada belnya apa!?" semprot Jihoon yang baru keluar dari rumahnya dengan kaos tanpa lengannya.

Jihoon kaget pas ngeliat bukan hanya Lucas yang ada di depan rumahnya.

"Eeh, ada neng Lucya. Masuk neng." ucap Jihoon yang tiba-tiba langsung jadi ramah.

Lucas berdecak dan langsung memasuki rumah Jihoon. Sedangkan Jihoon nunggu semua tamunya masuk dulu.

"Gue jadi takut nih Cas, kenapa lo jadi bawa keluarga lo kesini? Gue belum siap Cas!" protes Jihoon sambil berbisik ke telinga Lucas.

"Yeu kampang! Lo kira kita mau ngapain!" balas Lucas dengan suaranya yang besar.

"Mau ngelamar gue jadi imamnya Lucys." celetuk Jihoon sambil menaik-naikkan alisnya menatap Lucys. Lucys rasanya udah mau pulang aja.

"Udah deh, langsung to the point aja." Lucas udah kesel.
"Kita butuh pembantu banyak nih Hoon, gue gak mau tau lo harus bantuin kita."

"Heee????" Jihoon kaget.
"Pembantu? Lo kira gue agen TKI?"

"bukan gitu, gue mau nanya itu wak Markonah masih tinggal di belakang rumah lo?" tanya Lucas natap Jihoon. Jihoon langsung ngangguk.

"Sekarang jadi pembantu gue." jawab Jihoon.

"Pecat sekarang juga!" sergah Lucys.

"Heee? Mana bisa main pecat-pecat gitu aja neng." kata Jihoon. Jihoon semakin tidak mengerti dengan saudara-saudara temannya ini.

Lucys langsung manyun.
"Tapi untuk neng Lucys, aa' pasti bisa bantu kok." sambung Jihoon. Rasanya Jihoon sanggup memecat semua pembantu dan pekerja kebunnya saat ini juga saat melihat Lucys.

"Maap-maap ini bang, gue cuma mau nanya sama bang Jae aja. Emangnya ada apa ya bang?" tanya Jihoon menatap Jaehyun serius.

"Gini loh Hoon, orang tua kita mau pulang, tapi pembantu di rumah udah abis kita berhenti in. Makanya kita bingung nyari pembantu dimana." jelas Jaehyun. Jihoon ngangguk aja karna dia udah ngerti intinya mereka butuh pembantu. Walaupun dia gak ngerti apa hubungannya pembantu sama orang tua mereka yang mau pulang.

"Cuma kerja 2 hari aja kok Hoon, setelahnya ortu kita udah balik ke Hongkong." sambung Jaehyun.

Jihoon kembali mengangguk sambil terus berfikir.
"Kalo sekitar 10 orang gue bisa bantu bang, soalnya karyawan yang kerja di kebun teh gue paling ada 15 orang." jelas Jihoon.

"Gapapa Hoon, ntar sisanya bisa nanya ke temen gue. Bilang gajinya sama kaya kerja sebulan!" tambah Jaehyun.

Jihoon ngangguk, "Okelah, ntar gue yang urus. Besok pagi gue pastikan mereka sampai ke rumah kalian dengan aman." ucap Jihoon.

Lucys langsung tersenyum sumringah menatap Jihoon. Jihoon udah salah tingkah aja disenyumin Lucys.

"Ya ampun makasih banget Hoon, jangan lupa ntar malem dateng ke rumah kita ya." kata Jaehyun. Jaehyun udah seneng banget karna Jihoon baik banget mau nolongin mereka.

"Heeh? Ada apa lagi bang?" tanya Jihoon.

"Gemes gue, lo baik banget. Mau gue bikin pesta ayam goreng di rumah gue!" seru Jaehyun gemas.

Jihoon matanya langsung berbinar membayangkan ayam goreng.
"Pasti bang, pasti dateng gue mah!"

"Yaudah kuy lah balik." ajak Lucas yang udah berdiri sedari tadi.

"Loh ga mau minum-minum dulu? Atau ga mau gue pesenin mie ayam di depan?" tanya Jihoon panik.

"Boleh deh bang." jawab Chenle.
Jaehyun, Lucas dan Lucys langsung menatap Chenle sadis.
Chenlenya langsung ciut.

"Hehe gausah Hoon, kita langsung pulang aja." ucap Lucys mewakili semuanya.

"Yah neng, besok-besok ikut Lucas dong main kesini. Hehe."

"Hehe." Lucys haha hehe juga.

"Ck, udah ah ayo. Btw makasih banyak nih bro. Gue bangga banget punya temen anak juragan kaya lo." ucap Lucas sambil tos sama Jihoon, tidak lupa Lucas memeluk Jihoon dan menepuk-nepuk punggung Jihoon keras.


___________________

Keep Vomment Yeorobun 🙆💜

Zhonk Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang