1

356 51 10
                                    

Seorang pemuda yang hanya mengenakan kaos berwarna hitam,  jeans hitam dan sepatu sneakers putih.  Terlihat berlari tergesa-gesa di cuaca yang cukup dingin. 

"Nuna,  jangan tinggalkan aku..." gumamnya terus menerus sambil berlari menuju Rumah Sakit Seoul, dimana saudara perempuannya di rawat. 

Sekitar 30 menit berlari,  akhirnya ia tiba di Rumah Sakit.  Langkah kakinya terhenti di depan sebuah ruang bersalin. 

Tangannya tampak bergetar saat memegang pintu,  lalu membukanya. 

Ia berjalan mendekati ranjang dimana kakaknya terbaring dan tubuhnya tertutup oleh kain putih. 

Kakinya terasa lemas,  namun ia terus mendekati kakak perempuannya.  Hingga kini ia berdiri di tepi ranjang.  Tangannya yang bergetar membuka perlahan-lahan kain putih tersebut. 

Air matanya tumpah saat ia memandangi wajah pucat kakaknya yang terlihat tersenyum.

"Nuna...nuna..." panggilnya dan mengguncang tubuhnya.

"Jangan tinggalkan aku...nuna...kenapa nuna harus pergi!"

"Nuna...nuna! Ayo bangun!! Nuna!!!" teriaknya disela-sela isak tangisnya.

Pemuda yang bernama Cho Kyuhyun, menangis sesenggukan,  lalu ia memeluk erat tubuh kakaknya yang telah pergi meninggalkannya. 

Tidak berapa lama seorang Dokter menemui Kyuhyun. 

"Apa anda keluarga pasien?" tanyanya

Mendengar suara yang asing baginya. Ia menegakkan tubuhnya,  lalu menyeka air mata dan berbalik menatap Dokter tersebut.

"Ne" sahutnya

"Saudara anda telah melahirkan anak perempuannya dengan selamat, tapi mian, kami tidak bisa menyelamatkan saudara anda, karena pendarahan hebat.  Jika anda berkenan,  anda bisa ke ruang bayi untuk melihat bayinya"

"Ne" sahutnya

Kyuhyun mengikuti Dokter tersebut menuju ruang bayi. 

Ia melihat dari luar ruangan.  Tangannya yang tampak kasar meraba jendela kaca saat dirinya menatap keponakan kecilnya yang cantik. 

"Cantik" gumamnya

.
.
.



5 tahun kemudian


Kyuhyun yang masih menggeluti hobinya dibidang olahraga tinju.  Tiap kali pulang dengan wajah yang terdapat memar,  ia harus menerima omelan dari gadis kecil yang sangat berarti bagi hidupnya. 

"Appa nakal!!  Appa gak dengerin Haru!! Haru marah sama appa!"

"Haru~ah...ayolah,  jangan marah.  Nanti appa sedih loh"

"Biarin aja!! Tiap hari appa pergi main tinju melulu!!  Pulangnya pasti ada luka!  Appa gak sayang Haru!!  Appa gak pernah mau dengerin Haru!"

"..." Kyuhyun diam sejenak.  Lalu ia berlutut dan memeluk tubuh kecil Haru dengan erat.

"Mianhe.  Appa janji.  Appa akan berhenti bermain tinju.  Appa tidak akan membuat Haru khawatir lagi"

"Appa bohong!  Dulu juga bicaranya begitu. Tapi tetap aja appa main tinju!! "

"..." Kyuhyun tersenyum, lalu melepaskan pelukannya. 

"Haru & Me" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang