Part 9

67 2 0
                                    

"Begini, pak, ibu maksud kedatangan kami kesini adalah untuk melamar anak bapak dan ibu untuk anak saya aditya" buka papa aditya saat semua keluarga telah ada

"iya pak, saya mengeti tapi yang memutuskan tentang diterima atau ditolaknya adalah anak saya ami, kami sebgai orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik saja" ujar papa ami

ami hanya bisa terdiam saat mendengar perkataan orang tua aditya, kini jantungnya semakin kencang berdetak, dan kini giliran ami yang ditanya pendapatnya

"jadi bagaimana nak, apakah kamu menerimanya ?" tanya papa sambil melihatku

"bismillah, dengan izin Allah,.......Ami terima lamaran dari mas Aditya" ujar ami sambil menunduk.

Aditya Pov

aku sangat gugup, hatiku dan pikiranku kini sangat tidak tenang, aku terus bertanya dalam batiku, bagaimana jika nanti ami malah menolakku karena dia belum pernah melihatku.

sampai tiba saat seorang wanita datang menggunakan gamis berwana pastel senada dengan jilbabnya, membuatku tertegun karena ia sangat cantik satu kata terlintas dalam pikirandan hatiku yaitu Masya Allah . ami sangat cantik , ia seperti bidadari. namun aku tersadar saat papa langsung menyikutku menandakn aku harus sadar hahha.

saat papa mengatakan maksud dan tujuan kami untuk melamar ami, hatiku seerti ingin lari karena aku sangat takut untuk ditolak olehnya. namun saat ami menjawab dengan berhati-hati akhirnya ia menerima lamaranku, aku sangt bersyukur. jika saja aku tidak malau saat itu mungin aku sudah sujud syukur karena sangat senang.

Ami Pov

Ya Allah lancarkanlah semuanya, begtulah pintaku dalam hatiku. jujur aku sangat gugup segugup gugupnya, jantungku berdegup lebih kencang dari sebelumnya, dan sat tiba di ruang tamu aku melihat keluarga yang akan melamarku melihat kearahku yang membuatku tambah takut dan gugup, aku hanya bisa menundukan kepa saja.

namun tak sengaja aku melihat sosok lelaki yang  bernama aditya, masya Allah dia sangat tampan dan putih, namun cepat ku menundukan pandanganku. pada saat tiba satnya mereka memintaku menjawab lamaran mas aditya, aku dengan sangat hati-hati menjawabnya,,yaa aku menerimanya karna aku yankin inilah pilihan terbaik Allah untukku.

~~~

semua keluarga sangat senang mendengar jawaban yang diberikan ami,sampai tiba saatnya mereka menentukan kapan hari pernikahnnya.

"alhamdulillah" seru semua keluarga

"kalau begitu kita tinggal menentukan kapan mereka akan melangsungkan pernikahannya" seru mama dari aditya

"bagaimana kalau 2 bulan lagi kita langsungkan pernikahannya ?" jawab mama dari aditya

"yaa,,,itu terserah sama anak-anak ya bu, kitakan orang tua tinggal ngikut saja,,bagaimana kalau kamu mi " tanya mama ros kepada ami

"emmm,,kalau ami ngikut aja ma, kalau memang itu yang bagus tidak apa-apa " jawab ami sambil tersenyum simpul

"kalau kamu dit, gimana ? tanya papa aditya

"iya pa, aditya juga ikut aja" jawab aditya sambil tersenyum

"kalau kak hary gimana, sibuk nda nanti sat perikahan aikmu ? " tanya mama ros sambil melihat hary

"sebenarnya hary mau keluar kota sih ma karna ada urusan, tapi nanti hary usahin demi adikku yang satu ini " jawab hary sambil mengelus kepala ami


####

Happy reading


Cerita tak berjudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang