Hari Pernikahan ...
Tidak dirasa hari yang sangat sakral telah tiba dimana dua insan akan disatukan dalam sebuah ikatan yaitu pernikahan.
Ami yang sedang duduk di sebuah kamar hotel untuk dirias pun tak berhenti untuk terus bershalawat agar menghilangkan ke gugupannya, banyak yang dipikirkan olehnya, bagaimana tidak dua bulan lalu seseorang datang mengkhitbahnya yang sama sekali ami belum mengenal lebih dalam dengan pasangannya, awalaupun ada rentan dua bulan sebelum menikah namun selama itu ami maupun aditya tidak banyak bicara dan bertemu karena mereka belum resmi menikah.
didalam sebuah gedung hotel berbintang lima kini sudah banyak tamu undangan yang datang baik dari undangan pihak keluarga ami maupun aditya. pernikahan mereka sengaja dibuat dihotel agar prosesi pernikahan mereka dirangkaikan langsung ijab qobul dan resepsi.
saatnya mempelai pria masuk untuk melaksanakan ijab qobul , aditya yang gagah dengan menggunakan jas berwarna putih menambah kesan tampan dan berwibawanya, kini ia duduk tepat di depan penghulu.
kini saatnya ayah dari ami meng
~Aditya POV~
"bismillah,,Ya Allah mudakan segala langkah dan acara ini..Aminn" batin aditya
sebenarnya aku sangat gugup bgaimana jika aku melakukan kesalahan saat ijab qobul,,,namun kuserahkan semuanya kepada Allah.
mama dan papa terus tersenyum kepadaka untuk menenagkanku, namun disisi lain aku terus terpikir oleh ami, bagaimana dia saat ini ? aku sangat gugup jika langsung bertemu dengannya, walaupun aku tahu beberapa menit lagi aku akan sah menjadi suaminya.
kutarik nafasku panjang dan ku ucapakan dengan dengan lantang " SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ALMIRA AZZAHRA BINTI ABDULLAH DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT TUNAI "
~Sah....sahh ~ kudengar suara dari para saksi yang menggema yang mengisyaratkan merestui pernikahan.ku
~Ami POV~
Hati ini semakin berdegup kencang kala ijab qabul akan dilaksanakan, seolah diriku bermimpi bahwa hari aku akn menjadi Istri orang dan akan menjadi penentu surgaku kelak.
Kudengar suara lelaki yang begitu lantang mengucapkan ijab qabul, aku semakin gelisah "Ya Allah, lancarkanlah semuanya, Ammiin" . Aku berusah mengatur nafasku sebaik mungkin untuk mendengarnya..Hingga terdengar suara dari para saksi yang mengatakan SAH .. Saat itu pula hati ini menjadi tenag namun gugup karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan lelaki yang kini telah menjadi "SUAMI" ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita tak berjudul
Spiritualini adalah cerita kedua yang aku bikin, semoga kalian pada suka yaa..maaf kalau masih banyak kekurangan terima kasih happy reading