1st: New Devil

2.3K 365 120
                                    

Mau kasi tw aja, Han Soo dan Sehun ga akan langsung swap body. Semua perlu proses okaay :')

Aku jg mau ingatin satu hal lagi. So gini guys, aku MeU, tapi cinta EXO dan suka BTS. Yah meskipun bukan bagian dr dua fandom itu, siapa sih yg gatau mereka sering ada gesekan2 gitu? Cuma krn ff ini dibuat oleh seorang mulfan, jadi tolong saling menghargai yah.

Karena di depan, lingkaran pertemanan Sehun dan Soojung gak hanya EXO dan f(x). Ada Red Velvet dan BTS nya. Well, krn keempat grup itu kesukaanku. Ini cuma cerita kok, just for fun.

Satu lg, aku nambahin second lead di detik-detik terakhir, yaitu WenGa alias Wendy x Suga. Entah knp lg suka sama mereka. Yg satu savage yg satu manis kayak domba. Hehe. Ganti suasana aja. Kan biasa second lead di ceritaku selalu SeulKai.

So, selamat menikmati chapter pertamanya. Jgn lupa tinggalkan jejak kalian ^^

***

“Eomaaaa~ bangun, Eomaaaa bangun!” wanita yang ada di balik selimut itu mengambil sebuah bantal, menutupi telinganya yang malang karena harus berurusan dengan polusi suara pagi-pagi begini.

“Ergh...” Soojung mengerang, menekan bantal ke telinganya lebih kuat lagi ketika bocah berusia 8 tahun itu mulai menjerit-jerit dengan suara yang lebih keras lagi.

“Jung Han Soo!”

“Apa sih, Eomma? Aku sedang berlatih vokal.” Anak laki-laki itu memegangi drum kecilnya sambil memutar bola matanya.

“Pergilah latihan di luar. Aku tidak akan protes kalau kau tidak melakukannya di kamarku...” Soojung mengerang frustasi lagi. Mempunyai anak laki-laki memang merepotkan. Apalagi jenis bocah yang memiliki IQ 170. Yeah, putranya ini jenius, tapi sayang kejeniusannya digunakan untuk hal-hal yang membuatnya sakit kepala.

“Kuperingatkan saja, kalau-kalau Eomma lupa. Hari ini ada COO baru yang datang, kan? Paman Suga si gula halus, Bos menyebalkan menginginkan semua karyawannya datang setengah jam lebih cepat.” pandangan Han Soo hanya sekilas mampir di sticky note yang di tempelkan Soojung di jendela kamar, tapi Han Soo langsung mengingat isinya dan sekarang sudah memandangi ibunya itu dengan malas.

“Hem...”

“Sudah jam 7 lho.” Ujar Han Soo lagi.

“Ow, sial!” rasanya Soojung ingin memaki. Dia hanya punya waktu 15 menit untuk bersiap-siap, kemudian mengebut untuk memangkas waktu perjalanannya menjadi 15 menit. Sekarang dia ingin mencubiti bocah nakalnya karena alasan yang sama sekali berbeda. Kenapa dia tidak membangunkanku dari tadi?! Tapi dia tidak ingin menyuarakannya. Dia selalu kalah jika berdebat dengan Han Soo.

Soojung menyambar handuknya, mengguyur badannya dua kali, meraih botol sabun, mengusap asal, kemudian mengguyur lagi sampai tubuhnya bersih. Dia bersyukur begitu keluar, Han Soo sudah melemparkan setelan kerja ke arahnya, lengkap dengan dalaman.

“Thanks, Baby Boy...” ujar Soojung. Han Soo langsung manyun mendengar panggilan Soojung itu.

“Berhenti memanggilku begitu, Eomma. Atau akan terjadi sesuatu pada ban mobilmu.” Ancam Han Soo dengan mata memincing, memperingatkan.

“Cerdas sekali, nak. Lalu aku akan di pecat dan kita akan jadi gelandangan. Kita tidak usah lagi repot memikirkan ban, tidak punya mobil kan bagus.” Dengus Soojung seusai kalimat penuh sarkasme itu terlontar.

“Yang benar saja. Di pecat karena terlambat menyambut COO baru?”

“Tidak ada yang mustahil jika itu Min Suga. Lagipula kudengar COO baru ini adik tirinya. Kuharap manusia itu tidak semenyebalkan kakaknya. Tapi kok rasanya mustahil ya.” Soojung sudah selesai merias wajahnya dan mulai mengambil tas kerjanya.

Big babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang