13th: Sunshine

1.5K 217 100
                                    

Sebenernya, diantara ff Sestal yang kutulis, yang paling niat bikinnya itu Eternal Crystal lho. Habis itu DLP, baru yg ini.

Tp entah mengapa kalian lebih hype sama yg ini. WKWK pdhl idenya nyari setengah mati. Krn susah banget bok, anak kecil tukeran badan sama orang dewasa. Wkwkwk nah loh. 

Kalau misalkan ff ini ga sepanjang DLP dulu gpp ya. jujur skrg lagi nyari cara buat cepetan dikit ngelarin ini.

By the way, hadiah dari Han Soo untuk Soojung adalah... Baca aja ndiri ye.

Selamat membaca ^^

Ps: mungkin abis chap ini, update nya 2 atau 3 hari lagi. ini sudah 2k plus wordsnya.

***

Seungwan yang sudah melihat isi dari luksan itulah yang ditugaskan untuk membuka penutupnya. Gadis itu juga memegangi sekotak tisu, entah untuk siapa. Mereka semua berjejer seperti tengah mengunjungi galeri seni.

Plastik penutup dari lukisan yang pertama pun Seungwan lepaskan.

Mereka bisa melihat, Han Soo melukis seorang gadis yang tentu saja merupakan Soojung. Dipojok lukisan, Han Soo menempelkan foto asli dari lukisan yang dia buat. Di bawahnya juga terdapat tulisan.

Ini adalah Eommaku. Gadis tercantik di dunia. Jung Soo Jung.

"Wah ini pasti ketika kau masih di High School ya. Kau sudah cantik dari dulu sepertinya." Komentar Chanyeol yang disetujui yang lain.

"Iya. Yang memotret adalah Appaku." Mata Soojung agak berair mengingat bagaimana pertemuan terakhirnya dengan orangtuanya.

Lukisan buatan Han Soo tidak bisa dikatakan sempurna. Seperti umumnya anak Sekolah Dasar melukis, terlihat agak abstrak, namun foto yang Han Soo tempelkan dipojok sangatlah membantu.

Puas melihat lukisan yang pertama, mereka beralih ke lukisan kedua. Seungwan kembali membuka plastik penutupnya.

Kali ini, mereka melihat seorang wanita dan bayi dalam gendongannya. Tidak ada Soojung dengan rambut panjang lurus yang rapi, yang tersenyum anggun ke arah kamera. Di lukisan kedua ini hanya ada Soojung yang kerepotan memberi susu pada Han Soo, dengan rambut terkuncir mencuat kemana-mana. Wajahnya kusam dan lelah.

Latarnya juga hanya sebuah kamar sempit yang terlihat berantakan.

"Kau ingat Soojung? Ini saat Han Soo menangis di tengah malam." Kata Seungwan dengan pandangan menerawang.

"Eo. Dan kau tidak membantuku sama sekali. Aku tidak sadar kau memotretku waktu itu." Jawab Soojung.

Mereka kembali membaca tulisan yang ada di bawah lukisan.

Sepertinya, aku lahir di saat yang salah ya?

Soojung menutup mulutnya, merasa bersalah. Kenapa anaknya bisa sampai memiliki pemikiran seperti itu? Cepat dia berjalan, melihat lukisan yang ketiga, agar perasaan sesak yang dia rasakan cepat menghilang.

Seungwan bergerak lagi, kali ini membuka yang ketiga.

Lagi-lagi Soojung. Tengah memakai sepatu di dekat pintu, sambil menggigit setangkup roti dan menguncir rambutnya. Dia terlihat terburu-buru, sepertinya hampir terlambat bekerja.

Tulisan di bawahnya berbunyi:

Sejak ada aku, Eomma jadi jelek. Kau selalu terlihat lelah setiap pulang kerja. Sungguh, kadang aku pikir ada pengemis sedang menerobos ke rumah.

"Sejak balita, kau memang sudah menyebalkan ya..." Kata Suga. Soojung terkekeh, tapi matanya mulai berair.

Mereka beralih ke lukisan ke empat.

Big babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang