" Seperti waktu yang terus berjalan dan musim yang sering kali berubah, setiap luka juga akan perlahan berubah membaik meskipun selalu memiliki bekas yang sulit untuk dihilangkan "
- Kim Aerin -*****
Kriiiiiing,Kriiiiiiing........
Tepat jam 07:00, jam wekerku berbunyi. Aku sudah hampir terlambat sekolah. Tidak lama setelah semuanya siap dengan terburu-terburu aku sedikit berlari ke ruang makan.
Ibu dan Ayah sudah saling menatapku dengan tatapan tajam, begitupun dengan kakak laki-lakiku panggil saja dia Kak Jin. Kak Jin benar-benar membuatku takut dengan tatapannya yang seperti itu padaku.
Karena aku tau dia akan mengatakan apa padaku. Aku langsung bergegas memakan roti coklat buatan ibuku dan meminum segelas susu hangat. Aku memakan sarapanku tanpa berani menatapnya,bisa aku pastikan tanduk di atas kepala kakakku sudah seluruhnya keluar.
" Hey!! apa kau tidak bisa untuk menikmati sarapanmu dengan tenang? kau membuatku kesal karena memperlakukan makanan seperti itu,lain kali bangunlah lebih pagi" Kakakku menunjukkan garpu yang dia pegang ke arahku dan tidak lupa terus menceramahiku. Sedangkan aku hanya diam tanpa menatapnya dan bergegas menghabiskan sarapanku.
Ting tong...
Ting tong.....
Suara bell pintu rumahku berbunyi dan aku dengan cepat berjalan menghampiri sang pembuat keributan dipagi hari. Aku membukakan pintu dan menatap seorang pria yang tengah tersenyum menatapku.
" Good morning Aerin " dia menyapaku dengan senyuman khasnya.
" Cih, good morning? tidak perlu bersikap manis padaku dan jangan tebar pesona seperti itu" aku menatapnya setengah kesal dan berjalan mendahuluinya.
Dia berjalan mengekor di belakangku dan mencoba mensejajarkan langkahnya denganku. Yaah,itulah kebiasaan rutin kami berdua sebelum berangkat ke sekolah,rasanya tidak bertengkar di pagi hari semuanya terasa ada yang kurang.
"Jangan awali pagimu dengan kekesalan seperti itu ,nanti wajah manismu berkurang" Ucapnya dengan senyum yang sedikit meledek.
" Tidak perlu mencoba memujiku,aku tau kalau aku memang sudah manis dari lahir...kau saja yang tidak memperhatikanku" Racauku padanya hingga sampai di depan mobilnya yang sudah terparkir di depan gerbang rumahku.
" baiklah nona Aerin, silahkan masuk" Mempersilahkanku masuk kedalam mobil dengan tetap tersenyum.
Aku yang melihat tingkahnya pagi ini hanya bisa menggelengkan kepala tak mengerti maksud dan tujuannya melakukan hal seperti itu padaku. Apa dia lagi sakit atau salah makan?Aneh sekali, pikirku yang sedikit heran dengan tingkahnya pagi ini.
****
Dikelas...
Saat itu aku tengah menatap ke arah seseorang yang berada di lapangan basket dari jendela. Menatap seorang pria yang tengah tersenyum pada teman-temannya saat itu.Aku yang tanpa sadar berbicara dengan diriku sendiri hanya menatapnya sedikit kesal.
"Bagaimana bisa seorang park jimin bisa bersikap seperti itu padaku..aku rindu masa kecilku dengannya...jika, nanti tiba-tiba berubah apa itu tidak begitu buruk nantinya...aish!! menyebalkan sekali" aku menelungkupkan wajahku ke meja dan mencoba memejamkan mataku sejenak.
Aku benar-benar bingung dengan perasaanku yang semakin hari menjadi aneh.
****
flash back 7 tahun yang lalu...

KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely boy [Revisi]
FanfictionAku cukup sadar pada sisi yang kau berikan padaku... Sisi tempat yang kau tempatkan di relung hatimu... Mungkin sedikit... Sedikit berharga atau tidak berarti sama sekali,aku juga tidak tau... Hal yang aku tau adalah aku larut dalam kebohongan yang...