HAKYO

61 3 0
                                    

"Hallo Semua nama saya Ray or Lay-i" ucap laki laki itu di depan teman teman baru dan professornya.

Ya, itu merupakan hari pertamanya di tempat baru, di sebuah universitas ternama di Pohang, Korea Selatan. Setelah perkenalan singkat, ia langsung menemui profesornya yang sudah memanggilnya terlebih dahulu.

Tok tok tok

"Ya, silahkan masuk" ucap professor muda tersebut

"Permisi, prof. apa prof benar ingin bertemu dengan saya?" ucap Ray di ambang pintu

"Ya, mari masuk dan silahkan duduk"

Ray berjalan ke arah meja professornya dan duduk di kursi di hadapannya.

"Ada apa Prof memanggil saya?"

"Jadi begini. Setelah saya melihat dan membaca proposal penelitian kamu, saya merasa kagum dan takjub bahwa ada orang yang bisa berpikir dan menyusun proposal seperti ini. Saya suka dengan tema yang kamu ajukan, saya juga suka rencana penelitian kamu. Maka dari itu, saya ingin berdiskusi dengan mu mengenai penelitian ini"

Mereka pun berdiskusi cukup lama sekitar 3 – 4 jam. Tanpa terasa, diskusi mereka berhenti karena suara perut professornya.

"Wah, tidak terasa ya sudah lama kita berdiskusi. Bahkan dirimu juga tidak meminum apapun selama kita berdiskusi"

"Ah tidak apa apa prof. saya suka diskusi yang seperti ini"

"Bagus, saya suka dengan mu. Ini sudah melewati jam makan siang tapi kita berdua belum makan. Mari kita makan"

"Ah iya Prof"

Ray beranjak dari kursi dan berjalan keluar pintu namun tiba tiba professornya berkata

"Loh kamu mau kemana Ray?"

"Mau ke ruangan saya prof, mau makan siang"

"Oh tidak perlu, kamu ikut saya saja makan siang di luar. Bagaimana?"

"Ah saya tidak enak Prof. Apa tidak masalah?"

"Loh kenapa begitu? Ayo ikut. Kamu ikut naik mobil saya saja ya"

"Baik prof"

Selama makan siang Ray dan professornya banyak berbincang tentang kehidupan mereka berdua. Bagaimana professor bisa menjadi professor dalam umur yang masih muda, dan bagaimana ray bisa sukses di pekerjaan sebelumnya.

Professor Ray tersebut bernama Richard. Ya, professornya bukan asli dari korea selatan melainkan asli dari Belanda. Richard merupakan professor termuda di universitas tersebut, ia baru berumur 32 tahun. Tapi, prestasinya sudah banyak, penelitian yang ia patenkan pun juga banyak. Meski begitu, ia masih belum memiliki pasangan. Loh? Kok jadi bahas pasangan?

Richard sudah tinggal di Korea Selatan selama 5 tahun. Ia mendapatkan gelar master di usia 22 tahun, gelar doctor S3 nya di usia 24 tahun. Kemudian meraih gelar professor hanya dalam jangka waktu 3 tahun. Gelar master ia raih saat berada di Belanda, sedangkan gelar doctornya saat ia berada di US. Ia kemudian mendapat gelar professor saat ia masih mengajar dan melakukan penelitian di US. Kemudian ia pindah ke Korea menjadi dosen sekaligus Professor Research di universitas ini. Karena penelitiannya yang banyak dipatenkan untuk dunia industri, ia diangkat menjadi dekan fakultas ini karena memang fakultas yang Ray tempati sekarang bekerja sama dengan salah satu perusahaan paling atas di Korea Selatan dan dunia.

"Ray. Boleh saya Tanya sesuatu ke kamu?"

"Boleh Prof"

"Kamu mendapat beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan master mu disini kan?"

SALJU DI MUSIM SEMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang