Author's POV
Ray kembali ke rumahnya atau lebih tepatnya rumah orang tuanya bersama Seon Mi. Ia berada di rumah orang tuanya karena permintaan mereka saat di pernikahan kakaknya kemarin. Sesampainya di rumah, Ray dan Seon Mi masuk ke dalam dan disambut oleh Mama dan Papa nya.
"Kamu sudah datang nak. Sini masuk. Mama kangen sama kamu." Memeluk Ray
"Yaa ma.." membalas pelukan mamanya.
Seon Mi membungkuk dan bersalaman dengan Mamanya Ray. Saat berada di ruang tamu, mereka pun duduk berhadapan dengan Mama dan Papanya Ray.
"Ray." Ucap Papanya membuka pembicaraan.
"Iya pa?"
"Bagaimana kuliahmu disana?"
"Alhamdulillah baik Pa. Tahun ini aku akan wisuda. Papa sama mama mau datang?"
"Tentu saja kita mau dong." Ucap mama Ray.
"Yaudah nanti aku belikan tiket ya, suruh kakak minta tolong bikinkan visanya."
"Ray. Kamu benar berpacaran dengan dia? Siapa namanya, mama lupa."
"Seon Mi Ma. Ia aku pacaran sama dia."
"Kamu yakin Ray?" Tanya Papa Ray.
"Iya Pa."
"Tapi dia kan beda agama dengan kita Ray. Papa dan mamamu mau menjodohkanmu dengan Vivi. Kamu ingat Vivi kan? Yang waktu itu numpang di tempatmu selama 1 bulan di Korea." Ucap mamanya Ray.
"Jadi itu alasan sebenarnya Mama menyuruh Vivi untuk tinggal di tempatku? Tapi dia saja baru akan masuk kuliah ma."
"Ya ga masalah dong. Kan kamu juga masih S2 dan mau kerja."
"Ma. Tolong ma. Sekali aja aku ngelakuin apa yang aku inginkan."
"Loh memangnya dari dulu Mama Papa ga membiarkan kamu melakukan apa yang kamu suka?"
"Kapan Ma? Kapan?!" Ucap Ray dengan nada meninggi
"Ray! Jaga Nada bicaramu sama Mama ya!" Ucap Papa Ray yang ikut meninggikan nadanya.
"Oppa..." ucap Seon Mi nencoba menenangkan Ray namun tidak berhasil. Melainkan Ray langsung melupakan emosinya saat itu juga.
"Maaf Ma Pa. Tapi aku dari dulu tidak pernah melakukan apa yang aku ingin lakukan atau yang aku sukai. Memang dulu aku kerja karena aku yang mau? Gak Ma! Aku kerja karena Mama malu kan kalau punya anak yang ga kerja. Kakak udah ga kerja kantoran, terus kalau aku langsung S2 nanti yang ada ngerepotin Mama. Memang mama tahu betapa dulu aku stress di kerjaan? Aku depresi dan hampir gila emang mama tahu? Setiap dulu aku ingin mengeluh sedikit pasti kalau ga Mama Papa atau Kakak langsung menyudutkanku untuk bersyukur setidaknya punya pekerjaan! Sesalah dan setidak boleh itukah aku untuk mengeluh? Kalau aku memilih yang aku suka, aku lebih baik ga kerja Ma dan langsung S2. Lantas aku bekerja karena apa? Ya karena Mama dan Papa. Mama minta aku kerja dulu ya aku nurut. Giliran aku pulang malam karena kerjaan malah dibilang anak malam. Mama papa tuh maunya gimana? Mendengarkan aku yang anak kalian sendiri saja tidak pernah kan? Sekarang giliran aku ingin menjalin hubunganku sendiri Mama Papa mau ikut campur juga? Terserah Mama Papa aja deh! Daripada aku makin marah marah disini lebih baik aku pergi. Seon Mi, ayo kita pergi!" Ucap Ray seraya menarik tangan Seon Mi keluar rumah dan mencegat taksi yang kebetulan lewat depan rumahnya.
"Ray. Berhenti kamu atau kamu ga boleh kembali lagi ke rumah ini!" Ucap Ayahnya dengan amarah yang memuncak
"Bagus! Aku ga akan kembali lagi kesini! Lagipula memang dari awal kelahiranku tidak diinginkan bukan?!"
Ucap Ray seraya masuk ke taksi bersama Seon Mi"Ke apartemen Menteng Pak!"
------------------
Seon Mi
Semenjak masuk ke rumah Oppa Ray, aku sudah bisa menebak bahwa kedua orang tuanya tidak menyukaiku karena perbedaan diantara kita. Ya, aku tahu Ray seorang muslim semenjak masuk ke apartemennya. Namun, Ray berbeda. Ray tidak pernah mempermasalahkan diriku yang saat ini memang tidak memiliki agama. Selama di dalam rumah orang tuanya, aku hanya menggenggam tangan Ray. Disaat Ray mulai berbicara dengan nada tinggi, aku mengeratkan genggaman tanganku untuk menahan amarah Ray agar tidak memuncak. Hingga akhirnya kami berdua pun keluar rumah karena Ray yang sudah emosi.
"Oppa..." ucapku seraya mengelus punggung tangan Ray untuk menenangkannya.
"Hemm?" Ucapnya seraya menoleh ke arahku.
"Kamu harus coba kendalikan emosimu Oppa." Ucapku seraya mengelus wajahnya.
"Aku takut kamu kenapa kenapa Oppa sayang."Ray menggenggam tanganku yang berada di wajahnya lalu mencium tanganku. "Terima kasih sudah menjadi penenangku Seon Mi." Iapun merangkulkan tangannya pada tanganku dan bersandar pada bahuku.
Sesampainya di apartemen, Ray langsung masuk ke kamar dan mengepak baramg barangnya.
"Oppa mau kemana?"
"Kita kembali ke Korea besok ya. Sekarang kamu siap siap masukin barang kamu ke koper."
"Tiketnya memang sudah beli?" Tanyaku dengan heran
"Belum, besok kita bisa beli tiket langsung di bandara."
Aku tahu bahwa Oppa sedang sangat emosi, akupun menghampiri seraya mengelus lengannya. "Oppa.. kendalikan emosimu terlebih dahulu. Kita bisa bicarakan ini baik baik bukan?"
Ray menoleh ke arahku seraya memindahkan tanganku di lengannya ke genggamannya. "Iya sayang. Oppa sudah tidak emosi. Apalagi yang harus dibicarakan? Tidak ada kan. Lagipula memang kita masih harus kembali ke Korea bukan?"
"Tapi paling tidak kamu bisa berpamitan dengan Mama dan Papamu secara baik baik bukan?"
"Baiklah nanti akan aku sms atau telepon mereka. Tapi jangan suruh aku untuk bertemu dengan mereka terlebih dulu ya."
"Baiklah aku tidak akan memaksamu. Kamu juga harus ingat dengan kesehatanmu Oppa."
-----------------
Author's POV
Hari ini Ray dan Seon Mi kembali menuju ke Korea Selatan. Setelah pertengkaran antara Ray dengan orang tuanya. Ray awalnya enggan untuk pamit ke orang tuanya, namun Seon Mi tetap membujuknya untuk paling tidak menghubungi orang tuanya sebelum kembali ke Korea dan Ray pun menurutinya.
"Ma. Aku pamit ya pulang ke Korea. Maaf kalau kemarin aku jadi emosi di rumah. Salam sama Papa." Ucap Ray singkat pada telepon dengan Mamanya.
"Sudah Oppa?"
"Sudah ayo kita segera masuk ke imigrasi." Ajak Ray ke Seon Mi.
Mereka berdua pun masuk ke bagian imigrasi dan menunggu di ruang tunggu. Setelah pengumuman pesawat mereka siap untuk berangkat, mereka pun naik ke pesawat dan terbang kembali menuju Korea Selatan.
"Oppa pasti lelah sekali." Ucap Seon Mi yang melihat Ray tertidur dikursi pesawat di sampingnya dengan kepala yang menyandar pada bahu Seon Mi. Seon Mi kemudian menatap Ray
Sesampainya di Korea tidak banyak yang mereka lakukan selain kembali ke aktivitas masing masing. Mereka disibukkan dengan tugas akhir dan kegiatan masing masing. Hal ini karena beberapa bulan lagi mereka akan segera wisuda. Sehingga mereka berusaha menyelesaikan tugas akhir mereka tepat waktu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------Tbc
Author's Note
Halo semua!! Mohon maaf apabila update kali ini sedikit lebih lama.
Jadi bagaimana dengan konflik yang baru kali ini?
Bagaimana hubungan antara Seon Mi dan Ray serta Ray dengan keluarganya?
Apakah keluarga Ray akan merestui mereka?Tetap ikutin terus ya!
Jika kalian suka, sila vote dan comment~
Happy Reading~
Ray With ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJU DI MUSIM SEMI
General FictionRay yang berbeda dengan orang pada umumnya. Bertemu seseorang yang tidak ingin ia temui. Sama seperti salju di musim dingin yang tidak diinginkan orang banyak. Seenggan itu dirinya menjalin hubungan baru. Seenggan orang mendapati salju yang turun d...