"Another Change will not make you hurt yet it will make you stronger"●●●
"
Seon Mi..." panggil Ray ke Seon Mi dimana mereka saat ini sedang berada di penthouse milik Ray. Hari ini merupakan hari minggu dan Ray tidak memiliki jadwal untuk masuk kerja maupun pergi ke suatu tempat.
"Ya Oppa?" Jawab Seon Mi yang sedang berada di dapur sedang membuat minuman hangat. Cuaca di Pohang sudah mulai mendingin kembali. Entah sudah berapa musim dingin yang mereka lalui bersama. Setelah Seon Mi selesai membuatkan minuman hangat, ia bergegas ke ruang tamu tempat Ray sedang berada. Seraya memberikan minuman yang telah ia buat, Seon Mi pun duduk.
"Jadi kamu setelah ini mau rencana melanjutkan kerja atau kemana Seon Mi?" Tanya Ray setelah melihat Seon Mi duduk di sampingnya.
"Entahlah Oppa. Aku juga belum memikirkannya.. aku berencana mendaftar sebagai penulis musik di salah satu Agensi Musik terkenal di sini tapi...." jawab Seom Mi yang ragu dan terhenti.
"Tapi kenapa?" Tanya Ray yang begitu heran. Sejenak Ray berpikir lalu kemudian ia yakin bahwa yang membuat dirinya ragu adalah bagaimana dirinya yang sekarang. "Karena kamu memakai kerudung?" Tanya Ray dengan yakin yang dijawab Seon Mi dengan diam.
"Hey... kenapa kamu ragu. Kalau memang itu rejeki mu maka kamu bisa masuk di sana. Kalau pun tidak ya kan kamu bisa mencoba di tempat lain. Kamu di rumah pun juga tidak masalah. Ok?" Lanjut Ray meyakinkan Seon Mi dan melegakan hatinya sedikit.
"Iya Oppa. Terima Kasih yaa..." balas Seon Mi kemudian.
--------------
Beberapa minggu kemudian, Seon Mi menghabiskan waktunya untuk mendaftar sebagai penulis lagu di beberapa agensi musik terkenal di Korea. Namun sayang, belum ada satu pun yang menerima dirinya. Meski musik yang di ciptakan oleh dirinya itu dipuji oleh mereka, namun karena dirinya memakai Hijab sehingga banyak agensi musik yang menolak dirinya.
Seon Mi yang saat itu selesai melakukan wawancara dan ditolak untuk kesekian kalinya berjalan menuju taman dekat dengan agensi musik tersebut. Ia sejenak duduk dikursi taman yang berada tepat di bawah pohon. Merenungi keputusannya selama ini, apakah ia telah mengambil jalan yang tepat. Kemudian ia pun membuka HP nya dan mengetikkan pesan ke Ray.
Oppa.. sedang dimana?
Ada apa Seon Mi? Oppa sedang di luar kantor, sedang bertemu client di daerah Seoul. Seon Mi dimana?
Aku juga sedamg di Seoul, di dekat kantor Agensi Musik SMT.
Mau Oppa jemput? Kamu sudah makan? Sebentar lagi Oppa selesai meetingnya. Kamu kabari Oppa ya menunggu dimana.
Baik Oppa.
Setelah selesai berkirim pesan dengan Ray. Ia pun menuju ke Cafe terdekat seraya menunggu Ray menyelesaikan meetingnya. Namun, sekitar 30 menit setelah menunggu di kafe tersebut. Seon Mi yang pada saat itu duduk di kursi yang mengarah ke jendela luar melihat Ray sedang bersama perempuan dan terlihat sangat dekat. Seon Mi pun mulai gelisah dan berpikir macam macam. Ia pun akhirnya mencoba menelepon Ray. Satu kali, dua kali hingga akhirnya pada percobaan ketiga Ray mengangkat telepon darinya.
"Oppa.. Dimana?? Kenapa lama sekali?"
"Ahia, ini Oppa sudah dekat. Kamu masih di kafe Starbucks kan?"
"Iya Oppa."
Tut~
Telepon pun dimatikan dan ia masih mengamati Oppa yang masih bercengkrama dengan perempuan tersebut. Tak lama ada seorang anak kecil yang ia perkirakan berumur 3 - 4 tahun lari menghampiri perempuan yang sedang bercengkrama dengan Ray. Tak lama, Ray menurunkan posisi badamnya dan mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi anak tersebut. Ia pun mengusap usap kepala anak tersebut seraya tertawa. Lalu ia membawa anak tersebut ke gendongannya dan bersama perempuan tersebut berjalan menghampiri kafe tempatnya berada. Seon Mi yang memang cemburuan mulai emosi dan kesal serta cemburu saat melihat Ray bersama perempuan dan anak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALJU DI MUSIM SEMI
General FictionRay yang berbeda dengan orang pada umumnya. Bertemu seseorang yang tidak ingin ia temui. Sama seperti salju di musim dingin yang tidak diinginkan orang banyak. Seenggan itu dirinya menjalin hubungan baru. Seenggan orang mendapati salju yang turun d...