A/N: GAESSSS! TQ FOR 1.1K VOTES :'))) Serius, saya terhura banget. Makasih udah mau baca ff ini :') oh iya, di ujung chapter ada sedikit pengumuman. Stay tuned, okay? Cuss with the chapter~
#RanggaDilan#
Selain gara-gara cantik plus pintar yang bikin dia auto populer di kalangan banyak orang, Milea punya satu tantangan besar lain di hidupnya. Tantangan hidup yang muncul di hari ketiga dia pindah ke Bandung, hampir tiga tahun lalu.
Siapa lagi kalo bukan Dilan, coba.
(Sejak Milea digombalin Dilan di hari pertama dia masuk SMA di Bandung, anak itu mau tidak mau udah jadi tantangan hidupnya Milea. Tantangan hidupnya yang sayangnya, bersifat permanen)
Bagi yang (gak) mungkin nggak tau, Dilan itu anaknya suka alay di berbagai situasi. Let's just say, kadar MSG di tubuh Dilan itu sedikit kelebihan dari batas normal. Dilan itu dramaqueen. Dia juga kalo kaget, suka sampe jatoh ke lantai atau kalo lari, sering nabrak apapun itu. Refleksnya jelek banget, serius. Dilan juga doyan nyanyi kalo dia galau (seringnya sih, lagu dangdut).
Milea nggak berlebihan, loh. Dilan emang gitu. Buktinya, tantangan hidupnya - bukan, sahabatnya itu kini lagi asik (?) nyanyi dari bagian dapur kontrakannya.
"abg tua, tingkahmu semakin gila.
Kau menjerat semua wanita!
Wanita yang ada di depan mata...
Rayuanmu sungguh mempesona!"
Milea udah nyerah sedari tadi ingetin Dilan kalo dia itu laki-laki.
("Tadi kan dia bawa perempuan, Lia"
"Iya sih")
Awalnya sih pas Dilan nyanyi, lagunya lucu. Milea hampir ngakak kalo aja dia nggak ingat kalo Dilan bisa makin galau terus makin alay. Apalagi tadi, Dilan nyanyinya gini;
"Kau tebarkan pesona ke setiap wanita...
tanpa kau sadari kau sudah lanjut usia,
tingkah lakumu bagaikan seorang remaja yang ingin dicinta dan selalu mencinta"
That was pure gold.
Pengen ngakak sih tadi, tapi ingat dosa juga. Bahagia diatas penderitaan orang kalo kata ibu, nggak bagus. Makanya Milea cuman boleh nahan aja. Tapi, selucu apapun lagunya, lama-lama juga bosen, apalagi Dilan nyanyi lagu itu diulang-ulang. Entah udah berapa jam Dilan nyanyi lagu itu.
"Setidaknya kalo mau nyanyi, lagunya jangan diulang-ulang lah, Lan," mintanya.
Dilan yang masih nyanyi seketika nutup mulut. Tapi dia masih nggak niat buat balik badan terus liat Milea. Sementara Milea, dia udah mulai seneng semakin lama Dilan diem. Namun sayang, kesenangan Milea nggak tahan lama. Karena Dilan nyanyi lagi - tapi kali ini, dia ganti lagu.
"Suasana hatiku sedang berduka,
gara- gara cintaku diputus dia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Pagi, Om Ganteng (a Rangga/Dilan story)
FanfictionDilan punya satu tugas wajib lain selain nerima pesanan pelanggan dan nyajiin pesanan. Cuman satu. Yaitu meminta pelanggan buat nulis nama mereka di kertas pesanan mereka. Untuk beberapa bulan dia bekerja di "Good morning Breakfast", semuanya berjal...