Hah?

71 3 0
                                    

"Tik...tik..." rintik hujan mulai reda. Waktu itu hari sudah mulai larut malam. Lola pun tanpa berfikir panjang bergegas meninggalkan toko buku dengan berlari pelan.

Ia terus berlari melewati rintik hujan dengan buku yang dibelinya ia gunakan untuk menutup kepalanya. Karena air hujan yang menggenang di jalan sepatu Lola menjadi sangat licin.

"KYAAA!!!!"

"BRUUKK!!"

Lola terjatuh karena terpeleset. Tetapi karna menutup matanya Lola merasa aneh kenapa pantatnya tidak basah tapi malah panas?

Lola pun membuka matanya dan ia terbelalak kaget dan langsung bangun dari jatuhnya.

"Kak Chio!" sontak Lola dengan melongo menatap Chio yang hampir terbaring di jalan.

"Maaf kak, aku tidak tau kalau kakak ada di belakang ku." ujar Lola merasa bersalah dan mengulurkan tangan untuk membantu Chio bangun.

"Ah tidak apa-apa." jawab Chio datar sembari membersihkan celananya yang basah.

"Maafkan aku kak." Lola terus meminta maaf kepada Chio dengan menundukkan badannya.

"Makanya lain kali jangan lari-larian ditengah hujan begini, aku sengaja mengikutimu karena kau terus berlari. Kalau kau takut aku bisa mengantarmu pulang."

Ucapan Chio membuat dada Lola menyesak seketika, dan tak ketinggalan muka Lola terasa terbakar menjadi merah redam.

"Ayo aku antar pulang." ujar Chio lagi.

Lola hanya bisa mengangguk dan menunduk tanpa bisa berkata kata.

Mereka berdua pun berjalan menuju rumah Lola.

Flower CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang