~Coklat Hangat~

85 2 0
                                    

"Berrr dingin..." teriak Chio sembari berlari ke arah kamarnya.

"Chio ga makan?!" seru mama Chio dari dapur yang tak sengaja melihat Chio berlarian.

"Aku mau mandi ma! Nanti aku susul" seru Chio dari atas yang sudah sampai ke kamarnya.

Mama Chio tanpa berfikir panjang langsung melahap makanannya.

----------

"Hah dingin sekali." ujar Chio sembari menutup dirinya dengan selimut tebal miliknya. Chio memang tidak terlalu tahan dengan air hujan dari kecil ia selalu sakit jika air hujan menimpa badannya.

Dengan melupakan makan malamnya bersama mamanya Chio langsung tertidur.

*********

"Lola, hari ini mama siapkan coklat panas untukmu ya? Kamu bawa ke sekolah." ujar mama Lola membuatkan coklat panas kesukaan Lola.

"Wah, makasi mah. Aku suka banget coklat panas buatan mama."

Lola kemudian berangkat sekolah dengan bersuka cita karena diberi bekal oleh mamanya.

"Coklat panas kesukaanku. Akan ku habis kan sendiri. Wahhh." seru Lola sembari memegangi kedua pipinya seolah membayangkan kelezatan coklat panas yang lumer.

Tanpa disadari Lola, dibelakangnya nampak Chio berjalan sempoyongan memegangi kepalanya.

"BRUKKK!!!" Chio jatuh tepat mengenai punggung Lola yang juga ikut terjatuh karna ukuran tubuh Lola lebih kecil dibandingkan Chio.

"Wuahhh!!! Kak Chio!!!" teriak Lola ketika ia melihat sosok cowok tampan yang jatuh tepat dibelakangnya.
Sembari melepas badannya yang tertimpa oleh Chio, Lola berteriak minta tolong. Akan tetapi, waktu itu sekolah benar benar sepi karena masih sangat pagi. Lola lupa bahwa dirinya selalu berangkat pagi pagi untuk belajar lebih dari yang lainnya.

Dengan sekuat tenaga Lola membopong sendiri cowok bertubuh tinggi itu menuju UKS.

"Woahh... Ganteng ganteng badannya seberat sapi!" gerutu Lola sembari membaringkan tubuh Chio di tempat tidur UKS.

Lola pun berfikir untuk meninggalkan Chio di UKS akan tetapi ia tidak tega. Lola memegang dahi Chio yang saat itu sangat panas. Dengan panik Lola mengambil minyak angin di kotak obat dan mengarahkannya ke arah hidung Chio.

Chio merespon bau dari minyak angin tersebut dan akhirnya dia bangun dari pingsannya.

"Hah!" sontaknya kaget.

"Kenapa aku disini?" tanyanya.

"Kakak sakit, aku membawa kakak kesini. tadi kakak pingsan." jawabku jujur.

"benarkah? Kau sendiri yang mengangkat ku?" tanyanya lagi dengan muka yang seolah kaget tapi dia ganteng banget walaupun kaget.

"Iya kak."

"Terimakasih." ujarnya sembari mengusap wajahnya.

Lola teringat dengan coklat panas yang dibawanya.

"Ini untuk kakak." ujar Lola memberikan botol minum bergambar babi pada Chio.

" ujar Lola memberikan botol minum bergambar babi pada Chio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa?"

"ini coklat panas, mungkin setelah minum ini kakak merasa baikan." jawabku sembari membuka tutup dari botol minum dan menuangkan coklat ke tutup tersebut.

"Ah aku gak mau coklat, aku diet." tolak Chio.

"bisa bisanya kakak memikirkan diet disaat demam begitu. Sudah lah kakak gak akan nyesel kok." celotehku sembari memberikan tutup botol berisikan coklat panas.

Chio pun meminum coklat tersebut dengan terpaksa, tapi lama kelamaan dia malah ketagihan dengan coklat panas buatan mama Lola sampai dihabiskannya.

"Eh, maaf ya?"

Dengan hati yang berat karena tidak jadi minum coklat kesukaannya. Lola menjawab berat
"Iya, gak papa kak."

"Coklat ini enak." puji nya sembari tersenyum lemas. Membuat jantung Lola kembali berpacu.

Flower CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang