Dwi punya pacar, Namanya Andri. Dwi sudah lama berteman dengan Andri tahun lalu, ketika mereka pergi ke perjalanan wisata sekolah. Dwi mulai menyadari kalau ia jatuh cinta sama Andri. Sebelum Perjalanan itu berakhir, Dwi mengambil langkah untuk menyatakan cintanya pada Andri. Dan Andri pun mau menerimanya, mereka pun menjadi sepasang kekasih, tapi cara mereka saling mencintai sedikit berbeda. Dwi selalu berkonsentrasi pada diri Andri dan sangat mencintai pribadinya. Tetapi disisi lain, Andri tak pernah menganggap Dwi ada. Bagi Dwi, Andri adalah satu-satunya pria yang ia cintai, tapi buat Andri, mungkin Dwi sebagai pacar cadangan saja.
"Andri, apakah kamu ingin pergi menonton film ?" Tanya Dwi.
"Saya tidak bisa" jawab Andri
"Kenapa, apa kamu sibuk?" Dwi dengan perasaan kecewa.
"Tidak ... aku akan bertemu seorang teman" Jawab Andri.
Andri selalu seperti itu . Andri sering bertemu gadis di depan mata Dwi, seperti menganggap Dwi tidak ada. Baginya, Dwi hanya pacar simpanannya saja.
"Kata 'Cinta' hanya keluar dari mulutku. Sejak aku mengenalnya, aku tidak pernah mendengar dia mengatakan 'Aku Mencintaimu' terhadapku. Dia tidak pernah mengatakan apa-apa dari hari pertama kita pacaran. Setiap hari, dia hanya memberikan Aku sebuah boneka, setiap hari. Aku tidak tahu mengapa?" Dwi dengan penuh tanya dalam hatinya.
Kemudian suatu hari ...
"Emm.. Andri, aku.." Dwi dengan ragu-ragu
"Apa?" balas Andri
"Aku mencintaimu." kata Dwi dengan tulus
Andri hanya memberikan sebuah boneka lalu pulang.
Itulah bagaimana Andri mengabaikan Dwi. Tak ada sepatah katapun dan Andri hanya memberikan boneka itu. Kemudian ia pergi, seperti sedang menghindar. Dwi menerima boneka dari Andri hampir setiap hari, hingga ruangan kamar Dwi penuh dengan boneka pemberian Andri.
Lalu suatu hari, tanggal 22 ulang tahun Dwi berusia 17 tahun. Ketika Dwi bangun di pagi hari, Dwi selalu membayangkan merayakan ulang tahunnya berdua bersama Andri ditaman penuh bunga-bunga. Dwi pun menunggu Andri untuk menelponnya. Tapi ... siang berlalu, malam berlalu. dan langit pun sudah gelap. Andri belum juga menelpon Dwi, hingga Dwi tertidur. Kemudian sekitar jam 2 pagi hari, tiba-tiba Andri menelepon Dwi hingga terbangun. Dia menyuruh Dwi untuk keluar rumah. Dan Dwi pun menyambutnya dengan suka cita, Dwi terus membayangkan hal indah yang selalu dia bayangkan.
"Andri..?" Dwi mencari sosok Andri
"Disini ... ambil ini" jawab Andri
Sekali lagi , dia memberikan Dwi sebuah boneka kecil.
"Apa ini?" Tanya Dwi
"Kemarin Aku lupa memberikannya sama kamu , jadi Aku memberikannya sekarang. Aku akan pulang sekarang, bye.." Jawabnya
"Tunggu, tunggu ! Apakah Kamu tahu hari apa ini?" kata Dwi
"Hari ini? Aku tidak tahu" Andri bingung
Dwi merasa sangat sedih , Dwi pikir Andri akan ingat hari ulang tahunnya. Andri pun berbalik dan pergi seperti tidak ada yang terjadi.
"Tunggu ... !!" Dwi berteriak
"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?" tanya Andri
"Katakan padaku , katakan padaku kau mencintaiku." kata Dwi
"Apa?!"
"Katakan!"
Dwi sambil memeluk Andri dari belakang. Berharap Andri bisa mengatakan bahwa dia mencintai Dwi. Tapi kenyataanya Andri hanya bicara dingin.