EIGHTEEN

223K 11.5K 158
                                    

Part 18
" M A X "

🌜

Pada ahkirnya Max ikut pergi ke Bandung bersama pak Bambang, bi Iyem dan istri beserta anaknya. Max memilih duduk di sebelah istrinya dan menyerahkan urusan menyetir pada Pak Bambang.

Setelah berpamitan pada semuanya orang, mereka langsung pergi dengan mobil Max. Max memang lebih percaya untuk berpergian menggunakan mobilnya, karna mobilnya selalu di cek setiap bulan apalagi perjalannya cukup jauh dan ada anak serta istrinya di sini.

"Iya. Tolong hendel dulu rapat selama beberapa hari ke depan, saya ada urusan mendadak." Ucap Max yang sibuk dari tadi menelpon beberapa orang dan menyerahkan beberapa tugas perusahaan pada orang kepercayaannya.

"..." Bulan hanya diam, sambil sesekali menghembuskan nafasnya dengan kasar. Apa Max tidak mengerti dengan penolakan yang ia tunjukan sebelumnya? Kenapa pria itu harus ikut?

"Baiklah, terimakasih." Ucap Max sebelum mematikan sambungan telponnya.

Max meletakan ponselnya kembali dan melibat jam tangannya. Sudah 3 jam mereka berada di mobil dan masih butuh waktu kira-kira 3 jam lebih untuk sampai di Bandung karna ternyata jalan menuju Bandung sedikit macet.

Max rasa mereka butuh waktu untuk istirahat, Max tidak ingin ada apa-apa hanya karna memaksakan diri untuk tetap jalan. Apalagi saat ini sudah hampir menunjukkan angka satu pagi.

"Pak Bambang?" Panggil Max.

"Iya, Mas?" Jawab Pak Bambang dengan melihat kaca spion depan agar bisa melihat anak majikannya tersebut.

"Kalau ada hotel atau tempat nginap lebih baik kita berhenti dulu. Lagian ini sudah pagi hari, kita butuh istirahat." Ucap Max dan di setujui oleh pak Bambang.

Bulan hanya diam menuruti ucapan Max. Bulan juga tidak bisa membiarkan Matthew terlalu lama di ruang sempit seperti mobil dan Bulan juga tidak tega membiarkan pak Bambang terus menyetir sampai Bandung.

Setelah beberapa menit, ahkirnya mereka sampai di salah satu hotel. Semua bergegas turun dan Max memesan tiga kamar. Masing-masing masuk ke kamar mereka. Kini jam telah menunjukkan angka satu pagi. Langit sangat gelap, tidak ada bintang yang menampakan dirinya.

Max baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidur dan kini gantian Bulan yang masuk ke kamar mandi. Max melihat Matthew telah tertidur dengan sangat nyenyak dengan baju yang telah di ganti oleh sebelumnya Bulan.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu." Ucap Max saat melihat Bulan telah keluar dari kamar mandi.

"..." Bulan hanya diam dan berjalan ke arah kasur sisi kanan yang kosong.

"Bulan?" Panggil Max sekali lagi namun tetap tidak di gubris oleh Bulan.

Bulan hanya diam bahkan setelah sampai di kasur, Bulan langsung memasukan setengah badannya di dalam selimut dan mulai ikut berbaring disisi anaknya. Matthew berada di tengah mereka.

"Aku minta maaf."

"..." Awalnya Bulan telah menutup matanya, Kini Bulan telah membuka matanya dengan lebar saat mendengar kata maaf dari Max.

"Maaf karna aku menyalahkan kamu saat itu. Maaf karna aku bohong pada kamu, tapi jujur aku juga baru tahu beberapa Bulan setelah kita menikah." Ucap Max mencoba menjelaskan pada Bulan.

Bulan mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap Max. Bulan ingin sekali membentak pria itu, bukan hanya karna itu Max harus meminta maaf pada Bulan. Ada masalah lain yang sempat terbenam karna masalah Vivi.

BULAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang