TWENTY THREE

204K 10.4K 57
                                    

Part 23
" T I O "

🌜

Bulan berjalan perlahan, sebelum menghentikan langkah kakinya tepat di depan Tio. "Ada waktu sebentar, ada yang perlu aku bicarakan sama kamu." Ucap Bulan seleha melihat jamnya, ia masih ada cukup waktu untuk bicara berdua dengan Tio.

"Ada apa? Aku tidak memiliki waktu yang lama." Ucap Tio, pria itu terkesan dingin bahkan acuh pada Bulan. Bulan tidak mempermasalahkan hal itu, karna Tio memang harusnya bersikap seperti itu padanya_Pikir Bulan.

"Sepuluh menit? Di sana?" Ucap Bulan menunjuk ke arah kursi panjang yang ada di dekat pintu ruang UGD.

"..." Tio tidak menjawab, pria itu hanya berjalan mendahului Bulan ke arah kursi panjang tersebut dan membuat Bulan mengikuti langkah Tio.

Keduanya sudah duduk di kursi tersebut, menghadap taman dengan kaca bening yang membatasi mereka dengan taman tersebut.

"Apa kamu memutuskan hubungan kamu dengan Anya?" Tanya Bulan, percuma dirinya basa-basi saat ini. Tio juga pasti mengetahui apa yang ingin ia tanyakan.

"Hem." Jawab Tio sambil menatap ke arah taman.

"Ada apa dengan kamu? Kenapa tiba-tiba membatalkan pertunangan kalian?" Tanya Bulan pada Tio.

"Karna aku tidak mencintainya, jika aku tetap melakukannya_aku hanya akan menyakitinya." Jawab Tio yang membuat Bulan menatap Tio dengan hembusan nafas yang terasa berat.

Bulan memutuskan tatapannya dari Tio, sebelum mengikuti Tio yang melihat kearah taman di depan mereka. "Apa kamu yakin Anya akan merasa tersakiti?"

"..." Tio masih diam, ia meemilih mendnegarkan dari pada menanggapi.

"Dia bahagia, dia sangat bahagia saat bisa bersama kamu." Lirih Bulan mengingat bagaimana kebahagiaan Anya tergambar jelas di kedua mata Anya saat perempuan itu membicarakan Tio padanya.

"..."

"Dia tulus sama kamu_dia benar-benar mencintai kamu. Aku gak akan maksa kamu buat membalas perasaan Anya, tapi kalau boleh aku menyarankan sesuatu sama kamu_cobalah baik-baik lihat Anya. Dia perempuan yang tidak akan melepaskan kamu, bahkan saat kamu melepaskannya lebih dulu." Ucap Bulan.

"..."

"Pikirkan baik-baik, An__."

"Apa hanya Anya yang kamu pikirkan?" Tanya Tio menghentikan ucapan Bulan sebelumnya

"Maksud kamu?" Tanya Bulan yang kini menatap Tio yang lebih dulu menatapnya sebelumnya.

"Bagaimana dengan aku? Bagaimana dengan perasaan aku? Apa menurut kamu aku akan mencintainya? Apa menurut kamu aku tidak akan menyakitinya? Apa menurut kamu_aku bisa jatuh cinta padanya?" Tio menatap Bulan dengan senyum sinis saat melihat Bulan menatapnya dengan tatapan terkejut.

"..."

"Kamu tidak pernah memikirkan dari sisi aku bukan? Apa kamu pikir mudah untuk melupakan seseorang? Apalagi dia akan menjadi saudara ipar kamu? Apa menurut kamu aku akan baik-baik saja jika melanjutkan pertunangan ini?" Tanya Tio lagi, seakan menuntut Bulan untuk menjawab pertanyaannya sebelumnya.

"..."

"Aku sudah berusaha untuk mencintainya, tapi aku tetap saja tidak bisa. Aku hanya akan terus menyakitinya, lebih baik memutuskan hubungan kami sekarang. Aku gak ingin lebih lama menyakitinya." Ucap Tio lagi yang membuat Bulan masih memilih diam, ia terkejut dengan apa yang Tio katakan.

"..." Bulan tidak berpikir sejauh itu.

"Aku akan lebih terlihat brengsek kalau aku tetap bersamanya. Bagaimana bisa aku tetap menjalin hubungan dengannnya, tapi aku mencintai orang lain?" Ucap Tio diahkir kalimatnya sebelum memutuskan tatapannya dari Bulan.

BULAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang