Mereka berdua berjalan-jalan di Trinity atau lebih tepatnya Obscura. Tempat perbelanjaan terbesar di Trinity. Mereka berjalan mengelilingi Obscura sambil membawa beragam macam barang belanjaan yang telah dibelinya.
"Hai Rub", Sapphire tampak kesulitan membawa box berisi tongkat besar itu.
"Kenapa ka?", Ruby menatapnya.
"Kamu mengerti maksud kata-katanya? Bagian memanggil senjata".
"Entahlah, mungkin kita harus tanya Jean", Ruby memindahkan box berisi tongkat dari tangan kiri ke kanannya.
"Baiklah. Ayo percepat", Sapphire mempercepat langkahnya.
---------------------------------------
Jean saat ini berada di dalam keramaian, tepatnya di sebuah kafe (karena tempat makan di Obscura itu disatukan dengan kafe dan hanya satu-satunya). Suasana ramai dengan beragam musik klasik termainkan. Alunan musik dimainkan dengan menggunakan sihir, jadi alat musiknya bermain sendiri. Banyak orang-orang memesan makanan dan minuman. Semua orang berteriak dan berbicara satu sama lain. Mereka seakan sangat mengenal dan akrab satu sama lain.
Kafe di Trinity hampir sama dengan kafe yang berada di Intensia. Terdapat kasir, minuman, serta menyediakan makanan. Hanya saja yang membedakannya ada beberapa yang dapat dimainkan dengan menggunakan sihir, seperti alat musik.
"Hai Jean", salah seorang temannya Jean mendekati.
"Ada apa Ron", Jean menatapnya. Dia adalah Roni, sama-sama guru di akademi magician, yaitu Academy of Zodiac.
Roni bertubuh besar, berbadan tinggi, serta selalu membawa tongkat untuk membantu berjalan, tongkat itu juga menjadi tongkat sihir. Dia memiliki rambut yang panjang berwarna kuning emas. Dia juga selalu memakai jubah hitam dan topi hitam, semuanya serba hitam.
"Tuan Carbuncle kembali ya?", Roni memundurkan tempat duduk yang berada di depan Jean. Roni duduk berhadapan.
"Benar", Jean sambil memainkan gelas berisi air.
-----------------------------------
"Disinikah paman berada?", Ruby melihat sebuah kafe di depannya.
"Pasti kak, kita cuman menemukan tempat ini sebagai tempat makan. Kita sudah berkeliling dua kali".
"Bener juga sih", Ruby sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Coba aja dulu", Sapphire membuka pintu kafe.
Seperti biasanya. Saat pintu dibuka kafe itu dibuka, lonceng berbunyi. Sudah menjadi tradisi di dunia Trinity. Hampir semua yang tempat yang dikunjungi oleh Ruby dan Sapphire seperti itu.
Dibukanya pintu dan berbunyinya lonceng itu. Tidak seperti biasanya orang-orang tidak memerdulikan lonceng yang berbunyi. Akan tetapi, sekarang berbeeda. Semua mata tertuju pada Ruby dan Sapphire yang sedang berdiri di depan pintu.
"Kenapa mereka menatap kita kak?", Ruby terlihat ketakutan.
"Sudahlah", Sapphire berusaha tetap berjalan seperti biasanya.
Ruby dan Sapphire berjalan sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Melihat kehadiran Jean, itulah yang diinginkannya. Semua mata tertuju kepada Ruby dan Sapphire yang sedang berjalan. Hampir semua orang secara langsung membicarakan mereka.
"Bukankah itu tuan Carbuncle?", itulah yang mereka pertanyakan. Sepanjang jalan mereka berjalan, hanya kata-kata itu yang terdengar.
"Mereka orang yang selamat dari serangan Dia kan?", salah seorang laki-laki berbisik. Ruby dan Sapphire tidak memerdulikan semua omongan-omongan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby and Sapphire - Revival
FantasyRuby dan Sapphire merupakan dua orang yatim piatu yang orang tuanya terbunuh sesaat setelah kelahirannya oleh Rei. Mereka berdua lalu dibawa ke dunia Intensia yang jauh sekali dengan dunia aslinya sebagai penyihir. Pada usia 12 tahun, Ruby dan Sapp...