Hitam dibalik Putih

6 1 0
                                    

"Kau ternyata memanglah berbakat Ruby dan Sapphire", ucap seseorang master itu sambil melayang turun. Dengan cepat dan hampir tidak terlihat kapan dia turun, dia mendadak berada di belakang Ruby dan Sapphire. Dia langsung membantu Jean dan mengobatinya.

Jean akhirnya dapat berdiri dengan tegak dan lukanya sembuh.

"Aku adalah Frisian. Salam kenal", master Frisian sambil mengeluarkan tongkat magician. "Jangan takut Ruby dan Sapphire. Tataplah aku", Ruby dan Sapphire berusaha untuk menatap Frisian.

Jean yang baru saja berdiri, langsung berbicara dengan Frisian. "Master, apakah langsung saja?", Frisian mengangguk. "Baiklah", Jean memberikan salam hormat kepadanya. "Kamu memiliki adalah seorang magician Ruby dan Sapphire".

Ruby dan Sapphire saling menatap dan heran. "Kita adalah megician", Ruby dan Sapphire membuka dan melihat tangannya.

"Kami akan membawamu ke dunia Trinity. Tempat dimana kalian dilahirkan", Ruby dan Sapphire menatap serius Jean. "Kalian akan belajar di Academy of Zodiac. Kalian akan menemukan bakat kalian, seperti orang tua kalian", Jean membalikkan badannya. "So, kalian akan ikut? Kalau iya, ikuti aku", Jean berjalan ke tempat Frisian berada. "Teleportation", Jean mengangkat tangannya dan terlihat simbol-simbol sihir di kaki Jean dan Frisian. "Ikut atau tidak?", Jean memberikan pilihan.

"Rub", Sapphire tersenyum dan berbicara dengan Ruby. Ruby mengangguk. "Ambilkan barang-barang", Ruby mengambil semua barang-barang yang dibawanya.

"Ayo, kita berangkat", Ruby dan Sapphire berjalan menuju lingkaran sihir putih itu dan menghilang.

-----------------------------------

Mereka tersenyum dan melihat sekeliling saat melakukan teleportasi. Mereka seakan melewati alam semesta dan melihat sekeliling berwarna putih. Sangat cepat sampai membuat mata mereka menangis.

Setibanya di dunia Trinity, Ruby dan Sapphire membuka mata lebar-lebar dan kagum. Mereka melihat bagunan-bangunan di sisi kiri dan kanan. Orang-orang berpakaian seperti di dunia Intensia, padahal mereka penyihir.

Di dunia Trinity bangunan-bangunan berdiri bersebarangan. Bangunan di dunia Trinity mirip seperti gedung pencakar langit berukuran kecil. Hampir rata-rata, bangunan kota Trinity terdapat tempat seperti itu. Akan tetapi, rumah mereka sangatlah jauh dari keadaan kotanya, melainkan mereka lebih banyak tinggal di hutan. Kota yang ditempati saat ini adalah kota Obscura.

Hampir semua orang di dunia Trinity tinggal di perumahan. Kota itu diberi nama Micro. Sedangkan Academy of Zodiac sangatlah jauh dari perkotaan dan juga Obscura. Tempat itu bernama Aime.

"Jean, aku percayakan mereka berdua", Frisian meninggalkan Ruby dan Sapphire. Jean mengangguk. Frisian melakukan teleportasi sendiri.

"Ayo bergegas", Jean mulai berjalan. "Kalian harus memiliki buku", Jean memberitahukan hal terpenting.

"Tapi kami tidak memiliki uang", Ruby secara spontan.

"Kalian pikir Timmy dan Mai Carbuncle tidak menyiapkan hal ini?", Jean menatap Ruby dan Sapphire. "Aku memiliki tiketnya", Jean menunjukan tiket yang berisi uang yang sangat banyak. "Baiklah, aku akan mencari burung hantu. Kalian carilah peralatan magician. Dia pasti tahu", Jean memberikan tiket itu kepada Sapphire.

"Bagaimana cara pakainya?", Sapphire membulak-balikan tiket dan menatapnya bingung.

"Kasihkan saja", Jean dengan wajah datarnya.

Ruby and Sapphire - RevivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang