4.terpaksa

45 3 2
                                    

"jalan kaki,bensin gue abis"
"Yahh"gadis itu merengut.
"Jadi nggak?"
"Yaudah deh ayuk"

Jalan sepanjang komplek itu lumayan sepi,hanya terlihat beberapa laki laki berkumpul bermain catur di pos ronda,itu dia yang membuat melodi takut keluar rumah saat malam hari,lagi pula ia juga malas jika harus di kira jomblo kemana mana sendiri,memang ia jomblo sih tapi itung itung jaim lah.

"Astaga,Kal cacing gue tawuran"katanya syok ,memegangi perutnya .

Gadis itu terlihat merogoh saku jaket nya,dikal yang melihatnya menyipitkan mata.
"Nasi goreng harganya berapa sih kal?"
"10 ribu kayaknya"

Tatapan gadis itu kembali terfokus pada uang uang di tangannya.
"Gak jadi nasgor deh kal bakso aja"
"Kenapa"
"duit gue kurang soalnya " katanya sambil menyengir polos.

ia sedikit menyesal ,ia fikir dikal akan berbaik hati mentraktirnya,ah mana mungkin cowok yang tidak memiliki urat kepekaan sepertinya akan sebaik itu.

***
Bunyi kluntang klunting itu terdengar sampai sampai pembeli yang lain menengok ke arahnya,dan melodi dengan santainya mengunyah bakso2 itu membuat pipinya mengembang.
"Makan aja rusuh lo "
Gadis itu tidak menggubris sama sekali omongan dikal dan malah sibuk mengiris bakso bakso nya menjadi dua.

Pluk

"Astagaaaaa"
Dikal terlonjak karena mendapati sesuatu yang meluncur masuk ke mangkuk baksonya membuat kuahnya tercecer .

"Lo bisa makan nggak sih!!!?"
"Eh hehe- bang ,balikin baksonya sini "
Dengan gerakan lamban ia mengambil bakso itu dari mangkuk dikal dengan garpunya dan langsung melahapnya membuat dikal geleng kepala.

Ada ya orang kayak gini
***

"Kal jangan gede gede dong jalannya "
Langkah kakinya yang kecil kecil itu tidak sebanding dengan langkah kaki dikal ,jika dikal  selangkah perdetik ia mungkin bisa selangkah per dua detik,benar benar gadis lamban.
"Dikal kaki gue lelah"

"Dikal gendong dong hehe"

"Dikal perut gue mules pengen berak"

"Dikal pengen eskrim"

"Di minimarket kira kira ngutang boleh nggak ya kal "
"Ya coba aja ,ntar gue yang ngutang,elo jaminannya"

Gadis itu terus melontarkan kalimat kalimat tak berfaedah di sepanjang jalan ,membuat kepala dikal serasa ingin pecah .ia menyesal telah mengiyakan permintaan gadis itu padahal bisa saja ia menolaknya dengan gampang ,tapi karena dia juga lapar ia mengiyakan permintaanya.

"Kallll ... pengen eskrim ..temenin yaa "kata nya saat melewati alfamart.
"Hayuk kallll"ia merengek menarik paksa jaket yang dikal kenakan sampai berbunyi seperti akan sobek.
"Gak usah tarik2, Cepetan"

"Iya janji cepet"gadis itu langsung ngacir masuk ke alfamart.

Tak sampai lima menit gadis itu keluar dengan eskrim coklat di tangannya
"Dikallllll "panggilnya dengan takut takut.

"duit gue  - kurang limaratus"katanya malu malu.
"Nyesel gue nemenin lo"cecarnya mengambil uang duapuluh ribuan dadi saku jaketnya.

"Malu maluin aja bisanya"katanya lalu pergi meninggalkan gadis itu.

"Tungguiiinn ihh"

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Jangan lupa vote dan komen ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang