02. in the ring

8.2K 266 20
                                    

Gue langsung diem,dan motornya berhenti pula pas disamping gue, gue melihatnya dingin, gue memainkan kaki kanan gue dengan mengayunkannya secara pelan kedepan dan kebelakang.

Setelahnya gue tendang motornya dan dia hampir hilang keseimbangan dan sedikit menjerit kaget sambil menyeimbangi motornya agar tidak jatuh, dia melihat gue kaget dan gue langsung lari ninggalin dia yang masih manggil gue.

***

Gue akhirnya sampe rumah dengan jalan kaki,sebenernya sih sekolah gue kalo naik angkot kedeketan kalo jalan kaki lumayan.

Sampe rumah gue ngeliat ropik yang lagi ninjuin samsak yang ada dihalaman belakang.
Gue pikir dia tidur.

Gue langsung masuk ke kamar dan langsung ganti baju dengan baju yang lebih santai.
Turun kebawah dan menuju dapur niat mau makan siang.

Tapi nggk ada apa-apaan.
"ROPIK!!!" gue teriak sambil nyamperin dia dihalaman belakang.

"Apa?"ujarnya sambil terus mukulin samsak.
"Lu udah makan?,nggk ada makanan, guebelom makan"

Dia langsung ngelepas kaosnya dan terlihat lah, badan cowok nya yang jadi banget.
"Belom, entar keluar makan diluar aja kita"

Ropik itu kakak angkat gue, dia diangkat anak sama mamah sama papah waktu umur gw 8 tahun dan dia 12 tahun,dan sekarang dia lagi kuliah jurusan desain interior di UI.

"Gue mau pergi latihan dulu,nanti lu jemput gue makannya pas gue selesai latihan aja, tapi lu anterin gue "kata gw sambil berjalan meninggalkan nya yang mengangguk.

Gue memasukan barang-barang yang perlukan kedalam tas,dan memakai sneakers hitam gue.
Pergi kedapur dan mengisi air minum gue.

"Gue mandi dulu nad"ujar ropik tanpa gue sahut.

Setelah sepuluh menit, menunggu ropik dia make celana jeans hitam sama kaos merah.

Dia nganterin gue sampe tempat latihan gue, kick boxing.
Baru juga gue turun dari motor ropik, langsung disamperin sama junior-junior disini yang cewek, kalo gue termasuk senior disini, sebenernya sih bukan gue yang disamperin tapi ropik.

Gue masuk ke gedung latihan dan langsung keruang ganti dan langsung mengganti baju gue dengan tanktop merah maroon dan celana legging 3/4, membalut tangan dengan pelindung tangan dan menguncir rambut gue.

Saat baru keluar ruang ganti, gue ngeliat cowok make celana pendek hitam dan kaos abu-abu.

Lu tau nggk dia siapa?
Harry.

"Oh hai nadine"ujarnya sambil melambaikan tangannya ke gue.

Gue hanya terkekeh melihatnya
"Dunia tak selebar daun kelor itu ternyata perumpamaan yang bener ya" ujarnya sambil berjalan kearah gue.

Badannya yang tinggi menjulang membuat gue harus mendongak untuk melihatnya.

"Ngapai kamu disini?"tanya nya sambil melihat penampilan gue

"Jual pecel" kata gue sambil memutar bola mata.

Seketika dia ketawa,dan orang-orang melihat kearah gue dan dia.
"Owh ok sorry,saya tau kamu kesini mau latihan"

Gue kurang sabar apa ngadepin orang kaya gini dan juga gue harus ketemu dia seminggu tiga kali disekolah karna pelajaran fisika dia yang ngajar gantiin pak irfan dan sekarang aja ditempat latihan gue. Gue masih bisa ngeliat dia.

Tiba tiba bang liam dateng, bang liam adalah coach gue selama hampir Lima tahun gue ikut kick boxing.
"Hey nad dah dateng,kenalin ini harry dan harry ini nadine"

Gue dan harry masih saling tatapan. Gue dengan tampang dingin dan datar gue, harry dengan seringainya menatap gue.

"Har ini nadine yang gue bilang, yang ikut turnamen kick boxing di Thailand waktu tahun kemaren dan dia juara dua"
Ujar liam sambil merangkul gue.

"So lu mau sparing sama dia kan?"
What dia mau ngajakin gue sparing bukan takut atau apa tapi tengil juga nih cowok asli dah.
"Nggk deh, gue nggk ngelawan cewek, gue itu gentle" ujarnya sambil menepuk dadanya.

Gue langsung melepas rangkulan liam dan pergi buat ngambil pelindung tangan sama pelindung mulut.
Gue lempar pelindung mulut dan tangan itu ke harry
"Kalo mau sparing naik ke sasana sekarang, gue nggk kaya cewek-cewek yang lenjeh ngeliat cowok ganteng langsung teriak"

Harry terkekeh dan langsung memakai pelindung tangannya.

Gue dan harry udah berhadapan di atas ring, liam menyetujui apa yang mau gue lakuin dan dia jadi wasitnya.

Bel berbunyi tanda babak pertama dimulai.
Gue dan harry sama-sama memberikan tendangan kaki kanan yang saling beradu dengan tendangan yang cukup tinggi.

Gue menurunkan kaki gue memutar tubuh gue kearah kiri dan menendang pundak atau lebih tepatnya lengan atasnya dengan tendangan memutar menggunakan kaki kiri,dia langsung oleng tanpa jatuh.

Harry langsung kembali ke posisi semula, bersiap untuk menyerang dan gue bersiap untuk diserang, teori gue adalah begitu kita sudah menyerang lawan, emosi lawan akan naik dan akan menyerang secara brutal.

Harry menyerang gue dengan pukulan yang bisa gue hindari, sampai saat posisi kami yang sangat deket harry mencoba memukul gue dengan tangan kanan tapi meleset gue langsung memandang remeh dia dan dia terkekeh, gue merasakan perut gue dipukul olehnya dan langsung gue mundur.

Gue langsung menyerang harry dengan tendang kaki kiri, mempersempit jarak antara gie dan dia, memukul perutnya sampai dia sedikit membungkuk, gue pegang kedua bahunya dan menendangnya menggunakan lutut kanan gue sebanyak kali dan memukul punggungnya menggunakan sikut gue.

Ting......

Bel berbunyi tanda ronde pertama selesai.
Harry tergeletak diatas ring dan gue rasa dia kecapean dan kesakitan setengah mampus.

Liam melihat gue tidak percaya, karna gue bisa menang K.O dalam satu ronde dan itu dengan cowok yang segede badan harry.

Gue tau harry nggk pingsan dia cuma tiduran karna lemes
Liam langsung naik ring memberikan sebotol air ke gue dan satu untuk harry.
"Masih kuat har?"tanya liam

Harry terengah-engah dengan nafasnya, dia meminum airnya sambil melihat geu dan menggeleng.

Gue mendengar riuh teriakan dan tepuk tangan, ternyata yang junior pada nontonin gue sama harry.

"NGAPAIN KALIAN DISINI? LATIHAN!!!"kata gue dengan tegas dan teriak

"SIAP KAK" ujar mereka serentak dan langsung bubar

Liam meninggalkan harry disudut ring dan gue menghampirinya, memberinya sebuah handuk kecil bersih, dan berjongkok didepannya.
"Makanya jangan sok, bukan karna gue cewek gue nggk bisa bertenaga kaya cowok"

Harry menyeringai melihat gue dan terkekeh sambil menyisir rambut pendeknya yang basah karana keringat kebelakang.

"Kamu menang di ring,tapi saya akan menang di hati kamu"

Gue cuma terdiam dan dia pergi dari atas ring.
Gue hanya terkekeh dan menggelengkan kepala gue.

Cowok jaman sekarang manis diawal doank.


A/N:Yah heri kalah ama nadine,alahk badan doang mas kamu gede :'

Guru PPL •harryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang