17. How it feels

2.2K 159 2
                                    


Nadine POV

"EMANG GOBLOK LO NADINE, SUKA RALAT CINTA SAMA COWOK MACAM GURU PPL YANG DEKET SAMA LO DAN TIBA-TIBA PERGI SETELAH NGUCAPIN JANJI NYA YANG NGGAK BISA DIA TEPATIN SEMUA. LO IDIOT NADINE, LO GOBLOK, BEGO DAN SEBANGSANYA AAAAAARRRRRRGGGGGGG BANGSAT.........HARRY GUE BENCI LO.......HARRY BANGSAT-TE STYLES"

Teriak gue melengking, mengeluarkan semua unek-unek gue. Gue menarik kasar headset yang tadi menyumbat kedua telinga gue.

Untung disini cuma ada gue, mamah, bang liam sama yang lain ada di resto di belakang gedung.
Gue menenggelamkan muka gue di kedua tangan gue yang bertumpu pada paha gue yang dirapat kan.

Gue menangis sesenggukan, bodo amat yang penting nantinya hati gue plong.

"Mba nadine coba dong teriak lagi, saya mau denger tapi jangan keras-keras"

Gue menengokan kepala gue kearah sumber suara dan siap buat memaki-maki orang itu, semua gue urungkan saat gue ngeliat harry yang lagi tersenyum kearah gue.

Saat gue mau berdiri dan lari yang ada gue malah ke sungkur ditanah bersemen itu sekarang, gue lupa tadi kaki kanan gue keseleo dan sekarang malah tambah sakit.

"Nad kamu nggak papa?"

Gue nggak mau bangun dan masih dengan posisi gue yang tengkurap, setelah cukup malu, gue duduk diatas tanah bersemen ini dan melihat kearah pergelangan kaki kanan gue yang tambah biru dan gue nangis nahan sakit.

Badan gue di angkat dan didudukin di paha harry, saat gue memberontak harry justru mengeratkan pelukannya dipinggang gue dan menaruh dagunya di pundak guedan menenggelamkan mukannya dileher. Geli tau, ada sensasi gesekan dari rambut-rambut halus di sekitar mukanya. Emang enak lo gak bisa ngerasaiin.

Gue membiarkan harry dengan posisi ini, padahal di gue-nya ini nggak nyaman takutnya ada yang lewat atau apalah.

"Kamu kemana aja?" tanya gue sambil meremas kedua tangan gue sendiri.

"Saya gak kemana-mana" suara harry teredam karna posisinya yang belum berubah, masih sama.

Gue nggak yakin lo nggak kemana-mana har.

"Mana janji kamu?"

Dia nggak ngejawab, harry diem tampil mempererat pelukannya. Gue nggak kemana-mana har, gue disini, gue gak sedikit pun mencoba lepas dari pelukan lo.

"Jangan lari!"

"Saya gak suka lari, saya sukanya jalan"

Dia terkekeh dan itu buat bulu kuduk berdiri, sebab di ketawa dileher gue coy.
"Saya jadi inget waktu kamu nendang motor saya"

Owh iya sebelum gue nendang motornya gue pernah bilang kalo gue suka jalan kaki.

Gue mendorong badannya dan mencoba berdiri dengan lalu cara jalan gue yang terbilang pincang kan buat image gue jatoh banget.

Gue jalan susah payah, menuju ke resto belakang gedung. Kaki gue nyerinya bukan main lo kalau udah tahu rasanya keseleo pasti gak enak banget kan.
Tangan gue terus mengusap air mata gue yang sedikit demi sedikit keluar, karna kali gue yang sakit dan hati gue yang sakit, mungkin kalau dikamar gue sudah nangis jerit ini.

Badan gue terasa melayang dan ternyata harry gendong gue dengan cara 'gendong pengantin' (a/n:harusnya sih bridal style, cuma karna gw ngikutin kata pelatih gw aja,doi nyebut bridal style itu gendong pengantin :v).

Gue kaget dan otomatis melingkarkan tangan gue dileher harry, gue gak tahan dan akhirnya gue nangis kejer dipelukan harry, kejer banget sampai kaos harry basah dan kusut karna gue tarik juga. Gue nangis sampai bahu gue bergerak, tangis ini semua unek-unek gue yang sakit hati sama harry, gue gak bisa ngukapin seberapa sakit hati gue karena dia makanya dengan ini yang bisa gue lakuin, gue berpikir, kalau gue nangis hati akan lega dengan perasaan yang hampir beberapa hari ini bikin gue sesak.

"Kok kamu nangis?"

Gue gak menjawab harry dan cuma menggelengkan kepala gue aja dengan masih meremas kaos harry dan terus buat kaos harry basah.
"Kamu kenapa nangis sayang?"

"Kaki kamu sakit?"

Gue muak dengan semua pertanyaan nya dan akhir nya gue berteriak dan nasih dengan posisi yang sama.

"NGGAK TAU DIRI GUE KAYA GINI KARNA LO, LO BIKIN GUE SAKIT HATI, ASAL LO TAU GUE SUKA SAMA LO DAH LAMA DAN SAAT LO MINTA SARAN BUAT NEMBAK RANIA DI LIFT HOTEL WAKTU DIJOGJA, GUE GAK BISA TIDUR SEMALEMAN DAN CUMA NGELAPIN AIR MATA GUE YANG TERUS-TERUS KELUAR, GUE SAKIT HATI SAAT LO MELENGOS KELUAR GITU AJA DARI TEMPAT GYM, LO NGEBUANG MUKA LO SAAT DI MCD WAKTU GUE SAMA CALUM DAN ASAL LO TAHU GUE SAKIT HATI SAMA LO SANGAT, LO NGELANGGAR SEMUA JANJI LO, LO BILANG GAK AKAN NINGGALIN GUE DAN AKAN NONTON PERTANDINGAN GUE. MANA JANJI LO BANGSAT"

Gue memukul dada harry dengan semua sisa tenaga gie.

"Kok kamu seneng banget teriak si hmm" ujar nya lembut sambil terkekeh.

Gue terus bergerak kasar dan memukul badannya cukup kenceng dan itu buat harry jatoh dengan gue diatasnya, untungnya harry jatoh di rumput.
Tangis gue makin kenceng karna kaki gue yang keseleo sempet ke hantam tanah juga, itu ngilu nya bukan main.

"Nad kamu kenapa sih nangis terus dari tadi. Iya tau saya salah tapi berhenti donk na-"

"KAKI GUE ABIS KE SELEO TERUS KE HANTAM TANAH TOLOL"

Seketika suara ketawa harry menuhin seluruh gendang telinga gue dan saat yang sama dengan posisi gue yang masih duduk diatas harry sambil megangin dadanya.

Ada flash kamera yang buat gue sama harry nengok kearah sumber flash sambil menyipitkan mata.

Guru PPL •harryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang