Sial ... Seina tersedak es jeruk yang baru saja merosot turun di kerongkongannya.
"Kok gue?" Seina menunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya sendiri.
"Gila ... gue gak akan ngejalanin dare kalian," tolak Arga mentah-mentah.
"Pernikahan bukan buat main-main yah! Lagian apalagi ceweknya si Manja itu, kalo pun bukan dia juga gue ogah nikah karena dare begitu," tambah Arga.
Emosinya mulai meluap-luap. Demi apapun Arga tidak habis pikir dengan pemikiran mereka semua.
Mereka pikir pernikahan itu untuk dimainkan? Menikah dengan musuh bebuyutan karena dare? Gila!
"Nggak boleh nolak," ujar Tita.
"Oke kita kasih waktu 2 bulan sampai undangan pernikahan kalian sampai di tangan kita," kekeh Rasya enteng seolah dia enggan menerima protesan Arga.
"Nggak!" sahut Seina dan Arga bersamaan.
"Untuk kali ini gue sepemikiran sama tuh Agar-agar, pernikahan bukan buat mainan. Please cari dare yang lebih masuk akal," protes Seina.
Semua temannya menggelengkan kepala. Tanda jika mereka tidak akan merubah dare yang sudah ditentukan.
"Lagian kita nggak jadiin pernikahan kalian main-main kok, kita cuma kasih waktu undangannya sampai di tangan kita masing-masing itu 2 bulan dari sekarang, tanpa waktu surat cerai," kekeh Alisa.
Gadis berambut hitam legam itu nampak menjulurkan lidahnya ke arah Seina dan Arga bergantian sebelum ia menyeruput ice cappucino miliknya.
Tita dan Dena yang notabene teman dekat Seina pun nampak menganggukan kepala. Menyetujui ucapan Alisa.
"Bener, Sei, jadi kalo setelah kalian nikah terus nggak mau cerai juga nggak apa-apa, kan kita nggak minta surat cerainya," ujar Dena.
"Ya kita berharap sih nggak cerai, Sei, kan lumayan tuh kita dapet pahala karena sudah menyatukan dua insan ke dalam ikatan pernikahan," tambah Tita sok dramatis.
Semuanya nampak terkekeh. Tentu saja kecuali Seina dan Arga.
"Gilaaa!" decak Seina.
Gadis itu bangkit dari duduknya. Berjalan keluar kafe meninggalkan semua temannya.
Menurut Seina apalagi yang harus ia lakukan di sana? Yang ada teman-temannya semakin bersikap gila karena terus memaksa Arga melakukan dare itu.
"Ga, lo jomblo kan? Si Seina jomblo kok, jadi kalo kalian nikah ya nggak masalah." Kini Tita beralih menatap Arga yang masih betah duduk di tempatnya.
"Ga, gue tunggu 2 bulan lagi undangannya sampai di rumah gue yah," kekeh Aldo.
Arga tak acuh. Tangannya terulur meraih gelas kopinya, menyeruputnya sebelum bersiap bangkit dari duduknya.
"Gue nggak akan jalanin dare itu," tutup Arga.
Entah apa yang nanti teman-temannya lakukan yang terpenting sekarang Arga harus bebas lebih dulu dari semua omong kosong di dalam sana.
***
Seina ingin teriak sekencang-kencangnya. Serius. Demi apapun Seina benar-benar merasa terganggu karena teman-temannya terus menerornya di semua akun sosial medianya. Mengingatkan jika undangan pernikahannya dengan Arga harus sampai 2 bulan lagi.
Ini gila. Seina jadi benar-benar merutuki dirinya sendiri. Seandainya mau ada atau tanpa Arga dia tetap tidak akan datang ke reuni beberapa hari lalu itu, pasti keadaannya tidak akan seperti ini.
Seina tidak harus dipaksa menikah dengan Arga hanya karena sebuah dare.
Tita Camila: Serius yah Sei, kalian harus jalanin darenya, kalo gak ya bakal ada sesuatu yang bikin kalian bakal tetep nikah juga:v
Dena Diandra: Nah bener! Kita semua udah punya rencananya loh!:v
Tita Camila: Ssstttt Den, udah ah jangan dikasih tau, nanti gak seru:v
Seina nampak memijat kedua pelipisnya. Sejak semalam kedua temannya terus berkoar tak jelas.
Baiklah Seina tahu jika sekarang kedua temannya sedang kesepian, jomblo, tapi tidak adakah pekerjaan lain yang mereka lakukan selain mengingatkannya untuk menjalani dare sialan itu?
Dan sekarang Seina semakin dibuat pusing karena Arga yang tiba-tiba mengiriminya sebuah chat.
Arga Dimitra: Woi!
"Dia kenapa sih?" desis Seina.
Seina Alexandra: Apaan?
Arga Dimitra: Ja, kapan orangtua gue boleh ke rumah lo?
Sial ... rasanya Seina ingin mati sekarang. Oksigen yang berada di sekitarnya seolah lenyap begitu saja.
Apa Agar-agar ini sedang mengigau?
Seina Alexandra: Lo sehat?
Arga Dimitra: Alhamdulillah.
Arga Dimitra: Jadi gimana?
Seina Alexandra: Gimana apanya, Gar? Gue gak mau jalanin darenya!
Arga Dimitra: Ayo deh ketemu, kita bikin kesepakatan dulu. Banyak yang harus dibahas.
Dibaca. Seina masih hanya membaca chat yang terakhir Arga kirim. Gadis itu masih harus menimbang-nimbang untuk menerima atau menolak ajakan Arga.
Tapi kalo boleh jujur, Seina juga penasaran kenapa tiba-tiba Arga menyetujui untuk menjalankan dare itu? Padahal saat di kafe hari itu, Arga juga sangat menolak mentah-mentah untuk melakukannya.
Seina Alexandra: Oke.
Arga Dimitra: Besok sore setelah gue pulang dari kantor yah!
Seina Alexandra: Oke. Lo jemput gue ke butik gue yah!
Arga Dimitra: Lo beneran jadi designer yah, Ja?
Arga Dimitra: Btw butik lo di mana sih, Ja?
Seina mengerutkan keningnya. Ia sama sekali tidak yakin jika seorang CEO seperti Arga tidak mengetahui butik miliknya.
Pasalnya butiknya yang bernama Alexandra Butik keberadaannya sudah cukup diperhitungkan di ibukota Jakarta sendiri, bahkan ia sudah memiliki beberapa cabang di kota lain.
Seina Alexandra: Serius lo gak tau butik gue?
Arga Dimitra: Yaelah pertanyaan lo sok iya banget hm.
Seina Alexandra: Bahkan saat gue benci sama lo aja gue masih tahu lo jadi CEO, tapi lo? Butik gue yang terkenal di Jakarta aja lo gak tau!
Arga Dimitra: Salah gue di mana? Kan lo musuh gue, jadi gak penting gue cari tahu tentang kehidupan lo setelah keluar dari SMA. Tapi kalo lo tahu sekarang gue jadi CEO ya wajar sih, muka gue bolak-balik masuk majalah wkwk
Seina nampak memutar bola matanya malas. Arga sama sekali belum berubah, ia masih selalu menyombongkon dirinya sama seperti semasa sekolah saat dia berhasil membuat Seina turun menjadi peringkat 2 di kelas.
Seina Alexandra: Bct l. Besok gue share location!
Arga Dimitra: Oke!
Semoga keputusan Seina untuk bertemu Arga besok sore bukanlah sebuah keputusan yang salah.
Semoga saja.
---
Gimana sama part 2 nya? Masih suka? Aku harap begitu, tapi kalo merasa 'biasa aja' mungkin wajar yah soalnya masih part awal walau setelah pertengahan aku juga gak bisa jamin kalo ceritanya bakal WAH kayak yang lain😊Instagram:
(at)ashintyas
(at)oreovanila.storySerang, 30 April 2018
Love,
Agnes
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TERBIT]
RomansaARGASEINA SERIES #1 [PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU] Rank #6 IN ROMANCE (110818) Musuh Tapi Menikah? Bagaimana bisa? Tapi nyatanya itu yang terjadi pada Seina Alexandra dan Arga Dimitra, tetapi bukan karena perjodohan orangtu...