😎😎

514 112 2
                                    

Bangun tidur, Joy langsung menyalakan ponselnya untuk bermain tapi notice sialan membuat Joy merasa kesal.

Setelah memikirkan dengan matang, dengan mata yang masih ngantuk dirinya pergi kekamar mandi tapi nampaknya Joy tidak beruntung kepalanya terbentur pintu yang masih tertutup.

"Bodo lah gak usah mandi"

Dirinya berbalik kekamarnya kembali memakai Jaket yang bertudung dan memakai minyak telon.

Joy keluar rumahnya dan berdoa dapat kembali dalam keadaan masih bernafas.

Joy masih berjalan dengan cepat lalu dirinya menghembuskan nafas kesal

"Kenapa konternya harus diseberang jalan"

"Terus aku nyebrangnya gimana?"

"demi kuota, semangat"

Joy menghampiri salah satu tukang parkir

"Permisi pak"

"Iya dek, bentar"

"makasih pak"

Joy berjalan dibelakang bapak tukang parkir sambil memegang ujung baju bapak tukang parkir tersebut dan itu sudah jdi kebiasaannya kalau menyebrang bersama Hanbin.

"Makasih pak"

"Sama sama dek"

Tukang parkirpun kembali kesebrang dan ternyata Joy salah beliau bukan tukang parkir tapi tukang becak.

Joy akhirnya sampai ketempat konter dengan selamat dan membeli kuota. Joy mungkin bisa hidup tanpa Yuppy tapi dirinya tidak bisa hidup tanpa kuota.

Kuota for life

Mengingat Yuppy, Joy melihat alf*mart kemudian masuk kedalam untuk membeli makanan favoritnya.

"Permisi mas, mau tanya yuppy sebelah mananya" tanya Joy kepada salah satu karyawan. Joy malas  mencari dengan keberanian dan kekuatan Yuppy memutuskan bertanya.
 
Setelah ditunjukan rak Yuppy, Joypun menatap tumpukan Yuppy tersebut dan mengambil beberapa kantong.

"Eh ada jeruk, hanbinkan suka jeruk. Aku beliin ale-ale aja"

dirinya membeli satu buah ale-ale rasa jeruk untuk Hanbin.

Setelah membayar Joy keluar

"Nyebrang lagi"

Joy menoleh kanan kiri, bersiapa untuk menyebrang.

Sekitar 30 menit Joy masih diam belum menyebrang. Dirinya seperti anak hilang.

"Dek, mau nyebarang"
Joy mendongakan wajahnya melihat seorang berseragam Putih abu-abu tersenyum kepadanya tapi terlihat aneh bagi Joy.

Dan karena tidak ada jalan lain, dirinya mengangguk

"Ayok" ucap lelaki tersebut mengandeng lengan Joy karena kedua tangan Joy memegang kantong kresek dengan ukuran lumayan.

Joy berkomat kamit dalam hati, setelah sampai disebrang Joy langsung berlari tanpa mengucapkan terima kasih.

Joy berlari lumayan jauh, padahal gak jauh cuma 5 meter tapi Joy udah kecapaian.

Dirinya meboleh kebelakang

"Sudah gue duga tadi itu malaikat berseragam putih abu-abu".

Brug

Brak

Gedebuk

Joy kesandung batu membuatnya tersungkur merasa nyeri dilututnya, tapi mendengar suara ketawa dirinya bangun dan detik berikutnya dirinya dengan cepat mengambil barang yang terjatuh dan berlari kembali karena melihat anak-anak SD yang tertawa.

Joy bersyukur masuk rumah dalam keadaan masih bernafas.

"Dari mana Joy?" Tanya Hanbin menatap Joy terlihat jaketnya kotor dan lutut lecet.

Joy tersenyum menunjukan kantong belanjaannya. Dan Hanbin yang melihatnya merasa bangga.

"pinter" ucap Hanbin

"Eh tapi lain kali gue aja yang beli"
tiba tiba Hanbin merasa kesal karena Joy membeli sendiri, bukan khawatir tapi dirinya merasa tersaingi meski itu diri Joy sendiri.

"Sini gue obati"

"bentar ambil ponsel"

Joy berlari terpincang-pincang mengambil ponselnya, membuat Hanbin merasa gemas ingin menendang Joy.

Joy meletakan kakiknya dipaha Hanbin untuk diobati dan dirinya bermain game diponselnnya.

"Bin a.." ucap Joy membuka mulutnya tapi matanya masih fokus dengan ponsel

Hanbin menghentikan sejenak mengobati luka Joy dilutut menbuka bungkus Yuppy dan menyuapkan kemulut Joy.

" kamu udah pacaran sama Sejeong?"

"Udah"

"Oh"

Hanbibpun bercerita tentang sejeong dengan semangat dan Joy mengangguk seolah menyimak cerita Hanbin. Padahal Joy masih sibuk bermain game.




N Square ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang