"Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...kami akan menikah awal tahun depan...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...tiga bulan lagi...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...Aku sudah tunangan Ndra...kamu malah pergi saat aku rapuh!!" Kata kata Kania beberapa minggu lalu masih tetap menggema di otakku.
"AAARRRGGHHH!!!!" Aku mengacak-acak rambutku frustasi. Ku habiskan segelas minuman yang ada di hadapanku saat ini.
Mengapa sakit sekali, Kania. Kau tak tahu aku pergi juga untuk kamu. Kenapa semuanya sia sia. Kalau begini lebih baik aku tetap disini saja. Lebih baik aku tak meninggalkanmu. Batinku
"Aaaaarrrggghhh!! Sialan" kubentur benturkan kepalaku di atas meja bartender.
"Bro,.. Udahlah gak usah pikirin lagi si Kania Kania itu. Mendingan kita happy happy di sini. Banyak cewe cantik bohay, lebih dari si Kania itu" entah mengapa kata-kata Randy malah menyulut emosiku. Aku sangat tidak ingin Kania di rendahkan seperti ini.
"Gila kamu Ran, kamu kira Kania sama kayak cewek cewek di sini hah!! Beraninya kamu samakan dia dengan yang tak sebanding dengan dia!!" Ku tarik kerah bajunya dan bersiap untuk melayangkan sebuah pukulan tepat di hidungnya. Namun tertahan karna Randy segera minta ampun padaku.
"Wes.. Santai dong Ndra, iya iya sorry aku salah ngatai Kaniamu itu" aku melepaskan genggamanku pada kerahnya secara kasar sambil mendorong tubuhnya kebelakang hingga terbentur meja bartender
"Awas kamu!!" Aku meninggalkan bar itu dengan hati yang penuh emosi.
Aku melajukan mobilku dengan kencang, ku rasakan kepalaku pusing akibat minum alkohol tadi. Emosiku juga masih saja meluap-luap.
Keadaan jalanan amyang sepi membuatku bebas melajukan mobil dengan cepat. Tetapi, aku melihat seseorang tak jauh dari arah mobilku melaju.
Astaga apa ini, siapa yang malam malam gini nyebrang jalan, cewek lagi. Sialan, aku harus segera membelokkan setirnya atau cewek itu bakal mati. Batinku
Setelah membelokkan setir, aku menabrak sesuatu, rasanya seperti sebuah pohon dan kepalaku terbentur. Setelahnya aku tak sadarkan diri.
###
Readers author harap banget vote dari kalian, biar author makin semangat nulisnya. Doain author bisa nyelesaikan cerita ini sampai akhir yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Will U Stay Here?
RomanceHari ini aku akan memberikannya sebuah kejutan. Sungguh aku sangat merindukannya, sudah mendekati lima tahun aku tak bertemu dengan dia. Ingin rasanya memeluk kembali tubuh mungilnya. Aku tak dapat mendeskripsikan bagaimana perasaanku saat ini. Asta...