TRUK

7 1 0
                                    

Tempat ini sangat indah, bunga bunga memenuhi sepanjang perjalananku. Ada apa ini??

Aku terus berjalan menyusuri bebungaan ini, sangat wangi kucium. Tapi tunggu, ini seperti bunga kesukaannya Kania, bunga mawar merah yang indah.

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya aku tiba di ujung bebungaan ini. Di depan sana ada danau, terlihat padaku seseorang yang sedang merangkul tubuhnya sendiri. Aku sangat mengenal sosok itu, mengapa dia ada di tempat ini?

Aku mendekatinya, dia yang sangat aku cintai.

"Kania..." ia menoleh ke arahku, dan dengan cepat ia berlari lalu memelukku.

"Jendra, aku kangen" ia bergetar di pelukanku, aku segera membalas pelukkannya.

"Kamu baik-baik saja Kania??" Aku mengusap rambutnya pelan

"Aku gak baik baik aja Ndra, aku takut. Aku takut kamu pergi, aku takun kehilangan kamu Jendra. Aku masih sayang sama kamu" Kania semakin mengeratkan pelukannya.

"Kania.. Aku juga gak mau kehilangan kamu, kamu kembali sama aku ya" aku melepaskan pelukkan kami, lalu mengusap pelan pipinya yang di penuhi air mata.

"Iya Ndra" ucapnya seraya mengangguk. Aku kembali memeluknya.

Tapi tiba tiba Kania mendorong tubuhku kencang, aura wajahnya terlihat sangat marah.

"Dasar bodoh, kau pikir aku percaya dengan kata-kata tak bergunamu!" Apa katanya?? Kenapa dia marah.

"Kamu kenapa Kania?" Aku mencoba menggenggam tangannya

"Lepasin" ia menghempaskan tanganku keras. Lalu berlari ke arah taman bunga. Ia merusak seluruh keindahan taman. Seluruh bunga yang barusan ku lewati tadi telah habis di injak-injak oleh Kania.

"Kania,.. Apa yang kamu lakukan" aku mengejarnya dan mencoba menghentikan kekacauan yang dia buat.

Kania terus berlari tanpa arah, entah kemana dia berlari. Aku tak henti henti mengejarnya. San saat ini ia telah memasuki jalanan yang luas. Sambil mengejarnya ku lihat sebuah truk mendekati Kania. Ku percepat langkahku berlari.

"Kania awas!!!" Tapi percuma suaraku tidak terdengar olehnya.

Kania berhenti sembari melihat ke arah truk tersebut, semakin ku percepat lariku. Namun sia sia Truk itu semakin dekat.. Semakin dekat, seiring kuatnya lariku, Tuknya semakin dekat...

"KANIA AWAS!!!"

bugh....

Kania tertabrak Truk, badannya terhempas dan darah mengalir kemana mana, seketika aku hancur.

Ku lihat tubuh kania yang bersimbah darah. Aku menggerak gerakkan tubuhnya berharap dia sadar. Benar saja kania sadar sejenak.

"Ndra.. A..a..Alis... Alisya.. Alisya" kania menutup matanya setelah mengucap kata terakhirnya.

"Tidak... KANIA!!!" Seruku seraya menangis keras.

Maafkan typo ya guys... 
Selamat  membaca

Will U Stay Here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang