BAIK

14 5 2
                                    

Pagi ini aku sudah di bolehkan pulang. Alisya ingin menemaniku pulang, katanya dia ingin memastikan aku sampai rumah dengan selamat.

Sebenarnya aku heran, mengapa dia baik sekali pada orang yang baru dia kenal.

"Ini rumahmu??" Aku mengangguk menjawap pertanyaan Alisya

"Ya sya, ini rumah aku. Kamu mau mampir dulu?" Tawarku padanya

"Tidak, tidak.. Aku hanya memastikan kau bener benar selamat sampai ke rumah, dan sebentar lagi mobilmu di antar kesini. Tunggulah beberapa menit" aku meliriknya sekejap, ia masih menaruh senyum di bibirnya.

"sekali lagi makasih ya, aku akan mengganti semua uangmu. Bisakah aku meminta nomor telponmu.. Ah jangan berpikir macam macam, ini hanya untuk mengembalikan semua kerugianmu selama aku di rumahsakit" aku mengulurkan telpon genggam ku. Ia meraih telpon genggamku dan mulai mengetikkan nomor ponselnya.

"Ini bukan untuk ganti rugi tuan. Jika kau menelponku pastikan untuk mengajakku makan malam" ia tersenyum singkat dan menggembalikan ponselku padanya. Aku terkekeh membalasnya.

"Dengan senang hati" ia menganggukkan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ia kemudian meninggalkan halaman rumahku dan memasuki mobil yang di gunakannya untuk mengantarkanku pulang tadi.

Aku memasuki rumahku, lalu segera memilih untuk menyegarkan badan dengan mandi. Ku kenakan pakaianku, kurasa masih belum terlambat untuk berangkat kerja. Meskipun baru keluar dari rumah sakit tapi aku masih punya banyak tugas yang harus segera ku selesaikan.

Mobilku telah tiba dengan tampilan seperti baru, aku harus berterimakasih lagi kepada Alisya untuk ini.

Dengan semangat ku setirkan mobilku melaju ke arah kantor. Sebenarnya ada sedikit rasa bersedih yang masih tersisa di dalam benakku. Kiara,.. Bagaimana kabarnya sekarang? Berharap dulu aku tidak pergi kemana-mana dan menjadi kekasihnya selama ini. Semangat yang tadi meluap kini berubah menjadi penyesalan dan rasa kecewa yang amat dalam.

Sesampainya di kantor, betapa terkejutnya aku melihat seseorang yang selalu muncul dalam benakku dan yang membuatku hancur seperti saat ini. Ya, Kania. Untuk apa dia?? Batinku.

Hai author up lagi 😁 jangab lupa vote nya ya say

Will U Stay Here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang