TEBAKAN

11 2 2
                                    

Baru saja aku tiba, perutku malah berbunyi. Aku ingat seharian ini aku belum makan sama sekali. Akupun memutuskan untuk makan di caffe yang terdekat.

Setelah memesan makanan dan minuman, aku segera duduk ke tempatku. Meja nomor 15. Beberapa saat menunggu akhirnya pesananku tiba. Anehnya pesanan yang tiba bukan hanya untuk satu orang, tapi untuk dua orang.

"Maaf mbak, saya hanya sendiri. saya rasa mbak salah ngantar" tapi pelayan malah tersenyum

"Tadi ada seseorang yang katanya teman bapak, tapi dia telat datang. Jadi dia pesan belakangan" aku menyiritkan dahi.

"kalo boleh tau cewek apa cowok ya?" Aku Penasaran, siapa sebenarnya yang memesan makanan yang satunya. Mana menunya juga sama.

"Cewek pak,. Saya permisi dulu ya pak" pelayan itu meninggalkan mejaku.

Di saat aku bingung, entah mulai makan Atau menunggu seseorang itu datang dahulu. Tiba tiba suara lembut, yang sepertinya pernah ku dengar itu mengagetkanku.

"Sudah menunggu lama??" Ku toleh kan kepalaku ke arahnya. Dia Alisya

"Loh,.. Kamu" entahlah aku mengapa tapi aku senang melihatnya

"Iya aku, gak masalah kan aku duduk di sini??" Wajahnya menunjukkan kegembiraan, tentu saja tidak boleh di buat sedih.

"Ya, gapapa. Aku malah senang, ada yang nemani" aku terkekeh kecil, dia juga terkekeh.

"Hei kenapa gak di makan??" Tanyanya, dia bahkan sudah mulai melahap makanannya. Astaga, padahal aku tadi kesini karna lapar.

"Ini mau makan" segera ku masukkan sesuap ke mulutku.

"Hmm,.. Kalo di perhatikan. Wajahmu dari tadi murung banget" apa? jelas sekali ya. Padahal aku sudah mencoba untuk menyembunyikannya. "Gak dari tadi juga sih, dari pertama lihat kamu juga gitu" ia lalu terkekeh, tapi aku tetap berusaha tenang.

"Yaa,.. Apa urusan kamu coba??" Aku coba mengalihkan pertanyaannya, dengan pertanyaan juga.

"Ga ada, tapi aku juga pernah rapuh" apa kenapa dia bisa tau aku sedang rapuh saat ini?

Ia melirikku sekilas, karna tak ada jawaban dan melihatku menyiritkan dahi ia menepuk jidatku. Aku kaget sekaligus bingung. Kenapa gadis ini aneh.

"Aku cuma nebak aja loh, gak tau kalo ternyata benar kamu lagi rapuh. Tapi saran aku sih, kamu lupakan saja dia yang gak peduli lagi sama kamu. Ya soalnya kan percuma juga kamu pertahanin" sebenarnya aku mulai kesal, kayaknya cewek ini sok tau deh

"Tapi dia begini juga karna aku" aku coba membela Kaniaku.

"Hei, keluar yuk. Bentar lagi matahari tebenam, galau galau gini enak loh liatin begituan" kenapa dia malah gak peduli sama kata kataku barusan. Kesal juga lama lama.

###

Author balik lagi dengan cerita yang sama XD tinggalkan vote dan komentar ^^

Ada yang mau di feedback sama author? Silahkan di komen.

Will U Stay Here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang