annyeong! lama tak berjumpa
sebelum membaca, jangan lupa tekan bintang di bagian kiri bawah ya!
selamat membaca~
.
.
.
"Hey, Yuri-ya," ucap Yoongi sambil mengguncang-guncangkan badannya, otomatis gadis yang berada di punggungnya ikut berguncang.
Yoongi mengumpat kecil. Ia belum pernah mencoba membangunkan seorang perempuan sebelumnya. Ia menyerah, lalu kembali berjalan sambil menggendong gadis itu. Tak lupa ia merapatkan masker hitam dan topi hitam nya untuk menyembunyikan identitasnya. Ia bahkan hampir tak bisa melihat jalan. Siap siap saja akan ada artikel yang menyebut namanya kalau ia tertangkap basah oleh media.
Ia tak berani menelpon Sejin-hyung untuk menjemputnya. Jelas-jelas ia tak akan membiarkan Yoongi untuk membawa Yuri ke dorm mereka. Ya, dorm BangtanS.
Setelah setengah jam berjalan sambil meggendong, Yoongi sampai di kawasan apartemen elit. Setelah di periksa oleh security, Yoongi kembali jalan dan menggendong Yuri ke dalam gedung apartemen.
"Ya, Yuri-ya, bangun," ucap Yoongi dengan pelan setelah berada di lift. Namun gadis itu tak kunjung bangun. Bahkan sampai mereka sudah berada di dalam apartemen milik BangtanS. Yoongi menurunkan Yuri di lantai, lalu ia membuka sepatunya. Tak lupa juga ia melepaskan sepatu abu-abu milik Yuri dari sang pemakai.
"H-hyung..?"
Yoongi segera mendongak ketika mendengar seseorang memanggilnya. Ia menghela napas ketika tahu bahwa itu adalah Namjoon. Beruntung baginya Namjoon yang melihatnya membawa pulang seorang gadis. Karena Namjoon adalah orang yang bijak dalam menanggapi masalah, dan takkan heboh. Bayangkan saja jika maknae line yang melihatnya. Bisa-bisa semuanya ikutan heboh.
"Aku jelaskan nanti," ucap Yoongi, lalu kembali membawa gadis itu di punggungnya. Ia membawa gadis itu ke kamar yang biasanya digunakan Sejin-hyung kalau sedang ada apa-apa. Memang biasanya kalau mendekati comeback, atau acara-acara penting lainnya, manager mereka akan tinggal bersama mereka.
"T-ta-"
"Kau tak mengerti bahasa korea? Aku bilang akan kujelaskan nanti," ucap Yoongi sambil melalui Namjoon yang mengerutkan dahinya, lalu menghela napas dengan kasar.
"Haahh, hyung satu itu memang tak bisa dilawan."
***
"Hyung."
"Ya?"
"Kau yakin membiarkannya tinggal disini?" ucap Namjoon dengan gelisah. Kalau saja yang dibawa pulang oleh Yoongi itu laki-laki, ia takkan se-gelisah ini.
"Yakin," ucap Yoongi singkat, sambil memainkan komputernya.
"Bagaimana kalau ia adalah sasaeng fans, atau mata-mata, atau ia akan menyebarkan fitnah-fitnah tentang kita," ucap Namjoon lagi, ia menyebutkan segala pikiran negatifnya tentang gadis itu. Yoongi memutar kursinya. Menatap Namjoon lekat-lekat. Tepat di matanya.
"Tenang saja, ia bukan orang yang seperti itu, aku yakin," ucap Yoongi, pasti. Lalu ia kembali menghadap komputernya. Sesekali ia menyeruput kopinya dengan santai.
Namun, Namjoon tak bisa se santai Yoongi. Ia merupakan seorang leader. Segala masalah yang dialami BangtanS tentu akan terbeban padanya. Tak bisa di bayangkan bagaimana banyaknya masalah yang akan terjadi jika semua orang tahu bahwa terdapat seorang perempuan di tempat tinggal idol group lelaki. Apalagi popularitas BangtanS sedang pada puncaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE
Fanfiction"Kau akan terus disini kan?" "Tentu saja." dan itu adalah kebohongan terbesar yang pernah kubuat. Update setiap hari: sabtu/minggu #404 for #junghoseok ⚠️ bahasa semi-baku